GUDANG
HARTA BENDA MILIK NENEK
Oleh : Lim, Sook Lea
Ruang
kerja seni kerajinan kertas tradisional Hanji Korea milik nenek adalah
tempat permainan anak-anak sekaligus menjadi gudang harta benda milik nenek
sendiri. Nenek bisa merubah bahan kayu apapun misalnya potongan kayu bergulir
dan mainan anak-anak yang dibuang di tempat sampah secara terpisah apartemen
menjadikan mainan yang baru. Menempelkan kertas tradisional hanji Korea
yang berwarna-warni, mengiris pola untuk membuat satu-satunya mainan di dunia. Bagaikan
pembuatan Pinocchio oleh kakek Zepeto, nenek tak henti-hentinya
membuat mainan Hanji untuk cucu-cucunya.
Ketika
anak-anak datang ke rumah nenek, mereka tergesa-gesa masuk ke ruang kerja
nenek. Sambil mengambil mainan masing-masing, berkomat-kamit, memainkan
sandiwara, berdansa dan terus-menerus bernyanyi tak mengenal kelelahan.
Permainan
teropong, permainan telepon, pembuatan rumah mungil dan menara, permainan
mobil, domino game, menyajikan
makanan-minuman, berbadan, menggunting, mengelem dengan kuas dan lain-lain,
akhirnya menjadi suasana kacau–balau,
tapi sama sekali tidak menjadi masalah bagi nenek. Walau anak-anaknya
mengacaukan semau-maunya, nenek tetap memikirkan bermain dengan baik adalah
bertumbuh dengan sehat. Nenek setiap hari membuat mainan dan menumpuknya di
dalam kotak dengan rapi. Nenek lebih senang dan lebih bergairah daripada
anak-anaknya.
Kalau
simpul anyam kertas yang berwarna ditempelkan pada gasing dan diputarkannya dapat
merasa keindahan warna. Simpul anyam kertas itu juga dipasang pada rumah pupi
yang mungil dalam bentuk kue, donat, balon dan lain-lain.
Ayo,
keluar permen!
Ayo,
keluar kue!
Ini
adalah rumah sihir yang membangkitkan rasa ingin tahu anak-anak.
Pola
kubus kupu-kupu, menara dibangun dengan pilar pola daun, dan gedung juga
dibangun. Bendi bunga, pergi ke taman bunga dengan mobil pelangi. Bermain
Domino dengan potongan kecil dan manis. Gitar kecil yang dibuang, dibawakan ke
ruang kerja untuk mandi dengan kertas amplas kemudian ditempelkan hanji yang
berwarna-warni diubah penampilannya yang sama sekali berbeda dibandingkan
dengan sebelumnya. “Wah~!” Ini adalah gitar yang cantik, satu-satunya di dunia.
Tali gitar dikencangkan, mulai berbunyi.
Terdapat
sebuah tongkat pemukul bisbol di tempat buang sampah terpisah. Menurut
pandangan nenek, itu adalah harta benda. “Kenapa tongkat pemukul bisbol yang
masih sempurna dibuang?” Tongkat ini terus memukul sejumlah besar bola tak
henti-hentinya selama ini. Selama ini, penonton memusatkan perhatiannya pada bola
dan pemukul dalam teriakan sorak-sorai, tapi tongkat itu sekarang terbuang di
tanah. Nenek memasang pakaian rapi untuk tongkat pemukul bisbol supaya diposisikan
dan diterima cinta yang baru lagi. Nenek mengharapkan tongkat itu dicintai dan
bahagia dengan anak-anak yang mengenalnya.
Nenek
membuat papan untuk permainan empat tongkat dengan seni kerajinan kertas Hanji.
Anak-anak mulai belajar peraturan dalam permainan empat tongkat. Melemparkan
empat tongkat ke atas, kemudian menghitung satu, dua, tiga, empat dan lima,
sambil memindahkan batu kerkil miliknya sesuai dengan angka perhitungan. Bisa
sampai di stasiun terakhir dengan cepat, tapi jika lawan menangkap batu
kerkilku, aku harus kembali ke stasiun pertama dan mulai lagi keberangkannya di
atas papan permainan. Kita bisa pergi dengan jalan pintas, tapi jika kita
melewati jalan pintas, harus berputar jauh.
