PERGI BERSAMA
Pohon gingko yang mengantarkan
kabar musim gugur
setiap saat memikul angin
menaburkan senyuman yang dicelup
dengan warna kuning
Di dahan pohon, tempat bermain
bagi bintang semalam suntuk
dinyalakann satu demi satu bongkol,
tempat penyimpanan ingatan
Akar yang telah siap untuk mekarnya
bunga salju
mengukir bahasa yang dirontokan
gabahnya pada tanda jalan
Dunia yang diciptakan oleh
langkah taat
yang dipertahankan dan
diredakan oleh berat, petang tanpa warna
Omongan umum yang mengatakan
musim semi adalah bunga
yang mekar
pada saat puncaknya musim
dingin
Mungkin itulah silsilah es
yang diwariskan terus menerus
oleh bintang, pohon gingko
dan boksucho
Menunggu waktu tetap terasa
manis
Di atas langkahku yang
berjalan berdampingan
sambil membuka sampul pusar
warna
Ceritera ramah tamah
dedaunan
yang duduk bersama di
sekitar unggas tetap hangat
Di mata seorang nenek yang duduk
tersendiri di pasar
dengan seikat buah gingko setelah
dibersihkan baik
bunga salju mekar bagaikan
mimpi
Dedaunan gingko menepuk
dengan halus
punggung nenek yang bengkok
l Boksucho : sejenis rumput,
mekar bunganya pada awal musim semi
* Puisi yang menerima
Hadiah Harapan dalam Sayembara Karya Sastra Nasional
Kota Euijeongbu tahun 2021.
동행
가을
안부 전하던 은행나무
바람
짊어질 때마다
노랗게
물든 웃음 뿌린다
밤새
별이 놀다 간 가지에는
기억을
저장하는 옹이가
하나 둘 켜지고
눈꽃 만개할 채비 마친 둥치는
탈곡
된 언어를 이정표에 새긴다
무채색
저녁의 무게 삭여 지켜낸
순한
걸음이 만든 세상
겨울의
절정에 피는 꽃이 봄
이라는
속설은
별과
은행나무와 복수초가
누대로
이어온 얼음의 계보였을까
기다림이
있는 시간은 달다
색
바랜 표지 들추며
나란히
걷는 내 발길 위에도
곁불
쬐며 옹기종기 둘러앉은
잎새들
정담이 따사롭다
정성껏
매만진 은행 한 다발 놓고
시장통에
동그마니 앉은 할머니
눈가에도
눈꽃이 꿈처럼 영글었다
은행잎
나풀나풀 할머니
굽은
등을 토닥인다
* 2021년 의정부전국문학공모전 장려상
NOMOR KAMAR 1004, RUMAH SAKIT LANGIT
: Pengakuan Seorang Nenek yang Terkena
Dimentia
Kesulitan sejati dimulai sejak saat itu
Hari, kecurigaan mulai mengendalikan kesadaran
Hari, tertawa seperti orang gila, ketika Aku melihat wajahku di cermin
Hari, aku berjongkok di bawah tembok, ketika mencari rumah
Hari, aku menegur anakku sendiri yang cepat menjadi besar dan
tinggi.
Siapa engkau?
Tempat sini bertiup angin pada masa kecil
Orang yang bergumam sepanjang waktu,
Orang yang terus membuka baju
Semuanya tidur seperti bayi
Aku yang digantung pada tembok putih
adalah jam yang bergerak terbalik
Hari ini adalah ulang tahun aku, dipuji dengan mengenakan topi
pesta
Aku melipat bunga balsam dengan indah dan mencat warna pelangi
Waktu favoritku adalah saat berdandan dengan rapi
yang memiliki aroma akrab
Hari itu pasti ada kedatangan tamu
Tertawa, menangis dan memeluk
Ini rahasia, aku tidak tahu siapa mereka
Mereka menanyakan kabarku
tapi semakin hari
Aku merasa setiap hari sebagai hari pertama
Ketika mereka melihatku
ada orang yang lebih menangis lagi
tak henti-hentinya daripada aku
Dia adalah orang yang dilihat dalam mimpi setiap hari
mirip aku di cermin dan anakku
l
1004
: angka ini berbunyi ‘cheonsa’ dalam hahasa Korea, arti lain, ‘bidadari’
* Puisi
yang menerima Hadiah Emas dalam Kompetisi Karya Sastra Wanita Nasional Moonhyang
ke-8 tahun 2020.
