Judul :
Melerai Hadits-Hadits yang Saling Berlawanan
Penulis : Drs. H. Khariri, M. Ag.
Tahun Terbit : Oktober
2005
Penerbit : STAIN Press
Ketebalan :
132
ISBN :
979-9659-39-6
Mencermati
fakta sejarah, bahwa kehidupan Nabi sejak diutus sampai wafatnya yang memakan
rentang waktu cukup panjang, yakni selama kurang lebih 23 tahun, sangat
memungkinkan bahwa apa yang dikatakan oleh Nabi pada suatu saat berbeda dengan
yang disampaikan pada saat yang lain, bisa karena banyak hal yang berkaitan
dengan konteks yaitu perbedaan situasi dan kondisinya. Hal itu tentu saja
menimbulkan pertanyaan bagi kita, mana hadits yang dipegangi dan bisa dijadikan
hujjah, dan mana pula hadits yang harus ditinggalkan, serta tidak bisa
dijadikan hujjah.
Meskipun
demikian bukan berarti hadits-hadits yang termasuk kategori maqbul itu
bebas sama sekali dari permasalahan. Di antara persoalan yang sering timbul
adalah adanya hadits-hadits yang antara satu riwayat dengan riwayat yang lain
saling bertentangan (tanaqudh) atau dalam arti tidak sejalan (ikhtilaf),
yang oleh para ulama hadits dinamakan hadits mukhtalif, mukhtalif
al-khadits, ikhtilaf al-hadits, atau musykil al-hadits. Hadits-hadits yang
secara lahiriah tampak kontradiktif tentu saja membingungkan, oleh karena itu
harus diselesaikan dan dicari jalan keluarnya.