Jadi
permainan empat tongkat itu persis sama dengan jalan hidup seseorang. Anak-anak
merasakan frustrasi mundur melalui permainan itu, tapi terkadang mereka
beruntung menangkap batu kerkil milik lawannya. Dalam permainan itu, anak-anak
belajar sosialitas dalam kemenangan atau kekalahan dan merasakan frustrasi dan
keberuntungan di antara saudara-saudara mereka.
Mainan
anak-anak yang dibuat oleh nenek, akhirnya dijadikan juga mainan untuk nenek
sendiri. Nenek lebih senang mainan daripada anak-anak. Itu menjadi teman akrab yang
dapat berkomunikasi satu sama lain, di luar dimensi mainan.
Nenek
itu mengingat bahwa anak-anak kecil yang mengangkat kuas mengelem pada seni
kerajinan kertas hanji, jatuhnya
seketika karya-karya yang sedang dipamerkan waktu anak-anak menurunkanya,
anak-anak menaburkan bintang-bintang kertas kecil Hanji di atas meja
sambil memegang gunting, sinar mata anak-anak yang mulai mengenal keindahan
kertas tradisional Korea, Hanji sambil menempelkan itu pada kipas. Maninan
anak-anak yang memanfaatkan keindahan tradisional dan mode modern! Nenek memikirkan, pada
suatu hari, warna pelangi yang diresap jauh ke dalam pikiran anak-anak itu akan
menjadi sumber energi positif mereka.
“Nenekmu
semakin awet muda, berkat anak-anak sekalian”
할머니의
보물창고
임숙례
할머니의 한지공예 작업실은 아이들 놀이터요 할머니의 보물창고 입니다.
굴러다니는 나무 조각들, 아파트 분리수거장에 버려진 아이들 장난감, 나무 소재면 무엇이든 할머니는 변신을 시킬 수가 있습니다. 색색의 *한지를 입히고 문양을 오려 붙여 세상에 하나밖에 없는 놀잇감을 만듭니다. 제페트 할아버지가 피노키오를 만들 듯, 할머니는 손녀들을 위해 한지공예 놀잇감을 자꾸자꾸 만들어냅니다.
아이들이 할머니 집에 오면, 작업실로 쪼르르 들어갑니다. 놀잇감을 끄집어내면서부터 재잘거리며 연극을, 춤을, 노래를 부르며 지칠 줄 모르고 흥미진진 놀이를 합니다.
망원경 놀이, 전화 놀이, 집 짓고 탑 쌓기, 자동차 놀이, 도미노 게임, 상 차리기, 꾸미기 놀이, 가위질, 붓으로 풀질하는 시늉 등, 한지공예 소품들을 뒤죽박죽 해놓아도 할머니는 괜찮습니다. 아이들이 아무리 어지럽혀 놓아도 잘 노는 것이 잘 자라는 것이라 생각하면서 매일매일 아이들의 놀잇감을 만들어 상자에 차곡차곡 쌓습니다. 오히려 할머니가 아이들보다 더 즐겁고 신이 납니다.
*지승으로 팽이 둘레를 돌돌 말아 붙이면 팽이가 돌아갈 때 아름다운 빛깔을 느낄 수 있고, 나무로 만든 조그만 강아지 집 모형에 색색의 지승으로 과자, 도넛, 풍선을 연상케 동글동글 만들어 붙입니다.
사탕 나와라, 뚝딱!
과자 나와라, 뚝딱!
아이들의 호기심을 불러일으키는 요술 집입니다.
나비 문양의 정육면체, 나뭇잎 문양의 원기둥으로 탑도 쌓고, 빌딩도 짓습니다. 꽃마차, 무지개 자동차로 부릉부릉 꽃놀이도 갑니다. 꼬까옷을 입은 조각조각 블록으로 도미노 놀이도 합니다. 버려진 리틀 기타를 데려와 목욕을 시키고 사포로 쓱싹쓱싹 문질러 한지를 입히고 문양을 붙이니 완전히 다른 모습입니다. “우와~!” 세계에서 단 하나밖에 없는 멋진 기타입니다. ‘띵까띵까~’ 늘어진 줄을 조여 주니 소리가 납니다.
