Kirim Karya

SKSP Book Store
No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
No Result
View All Result
SKSP Book Store
No Result
View All Result
Home Puisi

Puisi-Puisi Wahyu Noerhadi

Admin by Admin
29 Juli 2022
0
Share on TelegramShare on WhatsappShare on Twitter

MENGGUNTING KUKU

 

bangun
tidur

subuh

tiba-tiba
saja

aku
ingin menggunting kuku

 

hari
itu, sabtu

 

dan,
aku ingat ibuku:

jangan
gunting kuku di hari …

ah, aku
lupa

betul-betul
lupa

 

maaf,
bu

 

aku
sering lupa

aku mau
tanya

oya,
aku lupa

ibuku
sudah tiada

 

Jakarta,
17 April 2020

(h-2 tiga tahun ibuku)

 




MENGGUNTING KUKU II

 

usai
subuh

 

Yaa
Allah

aku
ingat

ini
jumat

 

oh, ibu

ini
bukan sabtu

aku
bisa menggunting kuku

 

maaf,
bu

 

aku
sering lupa

ibu ada

 

Jakarta, 17 April 2020

 




DI KASUR

–         
dari Fahmi

 

pulang
kerja

seperti
biasa

lelaki
itu

menggembol
tas

yang
kata kawannya berisi

bola
meriam

 

direbahkan
pegal di punggung

nyeri
di pinggul

dan
hangat di tengkuknya itu

 

di atas
kasur

tubuh
tergolek

berdarah-darah

tercabik-cabik

gagak-gagak

 

seorang
bocah menatap

dengan
mata sejatinya

menggusah

dengan
tangan mungilnya

 

“Hush, hush, hush …”

 

gagak
beterbangan

bersama
doa-doa

 

lelaki
itu terperanjat:

memeluk
tubuhnya

erat

 

Jakarta, 13 Agustus 2020

 




KE
KUBURAN

 

Aku
masih ingat betul

Menjelang
Asar

Langit
mendung

 

Di
beranda ramai pelayat

Di
dalam keranda jasad

Terbaring
bersedekap

Dan
lelaki itu sudah sejak awan

Bersedu
sedan dan hampir pingsan

 

Kiai
melayangkan doa-doa

Santri-santri
dan keluarga

Mengamini

Dan
dengan bacaan Tahlil

Ditaburkan
bunga-bunga di jalan

Tempat
lewat iring-iringan

 

Di
kuburan

Liang
sudah selesai

Disiapkan

 

Rintik
air turun bersama

Tubuh berkain
kapan

 

Aku
turut menurunkan

Tubuh

Dengan
pelan

Dengan
gemetar

Suara
azan di bibir

Dan
kerongkongan

 

Dengan
kedua tangan

kututupi
dengan tanah

tubuh
itu:

Tubuh
ibuku

 

Rabbi laa tahrim ummi minnal
jannati fihii lam tahrimnii syai’an fiddunyaa

 

Jakarta, 8 September 2020

4:30 WIB

 




SEBELUM MATI

 

laa

diayun ke atas

ilaa

diayun ke kanan

ha

diputar ke atas

illAllah

hantam ke hati

 

berkali-kali

berkali-kali

berkali-kali

 

sampai si lelaki

sadarkan diri;

kembali

 

Jakarta, 13
Agustus 2020

 




SEPERTI MENONTON FILM

 

Aku di rumah

Juga bapak dan adikku

Keadaan tampak meriah

menyambut kedatangan seseorang yang lama dinanti

Ya, Mama. Ibuku, akan tiba setelah lama pergi

 

Di situ aku sudah berniat memeluk Mama

seerat-eratnya, sehangat-hangatnya,

dan bakal lama tak kulepaskan

Adikku yang kecil memeluk tubuh kami berdua di bawah

Sementara bapak berdiri, senyum, dan menangis haru

Sebab, bertahun lamanya Mama tak ada

 

Aku beranjak, mencerna apa yang tadi kurasa

Ada sisa-sisa haru, betapa senangnya menunggu tiba.

Lalu, setelahnya hilang, lenyap, terhempas

seperti bulu-bulu bunga dandelion dihembus mulut dunia
yang terjaga

Terbang ke awang-awang:

kosong

 

Kedua kalinya ini terjadi

Seperti menonton film

Dan aku di dalamnya

 

Adegan itu begitu nyata, di kepala

Di tidurku

Yang mungkin diselimuti rindu

 

Jakarta, 28 Mei 2022

Bakda Subuh

 

 

 

 

Tentang Penulis

 

Wahyu Noerhadi, lahir
di Bogor pada 21 Mei 1993. Pernah menginisiasi hadirnya Komuniss (Komunitas
Menulis Santri) di Ponpes Fathul Huda Purwokerto, dan dulu bergiat di Komunitas
Teater Didik IAIN Purwokerto, Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) IAIN
Purwokerto, dan Matapena Banyumas. Sempat menjadi editor sekaligus penulis kata
pengantar di buku kumpulan puisi Di Bawah Sadar Di Atas Sadar. Juga
penulis epilog di buku Pohon Dakwah seri ke-2 (Mitra Media, 2014).
Beberapa tulisannya terhimpun dalam antologi Creative Writing (STAIN
Press, 2012), Pohon Dakwah (Mitra Media, 2013), Pilar Puisi
(kumpulan puisi; STAIN Press, 2013), Kampus Hijau (kumpulan puisi; STAIN
Press, 2015), Rodin Memahat Le Penseur (kumpulan puisi; UKM KIAS, 2015),
Pancasila, Budaya Virtual, dan Globalisasi (kumpulan esai; OBSESI Press,
2014), Misteri Jodoh (kumpulan cerpen; LKiS, 2014), dan antologi puisi
bersama D. Zawawi Imron, Hanna Fransisca, Abdul Wachid B.S., dkk, di buku Di
Bawah Sadar Di Atas Sadar
(Forum BKI, 2014). Selain menulis karya sastra
dan setelah hijrah ke Jakarta, ia lebih giat menulis berita dan opini untuk
media daring, juga jurnal serta buku antologi terkait ilmu komunikasi dan media
baru (new media). Saat ini, dirinya domisili di Jakarta, tepatnya di Jl. Kramat
Sentiong, Senen, Jakarta Pusat. Dapat dihubungi via email:
wahjoenoerhadi@gmail.com atau No. Hp: 081280710440.

Admin

Admin

SKSP

POPULER

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

2 Juli 2024

Tentang Redaksi

11 Juli 2024
Puisi – Puisi Tania Rahayu

Puisi – Puisi Tania Rahayu

2 Juli 2024
Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

15 November 2024
  • Disclaimer
  • Kebijakan & Privasi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In