Kirim Karya

SKSP Book Store
No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
No Result
View All Result
SKSP Book Store
No Result
View All Result
Home Puisi

Puisi Ganjar Harimansyah

Admin by Admin
1 Agustus 2021
0
Share on TelegramShare on WhatsappShare on Twitter

 


TENTANG HIDUP-MENGHIDUPI

 

adalah kesungguhan

zenit yang membuat kita

berporos pada asa yang sama

 

adalah kerendah-hatian

nadir cinta

yang berputar pada

lema yang sama

 

tentang hidup-menghidupi

adalah kesinambungan

aku, kau, dan arah kita

 



 


TENTANG KITA

 

Kita pernah menimbang

tentang hal indah 

di antara hati yang melati

dan onak duri di benak

yang makin menyemak belukarnya

 

Kita pernah bicara

jika sastra itu kata yang merupa

bisa jadi belalang di ujung rumput

atau pulasan sunyi berwarna nyaring

yang meluruhkan daun yang merapuh

 

Kita pernah saling berbisik

mengandaikan musik merasuki

kanvas-kanvas tak bernapas

yang mati disesaki garis 

yang tak jelas

 

Kita pernah tak sehati

bahkan berontak tentang aku dan kau

lalu melupa pernah semesra

alunan irama dan nyanyian

 

Kita yang berbeda warna

pernah berpelukan dalam keindahan

meski sejatinya berjarak puluhan kilo

 

yang pasti, aku selalu merasa
desahmu

di kuduk leherku

yang sering meremangkan 

gairah ideologi untuk tetap padamu

 

kita pernah dan akan pernah

di dunia berbeda, katamu

 

dan tegasku: waktu dan seni

telah sah menikahkan kita!

 



 


SAJAK RUMAH PUTIH*)

 

di sinilah nanti akan kita tumbuhkan

putra-putri yang gagah dan cantik

yang memberikan kesejukan dan
keriangan

kemudian mereka merengek dan memeluk manja

minta dibelikan mobil-mobilan dan boneka
kedap-kedip

….. dan mereka memanggilmu: ibu!

 

bersama senyum lembut dan kecupan sayang

kau sirami mereka cahaya Ilahi

sejuta kasih yang kau punya adalah matahari

harapan dalam tangan-Nya kita uraikan lewat
doa-doa

dan aku bersujud lama-lama dan berkata:

“Ya Allah, Yang Mahaasih, jadikanlah istriku

bumi yang damai dan lautan kesetian untukku

jadikanlah putra-putriku orang yang kaya ilmu

dan berakhlak mulia.”

 

di sinilah nanti akan kuwariskan

kejujuran dan keadilan

di sinilah nanti akan kuwariskan

keberanian dan kelembutan

kita perkenalkan pada mereka kepasrahan pada Allah

kita beri contoh mereka tentang kerendahan hati

dan kesederhanaan

kita ajak mereka melihat betapa luasnya bumi Allah

dan kita latih kaki-kaki mereka untuk
kuat  

menjelajahinya

 

di sinilah nanti kita dirikan salat berjamaah

aku, kau, dan putra-putri kita

 

 

Desember 1998 – Desember 2002

 

*) Terinspirasi
puisi “Puade” karya Nita Widiati Efsa (1989)
.

 





BILA RINDU ITU

 

hasrat berbisik

pada amarah yang memerah:

“ ….. jika waktu 

menarik kembali tawarannya,

bergegaslah pergi

cukup tinggalkan segurat tulisan:

jemput aku nanti!”

 

 

November 2000





 

KETIKA DI SIMPANG JALAN ITU

 

keranda cinta

yang diusung

dari sunyi ke sunyi

menyebarkan aroma mawar

memestakan perkabungan *)

di hati yang rawan

 

 

Pekalongan, 2000

 

*) Kata
kenangan dari Beni R. Budiman ketika di Pekalongan








Tentang
Penulis

 


 

GANJAR HARIMANSYAH
adalah penyuka puisi dan
peneliti bahasa.  Lahir di Bandung 46 tahun lalu.  Selain
menghasilkan beberapa buku/laporan ilmiah dan artikel di media massa,
dia juga pernah menjadi pemain, penulis, dan sutradara beberapa
karya drama bersama Teater 420 Bandung, Teater Tesa FIB UNS, dan Teater Jaring
Solo. Naskah panjang yang pernah ditulis dan disutradarainya “Seribu
Hitungan di Kali Nol” dipentaskan atas kerja sama Ford Foundation dan Forum Kebersamaan Bangsa di Solo, Magelang, dan
Surabaya pada tahun 1998 dan 1999 yang melibatkan kru dan pemain dari lintas
profesi dan agama. Antologi puisi yang pernah disusunnya: _Purnama Biru (1993), Tentang
Seseorang
(1994), Kau (1995), Menunggu dan Terlempar (1995), Fragmen I (1996), Karena Sayang itu Juga (1999), Tujuh
Puisi Waktu Itu
(2000), dan “…dalam
doa cinta
.” (2002)._
Dia
m
empunyai hobi mencoba
program-program baru di komputer, melukis, jalan-jalan, menonton film, dan
melamun di perpustakaan.

Admin

Admin

SKSP

POPULER

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

2 Juli 2024

Tentang Redaksi

11 Juli 2024
Puisi – Puisi Tania Rahayu

Puisi – Puisi Tania Rahayu

2 Juli 2024
Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

15 November 2024
  • Disclaimer
  • Kebijakan & Privasi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In