Kirim Karya

SKSP Book Store
No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
No Result
View All Result
SKSP Book Store
No Result
View All Result
Home Puisi

Puisi-Puisi Ni Wayan Kristina

Admin by Admin
15 April 2022
0
Share on TelegramShare on WhatsappShare on Twitter

 

TENUN GRINGSING

 

aroma minyak kemiri menusuk hidung

kapas-kapas dipintal menjadi

benang-benang pengharapan

tiga warna dasar dari alam lambang Tridatu

merah, kuning serta hitam

menjadi warna utama

 

puan dengan rambut putih

terdiam, menenun kisah

bersama segenap alat tradisional

dengan teknik ikat ganda

hingga tercipta motif tenun mengagumkan

lima tahun mencapai keindahan untuk karya istimewa penuh
wibawa

 

tersebutlah dalam Kakawin Nagarakretagama

“Kain Tenun Gringsing menjadi tirai-tirai salah satu
kereta kencana Hayam Wuruk”

 

sebab Gringsing sudah tak asing

suguhkan makna magis

penolak segala bala dan bahaya

 

Bali, 29 Januari
2022





 

RUMAH TERAKHIR

 

Aku menyisir jalan setapak, terlihat tubuh-tubuh rubuh,
ruh menjauh. liang lahat tak dipahat seperti rumah terakhir lainnya.
badan-badan kasar terbaring di atas tanah tak berdenyut.

dua lubang hidungku kembang kempis mencari adakah busuk
bau-bau tubuh di atas dada tanah.

 

Telah hanyut segala busuk oleh sulur-sulur taru menyan.
berdinding pagar bambu, mayat-mayat terbujur kaku dalam tidur abadi tanpa
dengkur, tanpa mimpi.

 

Sesekali alisku mengernyit, heran. tubuh-tubuh pucat
berjejer dengan sekawanan dalam tradisi Mepasah, beratap rimbun pohon beralas
tanah. diguyur tangis gerimis, dijilat lalat direbut ulat. tak peduli dicabik
binatang apa. sebuah tradisi unik tak dapat ditampik.

 

Bali, 01 Desember
2021

 

Mepasah : Tradisi
di Desa Trunyan, Bali di mana jenazah tidak dikuburkan, tapi dibiarkan
terbaring di atas tanah hanya dipagari bambu.





 

KESUMBA

 

Tubuh sintal kekar

Sumur raksasa digali

Pasukan bersenjata melingkar

ingin kubur ruh berikut raganya.

 

“Laksanakan, timbun ia dengan batu!”

Gema titah gemparkan prajurit

Bumi bergetar, batu-batu menghujani tubuh

Perang semakin sengit

Melangit seruan prajurit.

 

Gunung kapur diserbu

Segenggam kapur hantam kepala

Kekuatan lenyap bersama debu sisa tempur

Saling gempur.

 

Mendadak mulut-mulut bungkam

Segenap mata membelalak di antara perang

Yang semakin bergejolak

Keris menikam,

Tubuh dipeluk kesumba, berderai darah ksatria Kebo Iwa di
sumsum bumi

Oleh Patih Gajah Mada

Persatukan nusantara.

 

Bali, 19 November
2021







SUDUT JENDELA SURGA

 

Hidup dipilin persoalan

minim pendidikan

Perempuan

buta kata

 

Mengufuk doa di kaki senja

Hidup sehambar timun suri

Namun bugar badan tak henti

bergumul bersama terik dan rintik hujan

Tuhan cemeti diri

 

Di lumbung hati

Ia petik bermacam bunga

Sebab mekar bunga di bibir entah di mana

Ia rangkai lingkar janur kuning

Ia jajakan dari pintu ke pintu lain

 

Sembari menatap tangannya

Ia ucap syukur

berkah merekah dari sudut jendela surga.

 

Bali, 30 Oktober
2021





 

SUATU HARI DI DEPAN PURA

 

Gemercik air pancuran

Menyambangi telinga

Simpuh kaki depan pura

 

Hingga terhempas segala beban

Lesap seluruh amarah juga derita

Jiwa papa tak lagi gusar

 

Ruh pada tubuh sepakat

Menjemput tobat

Diantar asap dupa

 

Aroma semerbak menjelajah nurani

Merambat ke penjuru arteri

Suci tirta guyur ruh juga tubuh

 

Bali, 25 Oktober
2021





 

IKRAR MENUJU RANJANG KEHIDUPAN

 

Suatu pagi segenap bunga berpesta

pohon-pohon berdendang

kumbang-kumbang menari ramaikan suasana

 

berhias kanagara di kepala

berselimut busana pengantin

mantera melantun bersama alunan genta

memohon berkat dan rahmat

bagi kedua belahan jiwa

 

sebuah ikrar sakral dirapal

tubuh menjura di hadapan wali

menantu meminta restu

agar menjadi pasangan jatmika

dan jauh dari jentaka

 

malam pertama tiba

ranjang kehidupan menunggu

berhias mawar merah di atas pembaringan

 

seorang ibu mengintip dari sela pintu

menyeka air mata bersama hela napas panjang

tersadar sepanjang hidup tak pernah ia lihat putrinya
sebahagia hari itu.

