Kirim Karya

SKSP Book Store
No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
No Result
View All Result
SKSP Book Store
No Result
View All Result
Home Puisi

Puisi-puisi Abdul Wachid B.S.

Admin by Admin
29 Mei 2022
0
Share on TelegramShare on WhatsappShare on Twitter

AKU AIRMATA


melalui telpon aku mengenal kebaikanmu

setidaknya kebaikan suaramu

tanpa cinta jarak purwokerto yogyakarta

sejauh jakarta papua


lobanglobang jalan raya masih pada tempat yang sama

tambah hari tambah pula jumlahnya

seorang lakilaki digelombangkan oleh lobanglobang jalanan

seorang pejantan melipat rasa sakit ke dalam saku celananya


tetapi suaramu mengenalkan kepada kebaikan

tetapi kebaikanmu mengingatkan aku kepada ibu

kebaikanmu perwujudan dari rasa cinta

kebaikan ibu sabda dari kasihsayang tanpa jeda lobanglobang


lantas aku menangis

begitu mengingat ibu


aku menjadi manusia tanpa tulang

tetapi aku dikuatkan oleh airmata

setidaknya airmata inilah yang

masih menjadi tanda


bahwa aku selalu ingin menjadi manusia baik

seperti doadoa ibu yang

di masa kanak sebagai penutup dongeng


“merasa menjadi rapuh

justru awal menjelma tangguh

dan airmata membuat jiwa kita mandi

dan segar kembali”


begitulah kamu yang

melupakan aku kepada lobanglobang jalan raya

melenakan aku kepada memikirkan indonesia

toh aku hanyalah penyair cinta


dan urusan mendengarkan suaramu

adalah kewajibanku atas cinta

aku akan selalu memasukkan suaramu

ke dalam telinga hatiku


tidak akan kucatat lagi lobanglobang jalan raya

tidak akan kulupakan lagi suarasuaramu yang

mampu menjadikan aku airmata

menutupi lobanglobang jalan raya indonesia


yogyakarta, 1 juni 2016

 



 


MATA COKELAT

 

apa bedanya sebatang
cokelat dengan

sepasang matamu yang

cokelat?
mengerjap-ngerjap

menerbitkan selera
matahari lelaki yang

 

memandang penuh
sedap, yang

panasnya tak ingin
lelehkan mata cokelat itu

hingga ngalirkan hati
menjadi

kecokelatan, keruh
seperti sungai, sayang

 

tersebab, lebih lezat
mata cokelat itu

menjelma permen,
memaniskan rasa

kau aku yang tidak
rosa

untuk menolak
derasnya rindu

 

jangan katakan,
cemburumu adalah

ketidaknormalan yang
kelabu

lantaran jiwa wanita
hanyalah

tahu bahwa lelaki itu
adalah kebaikan

 

dan kebaikan tidaklah
membutuhkan wajah

tersebab hati per

-empuan telah

leleh bagai mata
cokelatmu yang

kini mencair airmata,
tetapi …..

 

tidak untuk yang
bernama kesedihan

airmata dan mataair

begitu tipis beda
beningnya

tetapi yang aku tahu:
mata, cokelatmu

 

antara mengeras bagai
batang

dan mencair bagai air

keduanya telah
memenuhi

ruang waktu kekasih
yang hilang batas, lantas?

 

apa bedanya sebatang
cokelat dengan

sepasang matamu yang

cokelat?
mengerjap-ngerjap

panasnya matahari
lelaki

 

berpijar melelehlah
seluruh diri

 

yogyakarta, 31 oktober 2016



 

PUTERI

 

kau aku dipertemukan oleh hujan

dan di dalam hujan kau aku sama terpesona

irama yang dinyanyikan masakecil

berlarian, bertelanjang diri

 

seperti kau aku kini yang

bertelanjang hati

 

saling membuka untuk

aroma bunga dan katakata

saling menutup diri untuk

aurat dan suratsurat

 

kamu selalu terbangun di tengah malam

di tengah hujan

kakimu mencari kakiku

kakimu seperti akarakar pohonan yang

 

mencari air

dan dada serta ketiakku adalah goa yang

memberi kehangatan dan keabadian

aku tidak tahu mengapa aroma dan

 

keasingan yang

menyesatkan kamu

menyusuri peta tubuhku?

 

seperti di dalam hujan

di dalam dirimu

aku kembali terjatuh

merintikkan rintih dan perih

 

kalau sudah begini

kau aku terangterang tidak mau

hujan berubah terang

 

yogyakarta, 17
desember 201
6

 



 

 

SETIAP CINTA

 

setiap cinta, ada ujiannya

aku masalahnya

engkau jawabannya

 

tersebab aku di dalam dirimu

bagaimana mungkin

setiap masalah

keluar dari jawabanmu?

