Seorang Perempuan
aku dan malam
bertarung mencari kemenangan
kebungkaman mana paling antik
selain tangis seorang perempuan
aku dan sungai Serayu
berlomba-lomba mencari muara
paling dalam di palung hati
seorang perempuan
aku dengan segalanya di bumi
mempermainkan kata di dalam puisi
namun sajak mana yang paling ampuh
selain doa seorang perempuan
bukan aku sedang menantang
seisi semesta namun aku hanya
membandingkan dunia mana
paling nyaman selain
peluk hangat seorang perempuan
Banyumas, 2020
Tayamum
aku ingin menjadi debu-debu jalang
menjemput doa di atas puncak kasih sayang
membasuh wajah
kekasih kepayang
mengsucikannya di atas ranjang
bersamanya menjadi kenangan
petualang
Banyumas, 2019
Bunga Malam
hidup menunggu temaram
mekar setelah atsar
semerbak wewangian doa
hilang lepas malam
tiada putih tanpa hitam
tiada diri tanpa kehidupan
telah lama tenggelam
semakin suram
berputar dalam kubangan
diserang kumbang jalang
Banyumas, 2020
Udara Itu, Aku
Udara itu, aku
berhembus di antara
belantara kata
membekas nama-nama
di ingatan para pegembara
menyelesaikan tugas mulia
menuntaskan rasa rumpang di dada
Udara itu, aku jelmaan cinta
seorang pujangga meramu dewasa
dengan sajaknya
Banyumas, 2020
Ambang Karam
; Jasad Terambang
Semesta bungkam
aliran merangkak sunyi
di dalam dadanya
gelembung udara
telah tiada
Angin kabarkan pada mereka
terambang di antara
tiang titian
ia menunggu
Tidak ada yang tau
bulir-bulir tangis tubuh kesepian
berenang mencari tepian doa
Banyumas, 2020
Miyangga
Miyangga, masihkah kau terjaga?
di malam dan pagi buta
Aku mendengar doamu
di sepanjang gemercik
aliran sungai Jawa
Miyangga, masihkah kau terjaga
berdoa diiringi lolongan serigala
di alas sampai tepi segara?
Semoga kau tenang
bersemayam dalam diam
di kedung yang kini dangkal
Banyumas, 2020
Tubuh Puisi
Tidak ada tubuh
paling pasrah selain puisi
perlahan waktu menelanjangi
pakaiannya yang masih rapi
melayani cinta sampai malam pergi
menyuarakan kisah kasih sunyi
mari sama-sama,
kita mulai membuka kata
siapa yang paling tak dimengerti
aku atau kau, puisi?
Banyumas, 2020
Mijil
bu, ada palung paling dalam, di antara jurang
ada liang, tempatku dulu tak bisa berpaling
ditemani sepi, darah, air: bumi
aku belajar mengeja kegelapan
saat kau diam tanpa gerakan
aku melihat doa bersinar
kian hangat memelukku penuh harap
aku menerka kehidupan,
setiap detik dari detak disalurkan alur plasenta,
di sana kau mematangkan kesabaran dan keberanian
kemudian, datang satu perayaan
jamuan utamanya dari tubuhmu
yang matang sempurna; itu, aku
kendi ari-ari masih tergantung
kebal akan musim dan cuaca
melebur seluruh darah bersama tanah
saksi cinta tertoreh nama
di atas kertas; di atas nisan
Banyumas, 2020-2021
Pangkon
Bapak pucung
dudu layar dudu wigyan
panyigeging wanda
pemati aksara
telah kupangku ketetapan hidup
mati untuk menghidupkan suaranya
dunia tertawa memainkan kita
dalam sandiwara hanacaraka
kisah-kisah kekal diasuh masa
Banyumas, 29
Januari 2021
Sebelum Masuk
ke Pintu Itu
setiap nama diberi nomor
setiap nomor diberi batas tunggu
hitungan waktu begitu lugu
mengantarkannya ke depan pintu
tidak ada penjagaan di sana
dapat masuk, tak dapat dijenguk
sendiri, bersama mereka
lalu disuguhi beberapa mili anestesi
sayap-sayap dari punggungnya mekar
meninggi sampai ke alam
tidur yang sistematik
setelah terbangun
semua kembali
sesuai tugasnya
di depan pintu itu
lampu-lampu mata gelisah
kian meredup
angin kesabaran tertiup dari hati
atas syukur yang kian luntur
oleh aduh yang terbagi-bagi
Banyumas, 20 Februari 2021
Tentang Penyair
Intan Hafidah
Nur Hansah, lahir 13 Maret 1999 di Banyumas. Mahasiswi
Universitas Terbuka Purwokerto, Prodi S1 Agribisnis dan Alumnus D3 Budidaya
Ikan, Universitas Jenderal Soedirman UNSOED, Purwokerto (2020). Dia berkegiatan
di Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP). Dia juga mengasuh komunitas
online bernama Kosana, Penerbitan Kosana Publisher, harianvisualisasi.my.id,
kosana.my.id, dan sksp-literary.com. Puisi-puisinya mendapatkan rumah dalam
berbagai antologi buku puisi dan terpublikasi di media Koran Harian BMR FOK
Sumatra, Koran Haran Radar Cirebon, cerano.id, Majalah Simalaba.net,
telembuk.com, catatanpringadi.com, kamianakpantai.com, metamorfosa.com,
metafor.id, rembukan.com, negerikertas.com, nusantaranews.com, IDN Times, dan
jurnalistiwa.co.id. IG:
intanhafidahnh/FB: intanhafidahnh, gmail; tintabiru1111@gmail.com,
blog: https://intanbiru13.blogspot.com.