Kirim Karya

SKSP Book Store
No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
No Result
View All Result
SKSP Book Store
No Result
View All Result
Home Puisi

Puisi-Puisi Fajrul Alam

Admin by Admin
6 Maret 2022
0
Share on TelegramShare on WhatsappShare on Twitter

 

KOPI LELET

 

Lalat
tak sekali mencicipi kopi

Apalagi
secangkir kopi lelet

Kopi
yang mungkin pembuatan

atau
penyajiannya kepalang lamban

 

Kopi
lelet tersaji sehabis

meniti
bermacam aksi:

1.
Bersuci dari sedih

2.
Berbakti kepada sunyi

3.
Menutup segenap kenangan

4.
Menghirup harapan dan

5.
Mensyukuri hidup yang hanya menunda tagihan

 

Mari
kita ngopi…

Selamat
hidup kembali…

 

Purwokerto,
22 Feb
ruari
2021

 



 


SETIAP DETAK

 

Rindu
disiplin menjalankan tugasnya

di
kala pecinta diselimuti

pekatnya
malam

dan
derai hujan

 

Di
waktu itu juga kenangan

yang
merekah di dalam kening

telah
matang sempurna

oleh
waktu dan jarak

 

Ribuan
kata, frasa, kalimat, dan klausa

yang
mencuat dari setiap detak jantungnya

Ia
curahkan di lembaran-lembaran waktunya

dengan
hati dan kehati-hatian

dengan
amin dan iman

Guna
jadikan bahan

cerita
anak cucu di kemudian.

 

Purwokerto,
13 Desember 2020

 

 



 

KOPI DANSA

 

Berdansa
kopiku

Ke
kiri ke kanan

Ditemani
lagu gemu fa mire

Putar
ke kiri putar ke kanan

 

Di
tengah kerumunan

kopiku
tak hendaknya

diam
saja dan menyimak

percakapan
orang-orang

 

Di
sela-sela terbahak-bahak tawa

Kopiku
mendongak tajam dan muak:

Mengapa
kau sebegitu sibuk mengkritik

gerak-gerik
semut kecil

yang
berbaris di dinding

Sedang
lupa mengkritik

mulut
masing-masing?

 

Purwokerto,
2020

 

 

CUKUP

 

Cukup
kukecup bibir cangkir

yang
terkandung di dalamnya

Kopi,
kamu beserta puisi.

 

Mengapa
demikian?

 

Karena
kangen, afdhalnya disandarkan

pada
secangkir kopi

Juga
karena aku sadar

Dasar
setiap secangkir kopi

adalah
kenangan akanmu

dan
selamanya

Kamu
pasti
hendak
beranjak abadi

dalam
sebait puisi.

 

Purwokerto,
2020

 

 

 

 

BERTANDANG KE RIMBA HATIMU

 

Waktu
aku bertandang

Ke
rimba hatimu

Kau
lagi ribut bertanding

Melumatkan
rindu

 

Kau
begitu takut

Ketika
sunyi merenggut

hatimu
yang kuyu

di
malam minggu

 

Itu
karena kau terbiasa

Membasuh
hatimu

dengan
air mata

yang
tak jarang berbuah sia-sia

 

Purwokerto,
18 Jan
uari
2021

 

 

 


SAJAK MALAM

 

Malam
panjang

Bulan
telanjang

Bintang
gemintang

riang
gemilang

 

Ranum
senyummu merangum

malam,
kopi, dan hati

yang
terangkum

rapi
dalam sepi

 

Bulan
terus lembur

Sedang
hatiku lebur

Oleh
sepasang matamu yang tak libur

Bekerja
nonstop di ingatanku

Bahkan
di hari
minggu

 

Purwokerto,
3 Maret
2021 

 



 


‌SAYUR KANGKUNG

 

Menatap
kangkung

adalah
menyesap masa lalu

bersama
segaking yang bersimpah

sambal
kecap

 

Sambil
merekatkan

kembali
semangat

di
sela-sela

waktu
istirahat

 

Aku
melihat sayur kangkung

berkibaran
pada sepasang

mata
pedagang asongan

yang
dikekang jaman

 

Disungginya
sungguh-sungguh

doa-doanya
yang singgah

di
kelopak matanya

serta
mimpi-mimpi yang terjerembab

di
tiap-tiap keriput kulitnya

Tidak
lain tidak bukan

semata
untuk buah hatinya

yang
berbuah di hatinya

 

Purwokerto,
15 Jan
uari
2021

 

 

‌


‌BUMBU PECEL

 

Ibu
berterima kasih sekali

pada
kayu dan api

yang
telah memberkatinya

di
remang pagi

 

Ibu
menabur kasih berkali-kali

pada
setiap-setiap nasi,

bumbu
pecel, sambal terasi

dan
tahu isi.

 

Kemudian
mengguyurkan

bumbu
pecel pada hati anaknya yang kian

diunyel-unyel

digeprek
keadaan

 

Purwokerto,
24 Des
ember
2020
 

‌




 

‌NASI UDUK

 

Karena
nasi uduk tekun

beraduk
dengan santan

Rindu
menjenguk santun

duduk
manis dengan kenangan

 

Nasi
uduk dimasak dengan santan

Dimakan
dengan santun

“Doamu
mengenyangkan, sayang…

Kecuali
yang linglung dan yang limbung
.”

 

Purwokerto,
2 Maret 2
021

 



 


‌NASI KUCING

 

Kucing
tak suka nasi

Tapi
dirinya bersyukur berkali-kali

sanggup
mewakili sebungkus nasi

yang
ditelisik

ditelusuri

dicari-cari

di
angkringan di malam hari

untuk
melerai hati

 

Nasi
kucing dan Angkringan

tak
sudi datang di siang terang

Melainkan
di pekat malam

yang
suntuk oleh kangen beserta kenangan

Katanya,
supaya manusia

Sehat
batinnya seraya kuat senyumnya

 

Purwokerto,
3 April 2021

 


Tentang Penulis

FAJRUL ALAM, lahir di Kebumen, pada 15 Februari 2001. Perjalanan
menimba ilmunya yakni, MI Ma’arif Adikarso, MTS Al-Iman, MA Al-Iman Purworejo.
Sementara sekarang masih berjibaku dalam misi perburuan ilmu di UIN Prof. K. H.
Saifuddin Zuhri Purwokwerto. Semoga ia senantiasa diberikan umur dan ilmu yang
bermanfaat, serta diberkati gairah berkarya yang berapi-api. Karya-karyanya
pernah masuk dibeberapa buku antologi puisi, seperti Khatulistiwa (Kosa
Kata Kita, 2021),  Reminisensi
(SIP Publishing, 2020), dan Senja di Pelabuhan Kecil (Penerbit
Kertasentuh, 2021).

Admin

Admin

SKSP

POPULER

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

2 Juli 2024

Tentang Redaksi

11 Juli 2024
Puisi – Puisi Tania Rahayu

Puisi – Puisi Tania Rahayu

2 Juli 2024
Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

15 November 2024
  • Disclaimer
  • Kebijakan & Privasi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In