Kirim Karya

SKSP Book Store
No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
No Result
View All Result
SKSP Book Store
No Result
View All Result
Home Puisi

Puisi Listin Wahyuni

Admin by Admin
5 November 2021
0
Share on TelegramShare on WhatsappShare on Twitter

 


PEREMPUAN
PENYUNGGI KERANJANG

 

dalam munajat selepas subuh

kulihat seorang perempuan

berkain selampai selendang

menyunggi  keranjang:

kerisik daun-daun berdesakan

ranting-ranting kering. kelopak bunga
luruh

rumput ilalang. dengung belalang

 

ia meniti shirath

debar dada berdegupan

berharap tangan malaikat

menuntunnya bersijingkat

kakinya telanjang. airmata berlelehan

lisan dan hati tak hendak diam

merintihkan rindu pada kekasih

nun jauh di seberang:

 

ya nabi, ya nabi

ya bulan, ya matahari

 

perempuan itu.
menitiskan sendu

di
kecipak sungai nafasku

hingga
di pagi yang diam

kupunguti
kesabaran berserakan

di
kebunnya yang manikam


Depok-Yogyakarta

November
2018-2021





SEKERANJANG
BUNGA UNTUK BERPESTA


tak ada yang berbincang pagi-pagi
tentang

rangkaian bunga. jika kelak pesta kita
tiba

 

mereka hanya berhitung berapa bumbung

mutiara yang kau dapatkan

dalam setiap palagan yang meletihkan

 

pesta kita bukan semarak kilau

hanya kenduri cinta sekedarnya

nasi wuduk dan ingkung sekedarnya

taburan kol dirajang sangat tipisnya

 

tapi jangan lupa, aku ingin sekeranjang
bunga

untuk kuhirup wanginya. di setiap pagi
dan senja

 

kau tahu? betapa sepi perempuan jika tak
ada

daun dan kembang. apa yang akan ia
mainkan?

 

bahkan ketika pesta kelak usai

ada saja yang sibuk meronce

kenanga, kantil, mawar, melati, pandan
wangi

untuk menghias kereta. yang akan membawa

pulang setiap jiwa

 

bukankah wangi yang kita sepakati

di awal dan akhir nanti?


Depok,
November 2018




PERBINCANGAN KOPI SENJA

 

Senyum itu masih lembut tersungging di bibir

teduh serindang pohon. kala terik tengah hari

menguarkan aroma zikir. yang kau racik sedari pagi

 

Senyum itu aroma secangkir kopi

yang mengundang tetangga berkumpul di beranda

kala hujan membasuh senja. sambil bersenda bertukar kisah

tentang piring yang pecah sehabis dhuhur

karena mencuci dengan angan terulur

akan rumah di tengah huma. yang dikelilingi jagung

dan ketela. dengan kursi bambu di berandanya

juga serumpun perdu pemalu. harum ilalang dan manja benalu

 

Dan ah, selebihnya derai tawa. renyah dan sederhana

karena perbincangan tetap saja angan

sebelum semua bergegas pulang. menyingsing lengan

mengambil pisau. mengupas bawang menumbuk sahang

untuk sepinggan makan malam

 

Sambil mengingat sebuah kisah tentang jibril,

yang membawa salam damai. bagi hati seladang bunga

    :Tuhan membangunkan sebuah
rumah di surga

jauh dari hiruk pikuk dan rasa lelah,,untuknya

 

Depok, November 2018

 

 

 



MEMBACA YUNUS

 

dalam istighfar
aku membaca

karena
kata-kata kadang bagai

samudera yang
gelombangnya tak terduga

menyeretku
tenggelam

sampai tak bisa
kubedakan

mana daratan
mana lautan

 

jika tenggelam

aku ingin
seperti yunus

dalam perut
ikan diselamatkan Tuhan

dan amarahnya
pun ditenggelamkan

 

maka ajarilah
aku berenang

seperti sebuah
permainan

tanpa batas
bersama denyut darah

bersentuhan
dengan nama-nama

berhubungan
dengan benda-benda

hingga aku
memahami

pengetahuan
menjalin hubungan

 

aku ingin
mengenal qathi dan zanni

temanilah
bacaanku

hingga jika
tenggelam

seperti yunus
aku diselamatkan

dan amarahku
ditenggelamkan

 

Depok, Juli
2003

 

 

 

 

 

PENJUAL
GORENGAN DI GERBANG PEMUKIMAN

 

ia
mengajariku

cara meniup
khayalan

seperti
pelajaran ngaji

kyai jamal

 

aku
bergegas.kembali ke rumah

membenahi
bacaan doa anakku

dan
tadarusnya yang terpental

sambil
bergulat dengan

setumpuk
setrikaan

 

mengingatkan
suamiku

untuk terus
menjaga nyala tungku

meski harus
memungut sampah

bisa jadi
lebih berkah

karena
melebur rindu

pada basah
peluh

dan sengak bau

 

bahkan nabi
pun

menimba air
untuk

menyiram
kebun yahudi

dan
membiarkan makian

dan tamparan
mendarat

di wajahnya
yang suci

 

demi dua
puluh empat butir kurma.

menenangkan
perut lapar fatima, hasan, dan husein

 

Depok,
Oktober 2018

 

 

 

 

 

 

