Kirim Karya

SKSP Book Store
No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
No Result
View All Result
SKSP Book Store
No Result
View All Result
Home Puisi

Puisi Eka Yuli Andani

Admin by Admin
2 Juli 2024
0
Share on TelegramShare on WhatsappShare on Twitter


ILUSI PARIS UNTUK CANDRA

 

Di sepanjang
jalan champs elyesees

Mobil
berlalu-lalang

Lampu menebar
gemerlap

Dan aku masih
sibuk menunggu candra yang ilusif

Padahal langit
semakin gelap

Hingga angin
terus menerus mengusirku

Untuk masuk ke
dalam maison pradier

Tapi hati
menolaknya

 

Di sepanjang
jalan champs elysees

Layar ponselku
menampilkan pesan

Kubaca, “Wulan”

Kupandangi
lebih dalam; Candra

 

Tepakan lembut
mendarat di pundakku dan

Bisikan lirik
menyentuh kalbu

Kau hadir Candra,

Mengembalikan
bintang yang bersembunyi

Melukiskan
senyuman penantian

Sampai
tercipta bayangan dua hati di jalan champs
elysees

Tertabur
kehangatan; cinta

 

Banjarnegara, 29 Februari 2020



 




RAHASIA SUNYI DANAU MENDUYAN

 

Setiap melangkahkan kaki ke tepian bibirmu

Mengundang ingatan zaman pertemuan

Menafsiri sudut-sudut menduyan

Luapannya mengandung rahasia kesunyian

Saat menengok kanan dan kiri tidak ada namamu

Pun sekelebat bayangan terhempas

Namun di atas jembatan termenung wajah

Menduyan butuh kau jaga, kasih

Perpisahan tidak akan pernah ada

Jika kau, aku, dan menduyan
selalu bersama

Akhir pencarian tergoreskan pena kayu lembut

Di atas pasir putih yang siap kau guyur

Agar tidak ada lagi jejak-jejak keabadian kita

 

Purwokerto, 28 Januari 2020



 




DI BAWAH AIR TERJUN KEMBAR DENALO

 

Pagi menunggu datangnya sinar mentari

Aliran menjemput kembara

Ditemani pepohonan nian lebat

Serta aroma tanah yang membasahi pangkuan

 

Di bawah gemericiknya Kembar Denalo

Suara syahdu dimainkan

Dan kutengadahkan tangan pendosa

Di atas pantulan air yang percikannya

Mengalirkan cinta dan kasih sayang bumi

Untuk tetap menjaga keasrian Denalo

 

Dingin menembus tulang rusuk

Saat berada di bawahmu

Yang menghanyutkan api nafsu

Ketika aku sirami seluruh tubuh

Hanyalah kedamaian melekat dalam jiwa

 

Purwokerto, 28 Januari 2020



 




PERIHAL GEBRUS

 

Ketika tanah
telah siap ditumbuhi tanaman

Langit
mengalirkan syukur pada celah-celah kekeringan

Sementara pekebun
bersetia meracik dzikir dengan resep tersembunyi

Mereka
mengenakan sandang yang bahannya terbuat dari

Doa-doa
keluarga

 

Sabit,
cangkul, kemenyan dan tembakau

Menemaninya
menyempurnakan sudut-sudut lahan

Dengan sabit,
rerumputan dipangkas tanpa sisa

Dengan
cangkul, tanah digali sampai berbaur subur

Sedangkan
kemenyan, tembakau, beserta asapnya menjadi sisipan tenaga

 

Begitulah
pekebun memulai meramu

Hingga menanam
dan memanen bibit-bibit lestari

 

Tanjungtirta, 19 September 2020



 




BEDUG

 

Suara bedug
mulai menggelarkan jamuan pada

Penghujung
dahaga yang

Sepanjang
siangnya bekerja membangunkan mimpi raja

Dia
membangkitkannya ketika mata terpejam dan

Jasad masih
tergeletak di pangkuan empuk istana

 

Dendangnya mengiringi
asmaul husna yang

Didawamkan oleh sederetan
makhluk berbau surga

Untuk
menyemarakkan alam

Ketika
penghuni langit dan galaxy saling
bertasbih

 

Suara bedug
berhenti nyaring

Saat raja dan
sang permaisuri tengah menikmati aroma hidangan di meja sajian

Sedang para
dayang diperbolehkan menengok keluarganya beberapa menit

Sampai suara
bedug kembali diperdengarkan

 

Banjarnegara, 2020



 




ISTANA DAWET AYU

 

Aku tegaskan
pada alam

Biarlah
kemarau mengeringkan aroma

Pada nyala
sekuntum mawar berduri

Di tepian
danau itu

Dan hanya
menyisakan setetes embun

Menetes
melegakan puncak kawah sileri

 

Tekadku tetap
membakar luka

Dalam pangkuan
kilat cahaya yang

Menembus celah
daun asri

Merasakan
hangatnya percikan telaga warna

Pun hijaunya
jantung bumi di sela jemari

 

