HIDUP DENGAN BAIK
Lee Young Ju
Kehidupan merupakan
suatu proses yang penuh dengan berbagai hal dan peristiwa. Ada hal-hal yang terlupakan, tetapi ada juga hal
yang kadang-kadang terlintas dalam pikiran.
Itu terjadi 25 tahun
yang lalu. Ketika adik perempuanku yang berusia 30-an didiagnosis menderita
kanker lambung. Seluruh anggota keluarga dipenuhi dengan kekhawatiran dan
kegelisahan. Adikku akhirnya menjalani operasi dan secara teratur pulang-pergi
ke rumah sakit universitas dalam kondisi yang amat gawat. Setiap kali adikku
yang tinggal di kota Iksan datang ke Rumah Sakit Universitas Chonbuk
di kota Jeonju. Waktu itu aku selalu membantu dan merawat adikku.
Pada suatu hari di
musim semi waktu itu, setelah mendengar kabar bahwa menantunya akan datang ke
rumah sakit, besan kami datang ke rumah sakit dengan membawa bungkusan yang
berwarna kuning dan menunggu di depan laboratorium rumah sakit. Sudah hampir
setahun berlalu sejak besan kami pensiun dari pekerjaannya, yakni guru di
sekolah. Dia memiliki tubuh yang kecil, mata yang besar, wajah yang lembut, dan
pakaian yang rapi, langsung merasakan bahwa dia adalah orang yang menempuh
hidup dengan baik.
Adikku segera memegang
tangan ayah mertuanya dalam suasana gembira dan bertanya “Apa yang Bapak bawa ini?” Dua-duanya nampak bagaikan anak
perempuan dan ayah kandung sendiri. Besan kami membuka bungkusannya sambil
mengatakan;
“Ini, aku
memeliharanya di kebun tanpa pestisida untuk memberimu. Ibu mertuamu sedang
pergi ke luar, jadi aku mengambilnya.”
Dikemas dalam kertas
koran dengan rapi dan bersih, sesuai dengan jenis sayuran masing-masing yang
tak pernah terbayangkan oleh siapa pun bahwa seorang pria membersihkannya.
Seperti sifat beliau, berbagai sayuran yang bersih antara lain selada, bayam,
kucai, peterseli dan lain-lain, dikeluarkan dari bungkusannya. Ditambah lagi
ada beberapa buah bawang putih yang baru dipanen. Sayuran yang dibungkus itu
bukan sekedar makanan. Itu adalah harapan, cinta dan keikhlasan ayah mertua
yang betul-betul mengharapkan penyembuhan total menantunya. Aku berdebar-debar,
seolah-olah ada sesuatu yang terpaku pada dadaku.
Beliau merawat
cucu-cucunya dengan baik selama adikku dioperasi dan dirawat di rumah sakit
sehingga dia bisa opname dengan nyaman. Beliau juga melakukan dalam segala hal
dengan baik demi menantunya yang sakit. Di dalam keluarga besar, beliau telah
menjalankan tugasnya untuk memimpin keluarga marga Im dengan baik
sebagai anak sulung.
Ketika pensiun sebagai
guru matematika dan tiga tahun kemudian, entah bagaimana, angka-angka yang akrab
sepanjang hidup beliau mulai terasa asing. Semakin lama semakin sulit untuk
memahami angka-angka. Sayang sekali, beliau terkena demensia.
Beberapa tahun
kemudian, kondisinya semakin memburuk sehingga keluarganya tidak bisa
merawatnya di rumah. Beliau harus pindah ke rumah sakit perawatan. Wajah beliau
selalu cerah dan baik karena tabiatnya lembut, meskipun kondisi batinnya tidak
waras. Sikapnya terhadap orang-orang di rumah sakit perawatan selalu sopan dan
lembut. Di rumah sakit, nama panggilannya adalah ‘Kakek Ganteng’. Lama-lama,
tubuh beliau mulai menderita gejala komplikasi di sana-sini. Beberapa kali,
beliau diusungkan ke ruang gawat darurat rumah sakit universitas dalam keadaan
serius. Akhirnya meninggal dunia pada suatu hari musim semi, di mana-mana bunganya
mekar.
Kematian seseorang
meninggalkan berbagai kesan dan makna. Itu tergantung pada orang yang
mengingatnya. Kesan dan makna itu diingatkan kembali menurut tempat, waktu,
musim atau situasi. Musim semi tahun ini juga penuh dengan bunga-bunga yang
indah. Menjelang musim semi setiap tahun, ada orang-orang yang diingatnya. Ada
yang sedih, ada yang sakit hati, ada juga yang menimbulkan senyuman. Ada juga
saat yang sulit melihat bunga akibat kerinduannya melampaui hati seseorang.
