Peluncuran yang Melampaui Musim Dingin
Jalan bengkok di leleng, wilayah pengembangan kavling perumahan,
tempat di mana turuk-truk angkut barang pemindahan rumah terburu-buru
bongkar muat barangnya tak henti-henti
Mencabut gumpalan darah beku yang digores oleh kemiskinan. Selama ini kemiskinan itu tak ada waktunya untuk sembuh
Setelah perabot rumah tangga disita, hanya ditinggalkan anak-anak saja yang sedang tidur dengan gusut
Semalam suntuk turun salju dengan dahsyat
Sang suami dengan mata yang tak dapat tidur menyalakan api fajar
Tangan hangat ayah menyelimuti anak-anaknya yang
sedang bermimpi bancak di rumah neneknya
Dengan isyarat kehangatan tanpa memperdulikan waktunya
Obor suci musim dingin dinyalakan satu demi satu
Doa sang istri mengangkat fajar
Pembawaan obor suci dimulai bersama dengan dibukanya pintu penutup tokonya
Bibi di salon kecantikan sedang membereskan rambut bagi tama—tamu, sebelum berangkat ke lapangan kerja masing-masing, mobil-mobil yang menyalakan lima jari tangan kini meluncurkan di atas jalan sambil mengedipkan matanya
Orang-orang tahu gelombang musim dingin, menyiapkan peluncuran dengan sebuah lampu pada jantungnya
Berjalan agak miring sambil merendahkan tubuh
Jalan di atas jalan, bangkit dinding es
Apakah kehidupan yang susah-payah ini dibuang atau tidk di depan jalan terputus
Keluhan yang semakin memanjang… saat itu, apa kabar! terdengar salaman nyaring oleh seorang ibu dari Kambodya yang sedang menanggulangi kedinginan agak asing
Seorang kakek membangun pagi yang agak miring
― mas, mendaki jalan kemarin dengan nafas lelah, esok harinya menjadi jalan menurun
Dalam peluncuran kereta salju di lereng, anak-anak mencairkan musim dingin
dapat melihat trampoline dataran luas
Terbang dengan kuat setelah menginjak dasarnya yang beku
Tempat tinggalku, seandainya tanah pun datar
tak dapat mendengarkan pengabdian jalan ini
Tempat tinggalku, muncul bagaikan dataran pelana
menyangga Aku dengan diam
Setelah meluncurkan, terbang ke musim dingin yang turun-naik
겨울을 넘기는 활강
택지개발지구 비탈 면 굴곡 로
이삿짐 트럭이 먼지 앉을 새 없이 이웃을 옮기고 떨구고 가는 곳.
아물 새 없이 가난에 긁힌 상처 딱지를 떼고.
압류에 떠내려간 세간 털고 나자 남은 건 엉겨 붙어 자는 아이들.
밤새 밀린 눈이 쏟아지자
뜬눈으로 새벽불을 켜 놓는 남편.
아이들 턱밑까지 이불을 덮어주는 아빠 손난로에
아이들은 밥주발 품고 있던 할먼네 아랫목을 꿈 꾸네
시간을 넘나드는 온기의 기척으로부터
하나 둘 점화되는 겨울의 성화聖火
아내의 기도로 들어올리는 동틀 녘.
셔터가 하나 둘 올라가면 시작하는 봉송.
새벽 행 손님 머리 매만지는 미용실 아지매부터 다섯손가락에 점등하고
미리 시동 건 차들도 깜박이 불빛 건네며 도로 위로 미끄러져 간다.
겨울의 결을 아는 사람들, 심장의 호롱불을 켜고 활강을 준비하고.
몸을 잔뜩 낮추고 비스듬히 걷는데
길 위의 길, 빙벽으로 솟아오르고
끊어진 길 앞에서 겨운 생을 버텨야 하나 버려야 하나
늘어지는 한 숨… 순간, 안녕하세요! 낯선 추위를 가볍게 넘기는
캄보디아 엄마의 짱짱한 인사가 날아든다.
할아버지가 기운 아침을 일으켜 세우며
― 이보게, 숨차던 어제의 오르막길이 다음 날에는 내리막길 아니던가.
비탈을 눈썰매 타며 겨울을 녹이는 아이들의 활강 속에
대지의 트램펄린이 보인다.
언 바닥을 찍고 힘차게 날아오른다.
나 사는 곳, 땅조차 평평했다면
이 길의 위로를 듣지 못했을 터.
나 사는 곳, 대지의 안장인 양 솟아올라
말없이 나를 받치고 있었지.
