Kirim Karya

SKSP Book Store
No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
No Result
View All Result
SKSP Book Store
No Result
View All Result
Home Puisi

Puisi-puisi M. Hendry Agus Riyanto

Admin by Admin
26 Agustus 2022
0
Share on TelegramShare on WhatsappShare on Twitter

 

SELEMBAR
KISAH KAIN BORDIR

 

1/

Mulanya
Ia melangkahkan kaki

tajam
jarum;  setiap tangkai kain yang
ditapakinya,

Tepian
kain dan semua benang

bergembira;
betapa  warna yang membelai

tiap
benang,  tertawa ketika kakikaki mungil
lewat

di
atas lamunan penantian  sakral.

Kelak
muncul di antara celah harapan jarum,

Lalu  benang 
kusuma  mekar dari tubuh usia

benangbenang  hikayat bersabar menunggu,

dan
mereka  menyebut  penantian

di
sela rindu dan temu.

 

2/

Ia memasrahkan
benang pesakitan, pada embun

Mulai
terasingkan dari belaian mesra daun.

Embun
jatuh ; menghadap pada keteguhan tanah kering.

Sebelum
ungkapan pesakitan tersampaikan

pada
kain yang lain;  terlebih dahulu
memeluknya.

 

3/

Ia
menyusun sisa benang menemui kain seberang

Dalam
ritus pertemuan, kakikaki jarum berlarian

Menyulam
kain; mencipta naskah hikayat

Di
atas ratapan nasib , tertutup oleh tusuk rantai

membuat
tangkai, batang, ataupun membuat garis

pembatas
pada tiap kisah haru perjalanan pesakitan.

 

Banyumas,
2021

 




TITISAN

 

/1/

Dari balik
senyuman, getaran itu kian menguat, mengaitkan dua hati yang terbebas dan
membebaskan dirinya dari penjara rindu, merindang dendang penebar sabar. Kian
menyebar luas memenuhi segala yang bernama, bernyawa.

 

/2/

Satu pintanya
kepada pemberi cinta, kuatkan jiwa, manakala perpisahan, menemui. Lekas sembuh
radang yang menghadang, tertendang sesekali oleh mimpi yang tertambat dan
menambatkan dirinya dalam satu ikatan kasih. Mengisahkan dua insan yang kasih
mengasihi.

 

Banyumas,  2020

 




PENGABDI

 

Seorang datang
dengan tangan menggenggam gendam. Meredami ajian pangeran negeri seberang.
Salah satu mantranya meyakinkan, dengan 
kain batik bercorak carukan kayu. Mengkhayalkan angan dari tiap lipatan
kainnya. Kian melarung di atas lara. Terciptalah gendam pengabdi kasih , yang
lelah, kalah dalam perundingan, 
pertandingan  cintanya.

 

Banyumas,  2020

 



 


CAHAYA PENUNTUN

; Aba zahro

 

Berkisah seorang
pengembara,

tersesat jauh
dalam rimba hutan.

Dalam payahnyaa,
ia membuka lembaran

ingatan; kenangan
bersamanya.

Seketika tubuh
mendingin ,

merindukan
kekasih penyejuk hati; penuntun jiwa.

Pengembara
pun  mengemis, menghinakan diri

dengan
harapan  bertemu muasal kerinduannya itu.

 

Saban malam
dalam rimba hutan,

harapan itu
senantiasa dipanjatkan.

Pengembara
kosong jiwa,

 lantaran teramat jauh menjelajahi jarak,antara
ia dengannya

 

Masih membekas
dalam kenangan,

pesan yang
mengalir dari muara sungai hikmah itu,

Tiap riakan yang
mengalir,

jatuh pada
tampuk pengetahuan, berenang di bening air petuah.

 

Izinkan  air mata meluruh lantaran mengingatnya.

Sebagai hujan ,
jatuh di atas tanah kering kemarau penuh debu.

Sebab, kemarau
panjang telah mengeringkan  air hikmahnya

 

Tiap senyuman membekas,
memberikan nasihat dari kejauhan

Mengharapkan
jiwa bersanding dengannya.

Bagaimana
mungkin cinta dan rindu teramat mengikat ini ,

Dapat melapaskan
tali ikat,

hanya dengan
memandang dalam jarak?

 

Leler,  2020



 



ASMA KEKASIH

 

Sebuah nama mengalunkan
rindu, merindang dalam tetumbuhan asma kekasih dalam hati, tiap cabangnya
menentang raja nafsu dalam jiwa mereka.

Aku memuji pada
Dzat yang menjadikannya cinta dalam diri, berderai kerinduan pada pemilik.
Sebab kasih yang mendiami, melarutkan pahitnya jarak. Mereka Telah mewujud
jarab di atas petilasan kesal, sesal membumbung kan berbagai raut cinta paling
paling dalam samudra hatinya

Cinta telah
melahirkan dirimu, sebelum aku menyelaminya. Menyalami setiap embusan napas
terengah-engah dari pengejaran di atas deburan sholawat itu. Aku berlari  mendekap kekasih bayangan. Bayak dalam
menempuh perjalanan jauh melelahkan, menghimpunkan dirinya dalam majlis cinta.

