MONTSERRAT
pada sebuah drama Emmanuel Robles
Montserrat
diseret prajurit penjaga penjara
di sore hari
yang tak pernah ia jumpai sebelumnya.
Senja yang
temaram akan menghunjamnya
disertai enam
orang tanpa dosa.
Izquierdo memainkan
perannya
—demi martabat
Spanyol
“Di mulutmu,
Montserrat…” gertaknya
“Simon Bolivar
akan mati konyol!”
Montserrat
bergeming.
Nama yang karib
itu telah jadi asing.
Yogyakarta,
2018
LUBANG
Sejak segala
yang asing singgah
dan bermukim di wilayah
ini
tak ada alasan
sehingga alas wayah
tak menjadi
rawa-rawa
yang membenamkan
lembah,
liang-liang
rawan, orang-orang papa,
kebun kelapa
sawit, dan ladang lada.
Bijih timah
mesti diangkut lewat jalan merah
berdebu merah,
di tengah udara panas
likat angin laut
—juga balada,
setelah tulah
serapah pahit lidah
menjadikan cemar
permukaan rawa
dan permukaan
tanah bera.
Membekas, persis
jejak anjing di lumpur
bercampur pesing
kencing dan amis darah.
Lubang ini luka,
tapi orang-orang
lupa.
Bangka,
2018
MENGIKUTI
GOOGLE MAPS
di google maps
aku tak mencium bau tanah
hanya ada
petunjuk arah,
kita bergantung
padanya
meskipun tak
begitu percaya.
sesekali kita
mesti berhenti
memastikan
kebenaran suatu jalan
lewat satu anak
panah
yang
dilentingkan sebuah usapan
sebelum kita
benar-benar tersesat
Yogyakarta,
2019
LINTASAN
Pierre
Bourdieu
Ada banyak alasan.
Orang-orang
menghabiskannya
saat terjaga di
hari Sabtu,
tapi mereka membayangkannya tetap utuh.
Hanya tersisa
tempat tidur
dan kalimat-kalimat panjang
yang sulit dibaca,
tentang sepotong dunia.
Semua peristiwa tak terelakkan
dari kehendak.
Suatu medan pertarungan
demi memenangkan pertaruhan.
Yogyakarta, 2014-2019
MERINGKAS KARL MARX
Bukankah peristiwa
demi peristiwa
bercabang-cabang
saling silang bertentangan?
Pagi menerbitkan surat kabar untuk diacuhkan
para buruh yang belum menerima upah,
—tapi mengancam para pejabat
yang mengingkari sumpah.
Ia dituduh mengacaukan ketenteraman.
Ia diusir dari Koeln. Pemikirannya dibunuh.
Ia dirundung kemiskinan dan penyakit
kehidupan kelabu di pengasingan, diabaikan.
Dan, di British Museum London
ia tulis suratan nasib yang tak bisa disangkal,
—Das Kapital
ketika pahlawan-pahlawan
dan tokoh-tokoh martir romantik lahir.
Tapi, Marx, kapan pun
hidup dalam keremangan meja tulis dan ruang baca.
Ia menjadi bahasa seorang pembawa pesan
yang memperingatkan dan mengecam
perintah kekuasaan.
Sebab, tanpa musuh dan perang, tak ada pertempuran,
tak ada kepandaian, tak ada perdamaian!
Ia sadar, pengetahuannya bukan sekadar ramalan usang
yang kekal bertahan bertahun-tahun di masa lampau,
tapi kelak akan bergegas melampaui abad sembilan belas.
Seorang Karl Marx, sebuah ruang kelas.
Yogyakarta, 2019
DI STASIUN
Kereta
membawa tubuhku ke kota-kota
termasyur
Membiarkanmu menunggu dan berlalu
Di luar jendela
“Sesungguhnya, kita tengah menjauh atau mendekat?”
Yogyakarta, 2020
Tentang Penulis
Latief S. Nugraha, lahir di Kulon Progo pada 6 September 1989. Ia mengenyam
pendidikan tinggi di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Ahmad
Dahlan (lulus 2011) dan Program Pascasarjana Ilmu Sastra, Universitas Gadjah
Mada (lulus 2014). Ia membuat puisi, cerpen, esai, dan artikel yang
dipublikasikan di sejumlah media massa dan beberapa buku bunga rampai.
Sejak 2010 menjadi cantrik
sekaligus carik Studio Pertunjukan Sastra yang setiap bulan rutin
menyelenggarakan acara Bincang-Bincang Sastra di Taman Budaya Yogyakarta.
Bersama Fitri Merawati dan Afrizal Oktaputra membentuk kelompok musik puisi
NanKiNun – sebuah nama pemberian Umbu Landu Paranggi. Bukunya yang sudah
terbit, Menoreh Rumah Terpendam (Interlude, 2016), Pada
Suatu Hari yang Mungkin Tak Sebenarnya Terjadi (Interlude, 2020), dan Sepotong Dunia Emha (Octopus, 2018; Shira Media,
2020).
Kini ia menjadi redaktur
pelaksana Majalah Sastra Maiyah Sabana dan redaktur Majalah Budaya Matajendela
Taman Budaya Yogyakarta. Selain itu ia bekerja selaku konten kreator untuk kanal YouTube Creatief yang berisi
profil seniman dan budayawan dalam program “berkunjung”. Untuk berkorespondensi
dapat mengirim surel ke snugrahalatief@gmail.com atau Instagram @latiefsnugraha.