분리수거장에 야구방망이도 나와 있네요. 할머니 눈에는 이 모두가 보물로 보입니다. “흠잡을 데 없는 방망이를 왜 버렸을까요?” 무수히 공을 쳐냈을 야구방망이, 관중의 함성 속에 공과 타자는 클로즈업되는 반면 땅에 내동댕이쳐지는 야구방망이. 방망이에게 존재감을 드러내고 사랑받게 하고 싶어 새 옷을 입혔습니다. 이제는 그를 알아주는 아이들 곁에서 사랑받으며 즐겁게 지내기를 바라는 마음입니다.
할머니는 한지공예 작품으로 윷판을 만들었습니다. 아이들이 *윷놀이를 하면서 규칙을 배워갑니다. 윷을 던져 도.개. 걸. 윷. 모가 나오면 셈을 하여 말을 움직입니다. 빨리 종착역에 도착할 수도 있지만, 상대가 내 말을 잡아버리면 원점으로 돌아가 다시 출발해야 하고 지름길로 갈 수도 있지만, 지름길을 지나치면 먼 길을 돌아가야 합니다.
이렇듯 윷놀이는 사람이 살아가는 인생 항로와도 같습니다. 아이들은 윷놀이를 통해서 한발 물러서는 좌절을 맛보지만, 때로는 상대방의 말을 잡아버리는 행운도 얻습니다. 아이들은 형제 사이에서 좌절과 행운을 맛보며 윷놀이의 승패에서 사회성을 배웁니다.
아이들의 놀잇감을 만들다 보니 오히려 할머니의 놀잇감이 되었습니다. 아이들보다 할머니가 그들을 더 좋아합니다.
놀잇감의 차원을 넘어 서로 교감하는 친구 사이가 되었습니다.
할머니는 기억합니다.
아장아장 아기가 붓을 들고 할머니 한지공예 작품에 풀칠하던 귀요미를, 곤지발로 선반 위에 진열된 작품을 내리다가 와르르 쏟아 내리던 모습, 책상 위에 올라가 가위를 들고 색 한지를 잘라 별을 뿌리던 고사리손, 한지를 찢어 부채에 붙이면서 한지의 보푸라기를 펼치며 한지의 멋을 알아내던 아이들의 눈빛을 기억합니다.
전통과 현대의 멋을 살린 아이들의 놀잇감!
무지갯빛 색감들이 아이들의 마음속 깊숙이 스며들어 언젠가는 긍정의 에너지원이 되지 않을까 생각을 해봅니다.
“얘들아! 할머니는 너희들 덕분에
호호호 하하하, 늙지 않아요.”
(Diterjemahkan
oleh Kim, Young Soo)
Profil
Penulis (작가 소개)
Lim,
Sook Lea, naik panggung dunia sastra lewat “Siwa
Sanmun” (bidang esai) tahun 1999, lewat “Sonyon Munhak” (bidang
puisi anak-anak) tahun 2019. Menerima Penghargaan (bidang esai) dalam Kompetisi
Mengarang Ibu Rumah Tangga Jeonbuk ke-7. Menerbitkan kumpulan prosa “Hidup
dengan Sesekali Menengok ke Belakang”,
“Ingin Hidup dengan Pikiran Baik”, “Gudang Harta Benda Milik Nenek”. Kumpulan
puisi anak-anak “Bermimpi”, “Ladang Puisi Anak-anak”. Seni kerajinan kertas
tradisional Korea, Hanji. Menerima penghargaan dalam Ekshibisi Senin
Kerajinan Tangan Ongoul tahun 2007, memamerkan beberaka kali karya seni
kerajinan Hanji, memperoleh sertifikat ahli kerajinan tangan tradisional
Korea tahun 2008.
임숙례, 1999 “시와산문” 수필 등단.
2019 “소년문학” 동시 등단. 제6회 녹색수필상, 제7회 전북주부백일장 우수상(산문부문). 산문집 “가끔씩 뒤돌아보며 산다”, “좋은 생각으로 살고 싶어요”, “할머니의 보물창고”. “동시집 『꿈을 꾸며”, “동시가 있는 텃밭”. 한지공예 .2007 제12회 온고을 전통공예대전 특선 외 전시회 다수,
.2008 한국전통공예사 자격증 취득.