 

Bali, 23 Juli 2021



 



TENTANG PINTU YANG SELALU TERBUKA

 

Pintu surga terbuka

Wangi dupa menjelajah hidung umat

Syukur menaiki anak tangga

Bibir merapal bait doa

 

Kelopak mata beradu hingga pejam

Menyimpan air mata bahagia

Atas nikmat hembus napas

Memenuhi dada kiri

 

Di sana

Pintu itu terbuka lebar

Menunggu ketulusan hati

Pencari surga

 

Pintu itu idaman umat beriman

Yang senantiasa melempar tanya

Mengapa pintunya selalu terbuka

Megah gedung surga

Mewah tiada tara.

 

Bali, 18 Oktober
2021





 

RÉVER

 

sebuah ruang kutapaki

bersama imajinasi hijau

kubentuk puisi ugem pada keyakinan

kuhempas letih

sebab tak ada alasan untuk berhenti

mengukir mimpi dengan puisi

melukiskan kisah, sejarah, budaya juga cinta

di barisan buku-buku dunia

lalu terbang ke negeri seberang

 

Bali, 25 Desember
2021





 

PELUKAN RANTING

 

Dalam gemuruh langit sore

burung-burung melambaikan sayap

memanggil bocah-bocah berlarian

di pematang sawah

 

Kabut menjadi selimut perjalanan

abu menjejal mata juga telinga

lahar dingin menggerus jejak

rumah-rumah menjadi unggunan lumpur

 

Jerit dua bocah di atas ranting

tersesat, tak tahu rumah mana

yang harus mereka jamah

sebab semua lesap dalam sekejap

 

Kelandis, 30
Desember 2021



 

MENUNGGU PENDAR BERTANDANG

 

dalam hati yang lindu

mereka hendak memejam mata

namun kemalangan menikam

mengepung, hingga terjerembab

tangan-tangan medikus menghunus setiap tikaman

lalu meramu penawar

 

ada yang menjalar pada pori pori bumi

mungkinkah bersembunyi pada hujan

atau mengendap-endap pada hembusan angin

ditakuti

namun beri petuah, perintah yang sukar dibantah

aturan diperketat mengharap taat

dan itu selalu terudar pada linimasa

 

aku yang pandir, sungguh tak paham

hanya percaya

waktu akan mengubur pada kedalaman menjadikan masa silam
yang kelam

menjadikannya sejarah penuh petuah

sampai setitik pendar bertandang sirnakan marabahaya.

 

Bali, 10 Juli 2021




Tentang Penulis

NI WAYAN KRISTINA, kelahiran Pupuan
01 Februari 1991. Nama penanya Rambut Kristinta. Beberapa karya antologinya
yang telah terbit yaitu Antologi Puisi Tinta Pelangi Cinta 2020, Cerpen Bahasa
Bali Semprong Puun, Dongeng Rimba Cerita bersama Made Taro, Antologi Puisi
Pijar Sebuah Ruang, Bung Hatta, dan Manuskrip Bintoro. Selain itu, puisinya
masuk dalam peserta 4 karya teruji oleh sutera.id (2021) dalam antologi yang
berjudul eksploit organ dalam. Karyanya termuat di beberapa media online
seperti Media Bali, Competer Indonesia, Dermagasastra, Riau Sastra, Tajdid.id,
Buletin Kapas, Ngewiyak.com, Semesta Seni, Pahatan Sastra dan TirasTimes. Ia
merupakan Juara 1 Lomba Cipta Puisi AIS (Agustus-September 2021) dan Peraih
Anugerah COMPETER Indonesia 2022. Tunak di Community Pena Terbang (COMPETER) –
Indonesia. Belajar di Asqa Imagination School (AIS) dan tergabung dalam grup
kepenulisan KEPUL dan Komunitas Kembang Rampai-Bali. IG: @pucekristina, WA:
082236407208.



Admin

Admin

SKSP

POPULER

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

2 Juli 2024

Tentang Redaksi

11 Juli 2024
Puisi – Puisi Tania Rahayu

Puisi – Puisi Tania Rahayu

2 Juli 2024
Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

15 November 2024
  • Disclaimer
  • Kebijakan & Privasi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In