Dispensasi alam
merupakan suatu hal yang ajaib. Aku berjalan-jalan di pinggir parit sambil
mengobrol dengan bunga-bunga sakura, forsitia dan lainnya yang mekar, setelah berhasil
melewati musim dingin yang mencekam. Aku mengingat kembali cinta kasih besan
kami bagaikan sinar matahari musim semi dan angin sepoi-sepoi, sambil
memikirkan cara untuk menempuh kehidupan dengan baik.
Ada banyak orang berkeinginan
untuk mencapai sesuatu hal yang berskala besar dan menganggap hal itu adalah
kehidupan yang sukses. Setelah dibandingkan dengan keberhasilan orang lain,
kalau seseorang merasa kekurangan sendiri, itu dengan mudah menjadi kecewa atau
frustrasi. Apakah kehidupan yang sukses harus memiliki dampak besar pada umat
manusia atau memiliki reputasi yang baik dari sosial dan meninggalkan banyak
warisan?
Aku selalu merasa
tertinggal dan tergugup waktu gagal mencapai sesuatu. Jadi aku mengenang kembali
pada diri sendiri yang selalu diburu-buru waktunya. Meskipun kehidupannya
sederhana, tapi dengan keharuan yang diberikan kepada orang lain, jika anda
mengingat orang itu, akan membuat hati anda berdebar-debar dan terasa hangat. Orang
yang dapat membayangkan dunia ini seperti oasis. Jika cinta kasih seperti itu
bisa disebarluaskan kepada orang lain di sekitarnya, membuat dan merubah dunia
ini lebih cerah lagi. Mungkin itu dapat dikatakan suatu keberhasilan dalam
kehidupan ini. Bahkan jika aku tidak melakukan apa-apa, jika aku menanamkan
cinta kasih ini, aku bisa hidup seperti itu. Meskipun belum ada keberhasilan
yang nyata, jika aku dapat menanamkan cinta kasih seperti itu bagi orang lain,
hal itu dapat dikatakan suatu pencapaian yang luar biasa. Terutama jika hati
yang indah terukir di dada seseorang seperti fosil, itu akan menjadi kehidupan
yang sukses.
Mengenang kembali
kehidupan almarhum besan kami, seperti angin musim semi yang lembut dan sinar
matahari yang hangat di pinggir parit hari ini menjelang musim semi tahun ini.
잘 살다 간다는 것은
이영주
산다는 건 수많은 일을 겪는 과정이
아닐는지. 잊혀지는 일도 있지만 가슴 한켠에 자리해서 때때로 생각나는 일도 많다.
벌써 25년 전 일이다. 30대 중반에 접어드는 젊은 여동생이 위암 판정을
받으니, 충격은 말할 것 없고 온 집안이 근심으로 가득했다. 동생은 결국 수술을 하고 정기적으로 대학병원에
다니며 힘든 투병 생활을 하고 있었다. 익산에 사는 동생이 전주에 있는 전북대학병원에 올 때마다 내가 나가서 동생을 도우며 보살펴주었다.
그러던 어느 봄날이었다. 사돈어른께서 며느리가 병원에 온다는 소식을
듣고 노란색 보따리를 들고 병원검사실 앞으로 찾아오셨다. 사돈어른이 일생을 몸담았던 교직을 정년퇴직한 지 1년쯤 흘렀을 때다. 자그마한 체구에 커다랗고 선한 눈, 온화한 표정, 깔끔한 차림새가 올곧게 살아오신 분이라는 걸
바로 느낄 수 있는 모습이었다.
동생은 시아버님과 두 손을 마주
잡고 무얼 이렇게 여기까지 갖고 나오셨냐며 반기는 모습이 어느 친정아버지와 딸이 이토록 다정할까.
“내가 너 먹이려고 텃밭에서 농약을
하나도 안 치고 키운 거란다. 너희 어머니는 볼일 보러 나가고 없어서 내가 이렇게 뜯어 왔지.” 하시며 보따리를 풀어 하나하나 내보이는
게 아닌가.
누가 보아도 남자가 다듬었으리라고는
믿어지지 않을 정도로 깨끗하고 가지런하게 신문지에 종류별로 싸여 있었다. 그분의 성품처럼 정갈하게도 상추, 시금치, 쑥갓, 아욱, 파, 부추 등이 올망졸망 담겨있다. 거기에 작은 햇 마늘 대여섯 통까지. 보따리에 싸여 있는 채소들이 어찌 그냥 먹거리이겠는가. 며느리의 회복을 간절히 바라는 시아버님의 염원이며
정성이고 사랑이구나 싶었다. 가슴이 찡해오더니 화석처럼 그 모습이 내 가슴에 각인이 되었다.