 

meninggi ataukah merendah

namaku

tidak akan bisa luput

dari sebutanmu

 

tetapi aku tidak kuasa

untuk tidak menggumamkan

namamu

 

janganlah hentikan aku

untuk mewakili hatinuraniku

 

yogyakarta, 21 april 2019



 

 


CEMBURU

 

Dibuatnya oleh
kekasih

seluruh hariku
adalah perjalanan

Dibuatnya oleh
kekasih

semua rumahku
cumalah penginapan

Dibuatnya oleh
kekasih

anakanakku
kedatangan dan kepergian

Dibuatnya oleh
kekasih

harubiru rindu
dan cinta

berujung pada
jumpa dan kecewa

tersebab tak
bisa berlamalama

Dibuatnya oleh
kekasih

segala
perhatian duniaku hanya

memandang
wajahnya

 

yogyakarta, 13 oktober 2019





SIHIR SYAIR


Pekerjaanku yang paling ia cintai ialah ketika aku menjadi penyair. Yang karena

katakataku, maka ia bisa tibatiba berhenti dari rasa sakit gigi di pagi hari. Ia

kenyang tanpa harus makan siang. Senja terasa bermain warna di matanya, yang

bila malam keluasan langit menjelma berjuta kejora.


Pekerjaanku yang paling menggubah wajahnya lagu cemas penuh selidik ialah di

saat aku penyair. Yang tersebab oleh sihir syair, maka ia menginginkan seluruh

taman di dunia ini miliknya cuma. Ia bangun sebuah kastil di mana kamarnya

hanya ada satu. Seluruh wanita ia titahkan membantunya, Sang Ratu, sekaligus

sebagai pendengar dari 1001 Malam dongeng cinta ia kepada pangerannya,

seorang penyair.


Yogyakarta, 24 Maret 2020



 

 

PUISI CINTA

 

seorang anak bertanya, “mengapa

sudah lama ayah tak menulis saja

puisipuisi cinta? karena auranya

siapa yang membaca bisa bahagia”

 

mamanya bertanya, “mengapa

begitu lama ayah tak mengakhiri saja

puisipuisi cinta? karena aromanya

siapa yang menghirupnya bisa gila!”

 

puisi cinta bertanya, “mengapa

terlalu lama aku cuma ditulis saja di
antara

prasangka hurufhuruf? padahal siapa

apa yang ditulis terbaca jiwa pencinta”

 

“aduhai, betapa bahagia menjelma

menjadi mama oh lala …..

semua dan segala kata manusia

di bawah tahta indah kakinya”

 

corona, yogyakarta, 21 mei 2020





PENYAIR CINTA


menjelang ulangtahun kekasih

seorang penyair diwajibkan membaca sajaknya

seorang penyair diharuskan memberi bunga

seorang penyair terancam untuk mengatakan

“cinta”


padahal tanpa segala yang

berurusan dengan cinta

detikdetiknya serasa bomwaktu yang

setiap saat ia akan diledakkan oleh

sajak, bunga, dan cinta


tetapi seorang penyair sering

tahu namun tidak tahu

tidak tahu tetapi tahu

hingga ia justru tabah, pasrah

ketika sang kekasih mengancamnya

dengan pisau beracun cinta


“kamu tidak kreatif dalam mencintaiku

bukankah kamu seorang penyair yang

aduhai dalam berbahasa

dan merayu wanita?”


menjelang ulangtahun kekasih

seorang penyair sibuk membaca skenario

bagaimana ia harus memberikan bunga

di tengah keramaian

ia wajib membaca sajak dan menyatakan

“aku cinta… aku cinta…”


sedang belakangan ini

sajaksajak dan cinta telah sekarat

dari hati yang berkarat


yogyakarta, juni 2020




Tentang Penulis



Abdul Wachid B.S., lahir 7 Oktober 1966 di Bluluk, Lamongan, Jawa Timur. Wachid lulus 

Sarjana Sastra dan Magister Humaniora di UGM, dan menjadi dosen di Universitas Islam

Negeri (UIN) Prof. K. H. Saifuddin Zuhri, Purwokerto. Abdul Wachid B.S. lulus Doktor

Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (15/1/2019).

Buku terbaru karyanya : Kumpulan Sajak Nun (2018), Bunga Rampai Esai Sastra 

Pencerahan (2019), Dimensi Profetik dalam Puisi Gus Mus: Keindahan Islam dan

Keindonesiaan (2020), Kumpulan Sajak Biyanglala (2020), Kumpulan Sajak Jalan Malam

(2021).

 

 

Admin

Admin

SKSP

POPULER

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

2 Juli 2024

Tentang Redaksi

11 Juli 2024
Puisi – Puisi Tania Rahayu

Puisi – Puisi Tania Rahayu

2 Juli 2024
Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

15 November 2024
  • Disclaimer
  • Kebijakan & Privasi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In