SAJAK PENUANG
ANGGUR

 

aku hanya
mencintai dan

merinduimu
hingga engkau mabuk

lalu kutuang
lagi anggur

hingga
pialamu oleng dan pecah

 

engkau
mengadukan kegilaanku

mengiba pada
Kekasih. tersedu-sedu

tersungkur
bergulung debu

dan lupa
akan dirimu

 

kelak jika
Ia bertanya

tentang
tingkah lakuku

kan kujawab,
aku di sekelilingmu

senantiasa.
ketika engkau dahaga

karena Ia
tak membawaku

pergi
menuang anggur pada

yang lain.
meskipun aku

menginginkannya

tersebab
kejemuanku menunggu

ledakan api
cintamu

 

sekarang
nikmatilah rindumu, kekasih

aku masih
terus di sini. menunggumu

di dekat
guci anggurNya. sambil

mencuci
piala-piala

 

Jowahan

Ramadhan
1442 H/Mei 2021 M

 

 

 

 

 


TEMUKAN AKU,
CINTA

 

1/

Selamat pagi,
lelaki sunyi

seduka apa
mimpi yang

melingkupimu
semalam?

hingga engkau
terkapar, dan

membiarkan
sekian menit berlalu

tak bergegas
membasuh sisa airmatamu

 

2)

Selamat pagi,
kekasih

semestinya
engkau tak lagi bertanya

bukankah engkau
akan ajarkan

perjumbuhan
jiwa, cara bedua dua cahaya?

 

Tidakkah engkau
rasakan kegugupan

semalam? dalam
keriuhan aku melihatmu

melintasi huru
hara. meretas keheningan

melangkah
perlahan sambil bersenandung lirih lamban

lalu pulang
diam-diam, menyusup di kerimbunan sunyi

menggugurkan
dedaunan kering, mengusap setetes airmata

di pipi lembut
semesta.

 

Nafasku
tersengal memburu ketakzimanmu

rindu yang
mencincang kalbu berkeliaran

di belantara
sukma. hingga pagi tiba, aku menggila.

menunggumu
kembali, Layla.

 

Yogyakarta,
Oktober 2021

 

 

 

 

 

 KAMBOJA MERAH MUDA

 

Apalagi yang
akan kuhikmati pada siang mendung begini?

Sepokok kamboja
menunggu tiba senja, saat yang sama

ketika
sekelompok burung pulang ke sarang

 

Di langit yang
lapang mereka terbang

sayap-sayapnya memangku
sukma yang ngungun

di langit biru
mengharap sapa

 

Di jalanan
berdebu,  kamboja menghisap sisa keluhku

dan
dibalurkannya ke seluruh kelopaknya, hingga merah muda

yang kuharap
kelak menjadi cerita, ketika tandas letih dan tuntas pedih

 

Merah muda, menghamburkanku
ke angkasa

Berbondong
rindu, berduyun cinta, bolehkah ku menyusup ke shaf-shafnya?

 

Depok, 17
Rabiul Awal 1440

 

 

 

 

 

SELAMAT PAGI,
CINTA

 

Sepagi ini

aku
bersenandung abunuwas

karena setelah
subuh

tangisku pecah:
aku kepingan

kaca yang
renta. mencoba

menjadi
bidadari.tapi setusuk duri

yang dikirim
tuhan

tak mampu
kutahan

menidurkanku
bermalam bulan

 

“Ilahiy,
lastu li l firdaus ahlan

wa la aqwa ‘ala
nar  l jahim..

 

ya ghafur

tampunglah
airmataku

menjadi telaga.
dalam istighfar

ajari aku
mendayung sampan:

maafkan,
maafkan

luaskan,
luaskan

hendak kularung
senampan lara

agar tak lagi
menjadi berhala

 

putri tidur
telah terjaga

 

Depok, 2018

 

 

 

 


FATIMAH AZ
ZAHRA 2

 

Dan kisah
tentang

penggiling
gandum itu

masih terus
bertutur padaku

selepas pagi

ia menggiling
uzlahku

yang
dikangkangi nafsu:

sakit.tapi biji
biji maksiat

dilebur sampai
sekarat

 

Depok, 1439 H





Tentang Penulis


Listin Wahyuni, lahir di Sleman Yogyakarta, Indonesia.
Karya-karyanya dimuat dalam Antologi “100 Puisi Tema Ibu se-Indonesia” (Sastra
Welang Pustaka, 2012), Antologi “Kaung Bedolot” Sayembara Sastra Sawtaka
Nayyotama 2013. Beberapa puisinya juga terikutkan dalam antologi puisi cinta”
Di Tangkai Mawar Mana” ( Sastra Welang Pustaka, 2014), juga” Kitab Puisi
Perempuan Indonesia” (Getar Hati, 2018) dan Antologi “Pesisiran” DNP 9 (2019).
Salah satu puisinya “Si Buta Dan Pendayung Perahu” mendapat penghargaan dalam
lomba puisi Islami Sabah Malaysia. Tinggal di Yogyakarta. Kontak email: wahyuniduryat82@gmail.com

 

Admin

Admin

SKSP

POPULER

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

2 Juli 2024

Tentang Redaksi

11 Juli 2024
Puisi – Puisi Tania Rahayu

Puisi – Puisi Tania Rahayu

2 Juli 2024
Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

15 November 2024
  • Disclaimer
  • Kebijakan & Privasi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In