동생이 수술하고 입원 중에도 어린
손주들을 자상하게 돌봐 주셔서 안심하고 병원생활을 할 수 있게 해 주셨다. 또 몸이 아픈 며느리를 위해 물심양면으로 최선을
다 해 보살피며 혼신의 힘을 다 쏟으신 어른이다. 집안에서는 종손으로서 소임을 충실히 해서 임씨 문중을 잘 이끌어 오신 건 물론이다.
그런 어른이 수학교사로 정년퇴직하고 3년이 지날 무렵, 웬일인지 평생을 다루던 숫자가 낯설게 느껴지기
시작했다. 점점 숫자개념이 흐려지니 기가 막힐 노릇이었다. 안타깝게도 치매였다.
몇 년이 흐른 후엔 집에서는 도저히
가족들이 돌볼 수 없을 만큼 병세가 악화되어 요양병원으로 자리를 옮길 수밖에 없었다. 천성이 선량하신 분이라 그런지 정신이 온전하지
못한 상태에서도 항상 밝고 선한 얼굴을 하고 계셨다. 병원식구들을 대하는 언행이 시종일관 예의 바르고 부드러웠다. 요양병원에서 그분의 애칭은 ‘예쁜 할아버지’였다. 세월이 흐르면서 여기저기 합병증이 생기기 시작했다. 대학병원 응급실을 몇 번 왕래하며 생사의 갈림길을
헤매다가 봄꽃이 흐드러진 날 꽃들의 배웅을 받으며 떠나가셨다.
한 사람이 세상을 살다 떠나가는
일은 그를 기억하는 사람에 따라 여러 가지 형태와 의미로 남게 된다. 장소나 시간, 계절, 혹은 상황에 따라 떠오르기도 한다. 올 해도 온 천지에 봄꽃이 화사하다. 해마다 이맘때면 계절에 따라 생각나는 사람들이
있다. 어느 누구는 안타깝고, 누구는 가슴 아프고, 또 어떤 이를 생각하면 슬며시 미소가 떠오르기도
한다. 어느 순간은 사무치게 그리운 사람들 얼굴이
꽃을 바라보기도 어렵게 할 때도 있다.
자연의 섭리는 경이롭기 그지없다. 죽은 듯 겨울을 나고 천변에 줄지어 피어난
벚꽃이며 개나리, 조팝나무 등 여러 가지 꽃들과 도란거리며 천변을 걷는다. 따듯한 봄 햇살, 부드러운 바람 같은 사랑을 주고 가신 사돈어른을 떠올려보며 어떻게 살아야 잘 살다 가는 것일까
생각해본다.
사람들은 크고 거창한 걸 이루기
위해 노력하며 그 게 성공한 인생이라고 여기는 경우가 허다하다. 남들과 비교하며 그러지 못할 때는 흔히 실망하거나 좌절하곤 한다. 인류에 커다란 영향을 미치거나 사회적으로 명성을
떨치고, 많은 재산을 유산으로 남겨야만 성공한 인생일까.
살아오는 동안 뭔가 성과를 내지
못하면 뒤처지는 것 같아 조바심이 나곤 했었다. 그러니 아등바등하며 늘 쫓기는 생활을 하던 나를 되돌아본다. 비록 작고 소박한 삶이지만 단 한 사람의 마음에
준 감동으로, 그 사람을 떠올려보면 뭉클해져서 한참씩 찡해오다 가슴이 따뜻해 지는 사람. 세상살이에 메말라 오다 가도 삶의 오아시스처럼
생각되는 사람. 그런 사랑이 주위의 여러 사람들에게 퍼져 나가서, 세상을 조금이나마 더 밝고 환하게 변화시킬 수 있다면 살다 간 보람이 있지 않을까. 별스럽게 이룬 게 없다 해도 이런 사랑을 심어주고
간다면 그렇게 살다 가도 좋겠구나 싶다. 특히 아름다운 모습이 누군가의 가슴에 화석처럼 새겨져 있다면 성공한 인생일 것이다.
오늘 천변길에서 느끼는 온화한 봄바람처럼, 따스한 햇살처럼 살다 가신 사돈어른이 떠올라
마음이 포근해 지는 봄날이다.
(Diterjemahkan oleh Kim, Young Soo)
Profil Penulis (작가 소개)
Lee Young Ju, naik panggung dunia sastra lewat “Jigu Munhak” (bidang esai)
tahun 1997 dan “Siwa Sanmun” (bidang esai) tahun 1999. Menerbitkan kumpulan
esai “Mengandung Waktu”.
이영주, 1997년 ‘지구문학’, 1999년 ‘시와산문’ 수필 추천 완료. 수필집 ; 「시간을 품다」