Kirim Karya

SKSP Book Store
No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
No Result
View All Result
SKSP Book Store
No Result
View All Result
Home Puisi

Puisi-puisi Fatimah Az Zahrah

Admin by Admin
4 Agustus 2022
0
Share on TelegramShare on WhatsappShare on Twitter

SWASTAMITA

 

Kau kembali lepas
lengkung di bibirmu

Sebelum akhirnya mesti
kesana, entah apa

Sebab pergimu sayang,

orang-orang dominan
berbicara perihal “apa kabar?”

Aku selalu ingin tidur
sembari memeluk tubuhku sendiri

Sementara rindu malah
membisu kepada sore.






JIKA

 

Tidak peduli meski mungkin pada akhirnya, 

kita berada pada jalan yang tak sama

Hanya yang ku tau saat ini bahwa aku mencintaimu

Sungguh masih denganmu

Terima kasih telah menjadi satu dari banyak bukti kebaikan
Tuhan untukku.

 

Aku selalu suka hal-hal bersamamu 

Andai bisa dan diperbolehkan,

Aku ingin lebih lama lagi denganmu

Bulan depan, 

Tahun depan,

Lima sampai enam tahun ke depan,

Atau jika boleh lagi ku tawar,

Aku ingin selamanya.

 

Ah, tapi tidak!

Biar Tuhan saja yang mengaturnya,

tapi.. bolehkah aku meminta?

Sudahlah, lebih baik kembali lagi pada kalimat pertama.

 

 

 

 

ENTAH

 

Lalu, bagaimana melupa?
sedang cinta padamu, jatuh setiap hari.

Lalu, bagaimana hilang?
sedang harummu menetap di sini.

Lalu, bagaimana keras
kupaksa hapus? sedang kau memintaku menulis terus.

Lalu bagaimana dengan
waktu?




 

DILEMA PUAN

 


Semesta mulai gelap

Cahaya yang kukira lentera,

ternyata hanyalah sebuah lilin yang kian redup

Tak ada lagi surya, cahaya, apalagi rasa

Lengkung kini jadi lurus,

tapi senyum Tuan tetap saja manis

Kenangan dalam gambar selalu tahu

Tuan masih jadi rupa yang ku rindu

Namun, terkadang waktu mencela temu

Pada hari yang barangkali tak perlu di nanti

Semoga kita,

Tuhan pertemukan

Walau hanya sekadar kebetulan

Sungguh Tuan, rindu ini menyebalkan.

 




ASING

 

Padaku lampu jalanan
merajut senyum yang mengangguk sopan

Membisu, si pagar rumah
menatap ku berlari

Aspal abu yang menangkap
ku agar tak semakin jauh,

Rumah-rumah yang
tersenyum ramah

Burung-burung yang
ikut  berdiri menatap arah yang sama

Dan bulan menangkap
senyum, menerima pesan dari angin malam ini

Bantu sampaikan rindu,
pada lelaki yang kusebut dalam doa tadi.

 




JENDELA

 


Di kamar, 

dekat jendela, 

dalam rumah

Orang-orang rungsing belagak melupa waktu 

Waktu merindukan sakitmu, sayang 

Sementara aku sibuk mencari wangimu di situ

Dari detik yang hilang,

dari sebuah menit nak menjadi jam

Bicara soal senyap dalam detik manusia lain.

 



 


HARI BIRU

 

Hari
yang kuberikan padamu,

kunamakan
sabtu biru

Setelah
matahari terbenam, sepi menari

Tambah
malam masih menanti

Sedang
gedung gelap itu tidak tahu

Apa
nasib temu setelah ini

Takdir
atau apalah yang akan membawamu datang kemari

Yang
tinggal cuma kenang, kenangan, dan mengenang.

 




 

KEKASIH

 

Adakah
yang lebih memesona,

dari
senyum bibirmu yang menyilaukan mata itu

Tentu
yang memberinya jauh lebih memesona

Maka
jadilah kekasih dari yang Maha Welasasih

 




 

SELFI

 

Jari
lelaki tua ditakdirkan Tuhan untuk mengintip senja,

Tidak
ada jari kelingking untuk mengusik orang lain

Tidak
ada jari manis,

yang
pandai berpura-pura mahir kala berucap,

namun
bukan penyejuk kala berbuat

Tidak
ada ibu jari yang munafik,

menunjukan
tanda setuju dan rasa suka

kepada
sembarang manusia

Hanya
ada jari tengah dan jari telunjuk,

yang
tegak kokoh berdiri sebagai penengah

Juga
kiranya dapat menjadi penunjuk arah

serta
penanda kehadiran bagi yang membutuhkan

Lalu
tersenyum si lelaki tua, sambil mendesis “cisss”

Ia
tersenyum ramah,

kedua
jari-pun membentuk bayangan yang simetris

Tuhannya
abadi dalam hati yang dinamis.

 




PADA AKHIRNYA

 

Pada
akhirnya semua akan menemukan riangnya masing-masing.

Kau
dengan tawa yang baru, sedang tawa ku masih sama.

Setelah
sekian purnama, aku mencoba meraih

Tersadar
kini, yang harus diperhatikan ternyata adalah diriku sendiri.

Aku
pulang.

Wahai
tubuhku.

Mari
turut berbahagia atas mereka yang menemukan pelangi baru

Aku
dan kau akan selamanya hidup untuk senang dan sedih

Mereka
hanya bergantian,

selamanya
akan seperti itu

Harap
mu biarkan mengalir,

nanti
akan terbawa arus,

lalu
hanyut dan hilang.





Tentang Penulis

Fatimah
Az Zahrah,
 lahir di Bekasi pada 15 November 2001. Seorang mahasiswa semester akhir di Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa
yang menyibukan diri dengan
berbagai kegiatan organisasi.
Penulis berpindah dari Jakarta sebagai kota besar
yang ramai sampai ke pelosok desa di Purworejo, Jawa Tengah yang hening hingga
saat ini kembali mencicipi kehidupan kota yang rungsing di Serang, Banten.
Motivasi dalam menulis, berkaitan dengan mimpi besar agar pikirannya dapat
menghasilkan karya yang asik dinikmati.

Keinginannya untuk menulis puisi
dimulai sejak menjadi mahasiswa baru ketika mengenal Arip S
enjaya dan Suta
Sartika
.
Karya puisi pertamanya berjudul “Surat untuk Bapak” menjadi top 3 dalam
perayaan Hari Ulang Tahun Jurusan PBI tahun 2020. Tulisannya dapat dilihat pada
laman janmasri.blogspot.com/ yang tertera dalam biodata instagramnya
@fatimahhzahr.
Penulis bisa dihubungi melalui email: fatimahzahrr@gmail.com.


Admin

Admin

SKSP

POPULER

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

2 Juli 2024

Tentang Redaksi

11 Juli 2024
Puisi – Puisi Tania Rahayu

Puisi – Puisi Tania Rahayu

2 Juli 2024
Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

15 November 2024
  • Disclaimer
  • Kebijakan & Privasi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In