DI KAMPUNG KELAHIRAN
Pohon-pohon itu menjelma
sayap burung
Menerbangkan angan-angan hujan
Anak-anak desa menembus kabut pagi
Udara pagi seperti malaikat
Turun dari nirwana
Cahaya menembus kamar tidur
Lewat celah-celah anyam bambu
Seperti laku dan liku hidup
Di kampung kelahiran yang welas asih
Kitab ketentraman
yang tak habis-habis dibaca.
2021
HUJAN ASAM
Inikah yang dinamakan hujan
pasukan langit datang tak terduga
padahal lima menit yang lalu
kita baru saja ketemu
di sebuah sore yang rona
di taman kecil tepian pantai itu
kita duduk di bawah pohon ketapang
yang daunnya tinggal satu
warna merah tua
kita memandang matahari hitam
yang mau lingsir
tiba-tiba kau mengeluh kepanasan
meski angin pantai mondar-mandir membelaimu
dan di genggaman tanganmu
es krim berkali-kali menawarkan
hawa dingin
2020
KAMPUNG HALAMAN
Di masa yang jauh
aku dan anak-anak kampung
bisa memanggil hujan dan angin
mengatur cuaca lewat
mantra dan bunyi siul
Di hari depan yang jauh
waktu mengubah aku
dari seorang anak petani
si penggembala kambing yang rajin
Menjadi seorang penyair yang malas
Yang suka menulis puisi
tentang petani, penggembala, kambing
dan cuaca yang tak tercatat
oleh siul dan mantra
2015
SULUK KATA
– Penyair Abdul Wachid B.S.
Bahasa
melahirkan kemarau
dalam diriku
pohon-pohon makna
meranggas
daun-daun kata berluruhan
diembus angin zaman
tak berkesudahan
Tanpa puisi-puisimu
puisiku tak jadi kutulis
kata-kata tertidur panjang
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
dan kuberanikan
menulis puisi lagi
menyolek dunia yang solek
2020
SILSILAH KATA
Kata bermula dari matamu
yang merasakan getar
Cinta dan rindu.
2017
Ahmad Sultoni, lahir di Cilacap 31 Agutus
1991. Dosen di Institut Teknologi Telkom Purwokerto. Jenjang sarjana ia tempuh
di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UM Purwokerto. Program Magister
ditempuh di Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia UNS. Ia saat ini tengah
menyelesaikan studinya di Program Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia UNS.
Bersama anak-anak muda Banyumas Raya menghidupi Komunitas Penyair Institute
(KPI) Purwokerto. Sejumlah tulisannya termuat di beberapa media massa, antara
lain: Republika, Kedaulatan Rakyat, Suara Merdeka, Tribun
Jateng, Merah Putih Pos, Analisa Medan, Harian Rakyat Sultra, Radar Banyumas,
Satelite Post, Majalah Frasa, Minggu Pagi, Majalah Kita, Metro Riau, Buletin
Imla, Majalah Ancas, Warta Bahari, Banjarmasin post, Majalah Candra, Harian
Fajar, Biem.co, dan lainnya. Buku puisi anak yang belum lama terbit
berjudul “Dongeng Pohon Pisang” (Gambang, 2019). Saat ini berdomisili di
Adipala, Cilacap, Jawa Tengah. Ia bisa disapa melalui instagram: @a.su_ltoni
dan fesbuk: Ahmad Sultoni.