활강하다 비상하는 겨울의 오르내리막
Garis Nasib di Tangan
Sehelai daun
turun di telapak tangan
Setelah menguis angin yang bergelombang
Lihat dengan teliti, dapat menemukan hutan di dalam daun
Barik-barik daun telah hilang akibat goncangan hujan dan angin
tapi melihat suatu jalan yang menembus hutan
Jalan itu pada permulaan ikut pada batas punggung gunung yang berjiwa
di persimpangan jalan, ikuti hati nurani dengan telanjang kaki, setelah melepaskan sepatunya
Sambil memijak lengannya memasuki lembah emosi yang bengkok ke dalamnya
Seharusnya mengangkat jawaban terhadap pertanyaan yang digantung pada lingkaran kehidupan
Memasang tetesan air yang distilasi dari waktu lama ditumpukkan pada dedaunan
Luka yang sedalam-dalamnya
Puisi dipahat dengan huruf yang mantap
Di hutan di mana tak dapat mencari jalan masuk menuju sang surya
Di hutan di mana tak dapat mencari jalan keluar angin
Jejak langkah dengan berani membuka jalan baru
Garis daun yang diresap pada telapak tanganku
melintasi nyawa dan emosi
Dipahat puisi untuk garis nasibku
운명선
이파리 하나
파도치는 바람결 헤집고
손 안에 내려앉았네
들여다보니 이파리 속에 숲이 있었네
비바람에 깎여 잎맥은 닳고 없었지만
숲을 가로지르는 하나의 길을 보았네
처음 그 길은 생명의 능선을 따라갔지만
갈림목에서 신발을 버리고 맨발로 마음을 따라 나섰네
자기 팔을 주무르며 안으로 굽어 든 감정의 골짜기에 접어들자
생의 고리에 걸린 질문들에 답을 달아야 했지
켜켜이 묵힌 시간에서 증류한 물방울을 잎새에 달아주었지
상처는 깊은 만큼
단단히 아문 글씨로 새기는 詩
햇살의 입구 알 수 없었던 숲 속에서
바람의 출구 알 수 없었던 숲 속에서
발자국이 길을 내며 거침없이 가로지르네
내 손바닥에 스며든 이파리의 손금
목숨과 감정을 가로지르며
詩로 새긴 나의 운명선
Tempat Kedudukan Ufuk
Di atas surat kabar, dataran luas Kimje yang terbentang, dilipatkan beberapa kali kemudian dimasukkan ke kantong
Nafas dataran yang semakin hangat diresap mendorong leherku
‘mengikuti jalan penyambung menuju Byokgolje, harus mengetok pintu air!’
Untuk mencari ufuk tapi gagal menemukan lokasi mirip bingkai kipas angin
akhirnya berhenti di tepi jalan besar
Lereng gunung yang curam dan bengkok terdapat banyak bebatuan
Jalan tak rata terdapat banyak garis yang terputus akibat ciri geografis gunung yang berbahaya
Jalan langit ditutup oleh kaki gunung yang bersiku dan pohon yang tinggi, di celah-celah jalan galur
Barisan jalan lampu berkelip menunjukkan tanda isyarat kepada Aku yang menundukkan kepalanya
Kehidupan tidak mengandung arti, berdirinya di atas lingkaran buatan
hanya menjadi suatu titik secara mandiri di ufuk,
tak lupa seperjalanan yang hangat di dalam hujan
Seperti pembuatan lingkaran dengan titik baik kecil maupun besar
Orang seharusnya menjalankan kehidupan sehari-hari dengan rasa cinta
Di dalam celah, wajah yang memegang tanganya dengan bulat dan lengkung
Di dalam celah, menggambarkan kotoran tangan pada pipi satu sama lain
Aku dan kamu, saling isi mengisi semakin serupa satu sama lain
Menggambarkan ufuk
Tanda jalan di depan Aku hilang
dibuka jalan baru di belakang jejak langkahku
U ― fu ― k
Angin akan pulang kembali setelah merasa lelah
Bulir padi yang bergelombang yang sama sekali tidak pulang akibat kemarahan turun sinar mata hari
Di dalam hati ufuk tidak memiliki gunung besar
Memeluk dengan bulat
Menggaris pada ufuk
untuk dipindahkan ke dalam hati
* dataran luas Kimje : salah satu persawahan luas di Korea
* Byokgolje : salah satu bendungan kuno di Korea, dibangun tahun 330 sesudah Masehi
지평선의 소재지
신문 위로 파랗게 펼쳐진 김제평야를 꼬깃꼬깃 접어 호주머니에 넣었다.
어느새 따뜻해 진 평야의 숨결이 스며 나와 내 고개를 이끌었다.
‘이음길을 따라 벽골제* 로 이르는 수문을 두드려!’
지평선을 찾아 나섰지만 부채살처럼 펼쳐진 곳을 향하지 못하고
국도변의 들녘에서 멈춰 서다. 돌도 많아 구불거리는 산비탈.
들쭉날쭉한 길은 산세 험하고 꺾이고 잘린 선들로 가득한 곳
모난 산자락과 큰키나무에 가려진 하늘 길, 고랑길의 틈 속 틈
고개를 떨군 내게 줄지어 선 가로등이 깜박이며 수신호를 보낸다.
살아가는 게 만들어진 원 위에 서는 것은 아닐 거야.
스스로 지평선의 한 점이 되어 가는 것
빗속마저 따뜻했던 동행을 잊지 않는 것
크고 작은 점을 모아 원을 만드는 것처럼
사람을 사랑하며 하루하루를 이어가는 것이 아니겠니?
틈 속, 둥글게 휘어져 손잡아 주던 얼굴
사이사이에 앉혀 놓고
틈 속, 서로의 손때를 볼에 그려 주고
옷에 얼룩무늬 내주며 닮아가던 너와 나를 채워
지평선을 그려본다.
내 앞에 이정표는 사라지고
내 발자국 뒤로 길이 나는
지 ― 평 ― 선
바람은 가다 지쳐 돌아와도
솟아나온 미움에 웅크리며 돌아올 일 없는
출렁이는 이삭 물결에 해가 살포시 가라앉고
마음에 크게 산을 키워 놓지 않는
지평선, 둥글게 안아주는
지평선에 금을 이어
가슴에 옮겨 본다.
(인니어 번역 : 김영수/Diterjemahkan oleh Kim, Young Soo)
Profil Penyair
Han Ji Won. Tamat Jurusan Bahasa dan Sastra Korea, Universitas Kukmin(S1), Tamat Sekolah Tinggi Jurusan Pendidikan Bahasa Korea, Universitas Kukmin(S2). Menerima Penghargaan Penyair Baru oleh ‘SiwaSanmun’ tahun 2020. Bergiat sebagai anggota Komunitas Sastra ‘Siwasanmun’
한지원, 국민대학교 국어국문학과, 국민대 교육대학원 국어교육학과 졸업. 『시와산문』 2020 시 부문, 신인상. <시와산문> 문학회 회원