Portofolio
Macapat
1. Maskumambang
di sini aku menari
dalam air penuh kasih
bukan di sungai atau di laut
bukan di telaga penuh lumut
sayang yang mesra
menjagaku dari senang dan duka
menari
tak henti
menari
hingga dasar hati
2. Mijil
hanya tangisan
sisanya adalah lalu lalang
3. Sinom
memanjat tangga tebu ke bumi
memeras perih
setiap tapak
penebusan
setiap gerak
bertunasan
4. Kinanti
membaca epigraf di langit
hanya awan, berganti gambar
binatang dan pohonan
jiwa yang haus
terus meniti
pelipir pemahaman
ke mata air kesunyian
5. Asmarandana
bunga di hatimu
mekar oleh lagu
bunga di hatiku
puisi teduh
6. Gambuh
tersambung dan terputus
nyatanya permainan
itikad untuk terus
dibentur ombak legam
benar padaku salah padamu
benar padamu salah padaku
terjatuh bergantian
saling membangunkan
7. Dandanggula
kita tak mengambil yang ditawarkan
setelah tahu ada halilintar
yang mengintai di balik kesunyatan
biarlah langit terang dan temaram
kita hanya berdendang dan menyulam
kita tak perlu merampas
yang berkilau sebagai kapas
atau kuning bercahaya
yang membuat liur membuncah
biarlah untuk nanti
anak cucu yang menanti
8. Durma
yang datang padaku tak akan abadi
hanya sekelebat, sebelum berpindah lagi
seperti suara burung
merembes ke dalam mimpi
mempermainkan waktu dan ilusi
dibekap bunyi
nafsu yang fana
redup dan menggelora
mencetak bayangan
menjadi kepemilikan
hilangkan
lepaskan
mengikuti putaran
tanpa aduh dan gumaman
9. Pangkur
aku tak meminta
untuk tidak sial atau tidak rugi
aku hanya berjanji
menerima seluruh denyut ini
sebagai tetes limpahan
dari kebeningan
10. Megatruh
beberapa orang pergi bersama raga
tak terdata oleh tanah
sementara sebagian
dipisahkan dalam perjalanan
diiringi doa dan nyanyian
dari nada kehilangan:
—dan kita
masih di
sini
menanti
sendiri
sendiri
11. Pucung
hanya pada ingatan
kita mengenang
harum bunga dan manis buah
berwujud entah
sesekali terlihat setitik air mata
pada ujung daun jambu
semua sudah terpisah
huruf menjadi kelu
Januari 2019
Tentang Penulis
Kartawijaya, alumni Sastra
Indonesia Unpad adalah pengalun cello betot pada Keroncong Rindu Order. Buku
Sehimpun Sajak Membran terbit Juli
2022 oleh penerbit Mata Pelajar Indonesia.