Namun alam
tetap kekang

Melarang aku
nikmati pesonanya

Ketika tanah
sekejap membasah

 

Purwokerto, November 2020



 



TADARUS

 

Aku memandang
sinar rembulan

Memancar
kerinduan di tengah-tengah anak kota

Di bawahnya
anak kecil bekejaran mencari sinarnya

Dengan
melukiskan wajah damai

 

Saatnya
bertadarus

Ia yang sempat
hilang dari nafs-ku

Kugandeng
setiap huruf-huruf suci

Dengan penuh
kedamaian

 

Sedangkan anak
kecil tetap riuh dengan dunianya

Saling menebar
tawa

Di sepanjang
garis hitam-putih

 

Sambil
mendengar huruf yang mengudara

Maka
berdamailah hati kita

 

Nurul Ikhsan, 2020



 




KENANGAN DI BUKIK BULEK TARAM

 

Pada suatu
waktu yang menawarkan aroma hujan

Di puncaknyalah
kau bentangkan kalimat paling syahdu

Burung belibis
hitam membawakan pesan

Dari Bukik
Bulek Taram menawan

Kau lemparkan
tujuh batu kasih yang

Jika dibelah
hanya ada nama “Kau Aku”

 

Maka,
letakanlah kakimu

Dan nikmatilah
segarnya danau rindu

Selepas itu,
gelarlah sajadah syukur

Di tanah
lapang yang tertanam doa-doa

Dari bumi
sampai ke langit

Meluruhkan
dosa

Memupuk masa

 

Banjarnegara, 20 Desember 2020



 




SENIMAN GANDHARI

 

Dalam sejuknya
malam

Dibuatlah
teka-teki

Semua bayangan
berjalan menuju mataku

Berlenggak-lenggok,

Pita di depan
dada,

Tetapi bukan
namamu

Maka aku
putuskan untuk berkelana bersama

Kasih sayang
gandhari

 

Ternyata, kau
aku bertemu

Di sekumpulan
seniman yang melukis wajah syukur

Dalam gelapnya
ruang setengah lingkaran

 

Malam itu
tubuh menjadi satu

Tak ada lagi
perseteruan yang berani memaksa kalbu

Sampai kita
dilukis

Sembari
menikmati adegan seni

Meluluhkan
nurani

 

Gedung Kesenian Soetedja Purwokerto, 2019



 




JEMBATAN GOLDEN GATE

 

Masihkah
kalian ingat?

Cerita di atas
jembatan Golden Gate

Yang
merahasiakan wujud aslinya

 

Saban pagi
kita selalu duduk di lengkungnya yang emas

Saling
mendongeng, “pada zaman dahulu”

Sebelum
melanjutkan perjalanan untuk mengisi rasa syukur

 

Masihkah
terlintas dalam ingatan?

Ketika
jembatan yang kita tafsiri sebagai

Golden Gate ternyata

Roboh akibat
ulah kaki-kaki yang tak mampu diam

Akibat ulah
tangan yang selalu rusuh

Saat itu, kita
hanya bisa saling pandang dan

Mengukir bahwa
ini bagian dari takdir

 

Hingga tiba
saatnya angan menyebarkan tawa

Di suatu malam
pengantin untuk

Sesaat melepas
kerinduan

 

Tanjungtirta, 9 Mei 2020



Tentang Penulis


Eka Yuli Andani, kelahiran Klaten. Beralamat di
Desa Tanjungtirta, Punggelan, Banjarnegara, Jawa Tengah. Eka adalah mahasiswa
PAI dan bergiat di Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) UIN Prof. K.H.
Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto.

            Beberapa karya puisinya pernah
termuat di: Koran Madura, Harian BMR fox, Majalah Simalaba, Nusantaranews,
Negeri kertas, Akar Ranting Daun, Catatan Pringadi, Metamorfosa, Jurnal
Papandaan, Kajian Informasi Publik, Tembi Rumah Budaya, sksp-literary.com.

Puisinya juga terhimpun ke dalam antologi: Kelopak Cinta Bidadari
(2018), Pilar Puisi 5 (2019), Imajinasi Aksara (2019), Senja (2019), Menenun
Rinai Hujan (2019), Potret Kehidupan (2020), Mata Air Hujan di Bulan Purnama
(2020), Perempuan Ghirsereng Kumpulan Sajak Penyair ASEAN 3 (2020), Antologi
puisi khas sempena pertemuan dunia Melayu 2020,
dan Hujan Pertama di
Bulan Purnama (2021)
. Beberapa sajaknya pernah diterjemahkan ke dalam
bahasa Korea oleh Prof. Kim, Young Soo, Ph.D., dan dimuat dalam website Siwa
Sanmun Korea Selatan (SISAN). Fb: Eka Yuliandani. Hp: 082324478916.

 

Admin

Admin

SKSP

POPULER

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

2 Juli 2024

Tentang Redaksi

11 Juli 2024
Puisi – Puisi Tania Rahayu

Puisi – Puisi Tania Rahayu

2 Juli 2024
Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

15 November 2024
  • Disclaimer
  • Kebijakan & Privasi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In