 

Banyumas, 2020

 



 


DI BALIK
KEMERDEKAAN BANGSA

 

Baju veteran
yang warnanya berubah

bunga putus dari
tangkai, tersungkur 5 hari itu.

Kau masih setia
merawat.

 

Ada jantung yang
berdebar di atas rajutan kain lusuhmu.

Ada suara parau,
yang siap mengisahkan gagahmu,

 maju bersama 
senjata dalam tekadmu

 

Baju veteranmu
masih tersimpan,

dalam lemari
penyimpan kenangan

Bajumu
senantiasa berkisah ,

pada tiap
sapa  dalam buaian sepimu

 

Saat Merah putih
mengudara, menunjam  langit. 

air mata
perjuangan di  tubuh senjamu meluruh

Pada tubuh lusuh.

Bermandikan
keringat kemarin.

 

Pada air mata
yang menggenang

Membasahi mata
sayumu

Kau begitu khusyu’
merawat,

sesuatu yang kau
sebut pataka kebanggaan

 

Leler,  2022




 

NASIHAT BUNGA
KAMBOJA

 

Pohon kamboja
tengah mengeja tiap bunyi tangis

merekahkan
kelopak ajian di tiap tampuk putik harapan,

kumbang datang,
di atas dahan layu tak bernapas

 

Dalam tubuh kamboja
kau duduk bersimpuh

meratap nanar,
tanah basah bergunduk itu

 

Nasihat bunga
Kamboja tersingkap, tersungkur

seorang wanita
penebar sabar, mengasuh asih anaknya.

sedang,
kekasihnya  bersanding dengan kamboja,

bersemayam dalam
tubuhnya

melarungkan
impian  wanita penebar sabar

 

Banyumas,  2020

 




BELAIAN
KASIH

 

Di
ujung penantian sana

kau
nampak terburu-buru,

membawa
bingkisan luka liku hidupmu

Laila,  kemanakah kau akan pergi?

akankah
kau menjauhi belaian  cintamu

sedang
rindu teramat mengikat, mengakar kuat

merambat
melewati tubuhmu yang  kering

lantaran
rindumu pada kekasih

 

Laila,
akankah kau lari mengejar cinta?

atau
bertahan menahan rindu?

kekasih
yang kau kagumi,

tak
kunjung datang menjemputmu

tuk
membangun kembali bangunan kasih

berasaskan
kemilau maghligai cinta

yang
dari dulu kau rawat itu.

 

Ingatanku
masih basah

ketika
kau memunguti sisa tangisan

di
antara kerinduan yang mengeringkan tubuhmu

Hujan
air mata senantiasa kau suguhkan

membanjiri
pilu dalam penantianmu

 

Kini,
kemana lagi kau akan pergi laila?

simpanlah
rindumu, lewat dzikir

temuailah
kekasihmu, dalam lautan mimpi.

tunaikan
kisah kasihmu,

bersama
untaian doa

pasrahkan
dirimu  kepada-Nya

 

Banyumas,  2020

 




Tentang Penulis


M.
Hendry Agus Riyanto,
lahir di Banyumas, 8 Desember. Masih berstatus mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab dan bergiat di Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban
(SKSP) UIN Prof. K. H. Saifudin Zuhri Purwokerto. Berproses sebagai Wakil Ketua
HMJ PBA 2021 dan  Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (KEMENDIKBUD DEMA FTIK 2021/2022). Santri Alumni Pondok Pesantren At-Taujieh
al-Islamy 2 Andalusia,  Kebasen ini
merupakan Koordinator Biro Wacana Keilmuan Rayon Tarbiyah 2021/2022.  Puisinya pernah dipublikasikan di  Radar Mojokerto, Koran Kopri, Harian BMR
Fox,dan Majalah Simalaba. 
Antologi
puisi  bersama  Semua Menutup Pintu untuk Duka Kota (2020),
Antologi puisi  bersama Kebaya Bordir
untuk Umayah
 (2021), Antologi puisi  bersama 
Puisi Millenial Harlah HB Jassin (2021) , Antologi puisi  bersama Memorabillia (2021),  Antologi Cerpen bersama Duka Bumi Pertiwi
(2020)
, Antologi Essai Pendidikan (2020).
Ig:@mohammad.hendry_. Wa: 083824826584.

Admin

Admin

SKSP

POPULER

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

2 Juli 2024

Tentang Redaksi

11 Juli 2024
Puisi – Puisi Tania Rahayu

Puisi – Puisi Tania Rahayu

2 Juli 2024
Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

15 November 2024
  • Disclaimer
  • Kebijakan & Privasi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In