Kirim Karya

SKSP Book Store
No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
No Result
View All Result
SKSP Book Store
No Result
View All Result
Home Puisi

Puisi Abdul Wachid B.S.

Admin by Admin
22 Juni 2021
2
Share on TelegramShare on WhatsappShare on Twitter

TELUNJUK KIAI KHARIRI
 
Ada tegalan ilalang memutih
kembangnya di tepian pesantren
Ada tawaran mendirikan rumah
membayarnya dengan ngaji syi’iran
 
Saban kali Sang Kiai memanggil
pulangnya seperti kulakan hari raya
Setiap kali ada tamu bertandang
pulangnya salam tempel dan kenyang
 
Saku baju Sang Kiai seperti kantong seorang pesulap
Sepertinya tak habishabis lembar kertas itu
berpindah tangan, hingga seseorang segan
“Duh, Rama Kiai, mestinya para santri yang
 
memberi, tetapi kami senantiasa menerima?”
Jawab Kiai Khariri seperti langgam lama
“Ada yang datang, ada yang pergi
Ada yang menerima, ada yang memberi”
 
Bolakbalik berputar seperti telunjuk kanannya
menari, tarian dzikir samawi
Bagai gasing tarikat Maulawi
di tengah malam, di antara bukit Kaafi dan Nuun
 
“Gusti, kalaulah ada hidup hamba sahaya yang
menjadikan Baginda ridla purnama
Anugerahkanlah kemudahan bagi para santri
Agar cahaya ilmu menjadi petunjuk arah akhirati”
 
Ada tegalan ilalang memutih
kembangnya di tepian pesantren
Di sini bukan pemujaan seorang kekasih
Kini hanyalah kenangan seorang santri
 
Telunjuk Kiai telah terkubur umur
tetapi tariannya tak pernah hancur
 
 
Yogyakarta, 10
juni 2021



METAFORA


Cinta itu telah tumbuh
Akarnya mengakar kedalaman lubuk
hati
Tanahnya keras berlapis-lapis
Menembusnya begitu linggis
 
Cinta itu telah tumbuh
Pohonnya merindang bagi
burung-burung
Begitu tamparan angin mau merapuh
Akarnya mengokohkan,
sambung-menyambung
 
Tapi begitu pemilik kebun mau
mencabutnya
Akar-akar itu terasa mengelupas
di lubuk hati
Ada rasa sakit berlapis-lapis
Ada beribu kenangan mengiris-iris
 
Kau aku hanyalah sepasang mata
Yang berharap-harap cemas
Linangan air yang suatu saat
mengguris
Sampai lubuk hati yang
mendebarkan bahagia
 
 
2020



WASILAH DUA SEJOLI
 
bangun-bangun malam
jendela buka
kerlip bintang
sapamu
 
tidak bisa tidur
cahya wajahmu
memotretku
berjaga
 
berwudlu ke fajar
jiwa yang tenang
pendakian
impian
 
bersujud tahajud
hujan fatihah
tumbuh hati
mulia
 
jumpa di dunia
sekali cinta
kau aku
swarga
 
 
yogyakarta, 22 agustus 2020


 
 SULUK PENYAIR
(Soni Farid
Maulana)
 
mengikuti
langkah para peziarah
ia sampai pada
sebuah negeri, di mana
matahari berkabut,
pohonpohon kesejukan
dan pada malam
harinya 1000 bulan
 
memekarkan
bungabunga kecubung, di taman
ia terkenang, menghirup
aroma kota yang
terbakar, impian
seorang gadis di depan cermin
sekalipun pada
siangnya, kembali
 
ia saksikan krematorium
matahari
“oh, kehidupan
yang berbolakbalik arah
kemanakah para
peziarah itu menuju?” bisik sepi
gelap menyergap,
harihari tanpa mata hati
 
ia mencatat
semua dan segala itu, di antara
salak anjing memperdingin
tiang listrik
dipukul peronda,
dan sunyi mempertegas
daundaun gugur, mengaburkan
jalan pergi
 
oh ya, ia ingat,
di bawah hujan keremajaan
ia mencoret nama
desi, dan ia cabut widuri dari
luka hati lelaki
yang menyingkir ke tepian kota
demi mengekalkan
1000 rembulan yang muncul
 
dari masa
kanaknya, bersama seorang nenek yang
menari, di bawah
hujan masa yang menua
“oh, kehidupan
yang bagai hutan lambang
telah sempurna
kuambung masa silam, dan
 
kini, matahari
akan terus terbit di sebelah timur
benak dunia,
menjadi arah para pekerja”
ia terus akan
mengetuk gerbang kehidupan
ia membuka pintu
cahaya
 
 
yogyakarta, 23 agustus 2020



PURWOKERTO-SOKARAJA
 
 
Mengapa aku tak pernah merasa menjadi penghuni kota ini?
Ada banyak keasyikan duniawi
Hawanya menyejukkan, mata memandang
Panorama kehijauan masih banyak dijumpa
Hawa yang lalulalang, berujung selendang
Lenggak-lenggok Ronggeng Sungai Serayu
Bertamu Sang Kekasih
 
Mengapa aku tak pernah merasa menjadi penghuni kota ini?
Ada soto atau getuk goreng Sokaraja
Lukisan-lukisan panorama tempo doeloe,
begitu syahdu
Sajak Arif Hidayat dengan metafora segar di
luar
Atau kedalaman Heru Kurniawan yang kuselami
bagai lagu
Atau Mas’ut si Peziarah yang kabarkan di
mana terakhir
Bertamu Sang Kekasih
 
Mengapa aku tak pernah merasa menjadi penghuni kota ini?
Sepertinya kuyakin dia masih datang-pergi di
sini
Atau keluar-masuk di antara rak-rak buku
Di antara nisan makam Syekh Makdum Wali
Atau di puncak Walang Sanga yang entah di
mana terakhir
Bertemu Sang Kekasih
 
Mengapa aku tak pernah merasa menjadi penghuni kota ini?
Ingin banget kutanya kepada Habib Abdul
Hamid Sokaraja
Tapi sudah lama dia tak mau lagi berbahasa
kata
Kecuali senyumannya lebih meyakinkan sapa
Adanya kasih sayang dan cinta
Padahal sekali itu saja dia berkata di mana
terakhir
Bertemu Sang Kekasih
 
 
Yogyakarta, 2020

 


Tentang Penulis


Abdul Wachid B.S., lahir 7 Oktober 1966 di Bluluk, Lamongan, Jawa Timur.  Wachid lulus Magister Humaniora Sastra Indonesia UGM, jadi dosen-negeri di IAIN Purwokerto, dan lulus Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Sebelas Maret Solo (15/1/2019). Buku terbaru karyanya : Kumpulan Sajak  Nun (2018), Bunga Rampai Esai Sastra Pencerahan (2019), Dimensi Profetik dalam Puisi Gus Mus, Keindahan Islam dan Keindonesiaan (2020), dan, Kumpulan Sajak Biyanglala (2020).

Admin

Admin

SKSP

POPULER

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

2 Juli 2024

Tentang Redaksi

11 Juli 2024
Puisi – Puisi Tania Rahayu

Puisi – Puisi Tania Rahayu

2 Juli 2024
Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

15 November 2024
  • Disclaimer
  • Kebijakan & Privasi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In