LONELY HOME
Acrylic
technique on canvas berukuran 30 x 30 cm,
dibuat pada tahun 2021 dengan teknik impasto. Pada umumnya, teknik impasto ini
banyak digunakan oleh seniman, di mana secara teknik, cat dilapiskan dengan
tebal pada kanvas. Sehingga menimbulkan tekstur yang mudah terlihat dan
menonjol. Pada sisi lain, eksistensi objek juga lebih terasa kehadirannya. Tidak
hanya banyak digunakan pada lukisan abstrak, teknik ini juga dapat
mengekspresikan dirinya pada karya Novy.
Sewaktu melihat
lukisan Novy ini, saya langsung dapat menangkap ekspresi sunyi. Tetapi apakah
ekspresi sunyi yang mudah sampai itu menjadikan karya ini lemah? Saya pikir
tidak begitu. Boleh jadi, nuansa sepi itu dinisbahkan sebagai ekspresi rumah
yang bermakna kedamaian, sekalipun tentunya makna dari damai itu tidak selalu
tentang sunyi. Rumah pada dasarnya diposisikan sebagai tempat tinggal atau
tempat pulang, di mana kepulangan itu dapat mengekspresikan banyak makna. Pada
konsep lukisan Novy ini, sepi tidak dilekatkan untuk menggambarkan rumah yang
ditinggalkan, karena atribut yang tergambar di dalam lukisan ini tidak
mengekspresikan rumah yang terbengkalai.
Lukisan ini
secara aktif menguarkan sunyi, tetapi sunyi di sini tidak diposisikan sebagai
perasaan kesepian atas objek, bukan perasaan kosong yang merindukan kehadiran.
Sunyi di sini lebih mengarah kepada ketidakadaan aktivitas, bunyi dan
percakapan. Kenapa begitu? Karena lukisan ini tidak mengekspresikan air mata
atau kesedihan, lebih kepada kepasrahan yang diterima dan disepakati.
Ketika
diperhatikan idiom warna pada lukisan Novy, pemilihan warna-warna lembut ini menjadi
tepat, karena pada dasarnya sunyi di dalam rumah yang digambarkan oleh Novy
tidak mencerminkan suatu keadaan yang seram atau suram. Novy mengatakan
gambaran sunyi ini sengaja ditangkap untuk mendefinisikan ketunggalan objek. Sekalipun
penglihatan dengan indra ini tidak dapat membatasi kebebasan makna, makna rumah
ini dapat ditinjau dari banyak sisi, dapat diselami lebih dalam dan dijelajahi
lebih luas. Sebagaimana Novy memandang bahwa melukis merupakan dunia baru
baginya, yang membuatnya berkeinginan tersesat di dalamnya.
(Efen Nurfiana)
Tentang Pelukis
Novy Noorhayati Syahfida.
Ia lahir pada tanggal 12 November di Jakarta. Novy lebih dulu dikenal sebagai
penulis puisi, karya-karyanya dapat ditemui di berbagai media cetak, media
online, dan juga di lebih dari 90 buku antologi bersama. Selain itu, Novy telah
berhasil menerbitkan 4 buku kumpulan puisi tunggal. Sejak tahun 2019 lalu, Novy
mulai belajar melukis secara autodidak. Lukisan-lukisannya telah dipublikasikan
di media sosial seperti Facebook, Instagram dan Pinterest. Pernah mengikuti
Virtual International Exhibition antara Indonesia & Hungaria (2021),
Indonesia Art & Culture Festival (Demak, 2022), Pameran Seni Rupa Perempuan
Tingkat Nasional #3 (Yogyakarta, 2022), Still Art When Pandemic (Jakarta, 2022)
dan Pameran Lukisan Nasional “Ragam Pesona Nusantara” (Surakarta,
2022). Saat ini, ia bekerja di sebuah perusahaan kontraktor dan menetap di
Tangerang.