Kirim Karya

SKSP Book Store
No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
No Result
View All Result
SKSP Book Store
No Result
View All Result
Home Puisi

Puisi Bisri Musthofa

Admin by Admin
16 Oktober 2021
0
Share on TelegramShare on WhatsappShare on Twitter

 



MARI MABUK

 

Sudah
kusiapkan Falaq, minuman dari Arab

Dosisnya
mantap bikin hati bergejolak

Mari
mabuk

Mabuk
sampai subuh ngantuk

 

Bau
mulutmu isyarat nama

Yang
dirapal doa-doa

Sedangkan
tanganku

Melepas
buhul dari dada wanita

 

Waktu
mengambil jiwaku, jiwamu

Menggugurkan
kesumat yang kita sebut

Ketakutan

Dan
di sisa Falaq

Masih
bersemayam mimpi dan puisi

 

 

Jejak Imaji, 2016



 

 




PERSEMBAHAN

 

Di
sebuah latar, angin berlari

Menyerbak
anyir darah pertempuran

Anjing-anjing
liar mengejar

Menjilati
jejak waktu

Agar
tak tertangkap zaman

 

Lihatlah!

Burung-burung
gagak

Mengais
tanah

Cukuplah
menjadi saksi

Di
mana saudara menjadi kurban

Atas
persembahan

 

Masih
ingatkah

Di
sudut puing rumah itu

Sajian
Maidah masih hangat

Untuk  jiwa-jiwa yang

Pulang
bersama doa yang bersemayam

 

 

Jejak Imaji, 2015



 

 




DOA-DOA YANG MENGERING

 

Tak
ada yang bisa ditanam

Selain
gelisah pada retak tanah

Tangan-tangan
tengadah

Merapal
doa, mengharap hujan

Turun
di rumah dan sawah

 

Di
atas meja

Garpu
dan pisau tumpul

Tungku
hilang kepul

Periuk
tak beri bekal

Bagi
perut yang rindu nasi bakul

 

Lantas
kemana perginya doa?

Bersembunyi
di mimbar kayu

Atau
tersesat di sela-sela waktu

Barangkali
budi perlu mencari

Sembari
menata sesaji

 

 

Jejak Imaji, 2015



 






SHALAWAT

 

Terdengar
suara penggetar sukma

Lantunan
penuh makna

Penenang
kalbu dalam raga

Umat
merindu kekasih

 

Shalawat
berkumandang

Hati
khusyuk

Bersama
bumi dan langit berseru

Shallu ‘allan Nabi Muhammad

 

 

Jejak Imaji, 2012



 

 




KARNAVAL

 

Mereka
melewati jalan

Yang
bosan menghitung langkah

Nyalakan
suara, amuk!

Gebrak
udara!

 

Kata-kata
berdengung

Seperti
kerumunan lebah gila

Yang
kehilangan tuannya

 

Waktu
mensenyapkan lelah

Perlahan
karnaval telah bubar

Pulang
ke rumah yang teduh

Yang
tenang

 

 

Jejak Imaji, 2014



 

 




TELAH SAMPAI AKU

 

Telah
sampai aku

Di
titik pertemuan

Antara
Pandawa dan Kurawa

Jiwaku
terombang-ambing

Saling
beradu

Dalam
redup lilin-lilinku

 

 

Jejak Imaji, 2014



 

 




BERTARUH

 

Ketika
adzan berkumandang

Malaikat
dan iblis bertaruh

Siapa
yang akan menang kali ini?

 

 

Jejak Imaji, 2014



 

 

 

 

 

 

 RUMAH

 

Rumah
adalah cinta

Ketika
debu-debu menebal di balik pintu

Jala
laba-laba mengusang tanpa tuan

Sedang
kayu-kayu lapuk dirayap waktu

 

Rumah
adalah cinta

Ketika
angin menerobos sela jendela

Cahaya
membias pada retakan kaca

Sedang
bayang-bayang sirna ditelan senja

 

Rumah
adalah cinta

Ketika
dinding-dinding mulai usang

Sedang
lukisan yang terpaku

Merujuk
pada setumpuk kenangan

 

 

Jejak Imaji, 2014



 






RUMAH  II

 

Di
rumah ini

Tak
ada yang lebih setia dari debu dan teter
kayu

Menemani
segala resah dada

Mengingat
cerita yang pernah tertulis pada buku

Atau
lukisan yang terpaku di samping pintu

 

Tegak
tiang

Jadi
penyangga bagi yang rentan

Dinding-dinding
menjaga usia

Hingga
waktu tanggal satu satu

Tetapi
angin, diam-diam keluar-masuk

Lewati
jendela yang mengantuk

 

Di
rumah ini

Segala
ingatan tertata

Menjadi
setumpuk rahasia

Yang
tetap terjaga

 

 

Jejak Imaji, 2015



 



 

 

 

 

 

MUSIM KETIGA

 

“Duka masehi menyalip musim”

Tanah
tengadah

Merapal
segala kemungkinan

Sujud
batu-batu

Merawat
setiap pengharapan

Dan
ketidakpastian

Masih
basahi ladang penghidupan

Di
mana benih tertanam

 

 

Jejak Imaji, 2015



 





KUANTRIN PENCIPTAAN

 

/1/

Ada
yang bersilangan di pikiran

Dengan
kata-kata

Yang
menjelma tangan

Kudapati
musim basah

Mencumbu
garapan tanah

 

/2/

Pada
batas jarak

Luka
nganga berpinak

Bangkitlah
mimpi

Dari
langkah perih

 

/3/

Musim
datang pergi

Menjadi
tangan kata-kata

Mengarahku,
mencekik leher

Menyulutku,
membakar dada

 

/4/

Kulecuti
diri

Menanam
benih kecemasan

Hingga
lahir anak-anak puisi

Dari
rahim yang kudus

 

 

Jejak Imaji, 2015



 






MOKSA

 

Disaksikan
malam kutanggalkan rupa

Lucuti
dosa

Hening
hantarkan  pada latar mustawa

Sesampai
pintumu, leburlah aku

 

 

Jejak Imaji, 2015



 




Tentang Penulis

 


Bisri Musthofa, lahir di
Sleman, 7 April 1993. Kegiatan sehari-harinya
menjadi pengajar di MTs N 1 Sleman, selain itu juga bergiat
di kelompok belajar sastra Jejak Imaji. Beberapa puisinya
termaktub dalam antologi bersama “Rumah Penyair” (2012), “Teras Sastra” (2014).
Pos-el: bisrimusthofa507@gmail.com. Hp.085729141516

 

Admin

Admin

SKSP

POPULER

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

2 Juli 2024

Tentang Redaksi

11 Juli 2024
Puisi – Puisi Tania Rahayu

Puisi – Puisi Tania Rahayu

2 Juli 2024
Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

15 November 2024
  • Disclaimer
  • Kebijakan & Privasi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In