하늘병원 1004호
–
어느 치매 노인의 고백
진정한
고난은 그때부터였어요
의심이
의식을 통제하기 시작한 날
거울에
비친 나를 보며 미친 듯이 웃던 날
집을
찾다 담 밑에 쪼그리고 있던 날
하루에
일 년씩 커버린 자식에게 누구세요
라고
하던 날
이곳은
어릴 적 바람이 불어요
내내
중얼대던 사람도 옷을 자꾸 벗던 사람도
갓난아기처럼
잠만 자요
하얀
벽에 걸린 나는 거꾸로 가는 시계
오늘은
생일이라 고깔모자 쓰고 칭찬도 받았어요
봉숭아
꽃을 예쁘게 접어 무지개색을 칠했거든요
내가
제일 좋아하는 시간은
말끔히
단장해서 익숙한 향기가 날 때에요
그날은
손님들이 오거든요
웃다
울다 꼬옥 안아 주기도 하지요
쉿, 이건 비밀인데 나는 그들이 누군지는 몰라요
잘
있었냐고 묻는데 날이 갈수록
난
매일이 처음 같아요
나를
보면 나보다 더
한없이
울음 우는 사람이 있어요
거울
속의 나와 내 아이를 똑같이 닮은
꿈속에서
날마다 보는 그 사람이에요
* 2020년 제8회 문향전국여성문학공모전 금상
LACI
Membuka laci yang berderit dengan susah payah
akibat ditumpukan berbagai dokumen di dalamnya
Air sungai yang menelusuri ke arah hulu
mengikuti huruf cetak yang tertancap
Setelah angin kencang bertiup, salju turun
dibasahi dengan air hujan dan dirobek
Semua yang tertumpuk membuat pemandangan
Jejak yang dikurung di dalam buku catatan
menjadi arus air dingin yang berdatangan
Terlihat jejak langkah
di setiap jalan, turun-naik dalam waktu dan angkasa
Memori yang lebih jelas, semakin sulit untuk dibuang
Banyak kehidupan sehari-hari terikat seperti debu
yang tidak bisa dilihat secara keseluruhan
Itu adalah masa depan yang berbanding lurus dengan kehilangan
seperti pembukaan kancing setelah pemasangannya
Kapal yang tidak bisa dimuat semuanya
Untuk apa, bagaimana cara meninggalkannya
Pilihan bagi penyerahan,
turun setelah mengembara di udara
Berjalan mondar-mandir dengan gelisah panjang
menuangkan penyesalan terkenang semuanya
Laci yang menunggu mangsanya
membentangkan tangannya panjang untuk mengambil lagi sinar
matahari
* Puisi
yang memperoleh Juara Pertama dalam Kompetisi Kesenian, Hari Shinsaimdang
2020.
서랍
온갖
서류 더미에 눌려
삐걱대는
서랍을 힘들게 열었다
박힌
활자를 따라 상류로 거슬러
올라가는
강물
거센
바람이 불더니 눈이 오고
빗물에
젖어 찢겨 나간다
쌓이는
것들은 다 풍경을 만든다
수첩
속에 갇혀 있던 흔적은
차가운
물살이 되어 밀려오고
시공을
오르내리며 걷는 길마다
발자국이
보인다
선명할수록
버리기 힘든 기억
다
들여다볼 수조차 없는
먼지
같은 일상이 빼곡하게 맺혀 있다
단추를
채우면 풀어야 하듯이
잃은
것과 정비례하는 앞날이었다
어차피
다 싣고 갈 수는 없는 배
무엇을
위해, 어떻게 남겨 둘 것인가
포기하기
위한 선택이
허공을
유영하다 내려앉는다
한참을
서성이며
고여
있는 미련을 다 쏟아 내자
먹이를
기다리던 서랍이
손을
길게 뻗어 햇살을 다시 줍고 있다
* 2020 신사임당의 날 기념예능대회 시 부문 장원
(Diterjemahkan oleh Kim,
Young Soo)
Profil Penyair [시인 소개]
Kang Shin Myung, lahir di Seoul. Tamat Jurusan Praktek
Kesenian, Universitas Wanita Duksung. Menerima Hadiah Emas, Sastra Simaul 2019,
Hadiah Emas Kompetisi Karya Sastra Nasional Moonhyang 2020. Naik
panggung dunia sastra lewat Siwasanmun, menerima Hadiah ke-dua Bidang puisi 2022.
강신명,
서울 출생. 덕성여대 응용미술학과 졸업. 2019년 시마을 문학상 금상 수상. 2020년 문향전국여성문학공모전 금상 수상. 2022
년 『시와 산문』 시 부문 우수상 수상으로 등단