MEMENANGKAN
SAYEMBARA
perempuan
ini, si sombong ini,
segera
menulis ratusan surat
ia
ingin seluruh kota tahu
bahwa
puisinya yang hambar memenangkan sayembara
begitu
banyak tanda tanya, tetapi bukan cemburu
setiap
puisi yang tidak mirip dengan puisi lainnya
akan
ditempatkan di pembakaran
setiap
puisi tentang hujan
sudah
pasti diludahi
puisi
tentang hujan
barangkali
hanya milik Sapardi
setiap
puisi yang membosankan,
akan
terbit di koran-koran
akan
mendapatkan tidak banyak bayaran
dan
kepunahan akan segera tiba.
2022
BOSAN
aku
bosan dengan pertanyaan, ‘dapat uang atau tidak?’
pada
puisi-puisi yang kemudian tak dikembalikan
setiap
nafas yang Tuhan berikan
bahkan
merawat anak-anaknya sendiri
wanita
itu menukarnya dengan lembaran
saat
maut menepuk pundaknya kelak
ia
akan menukar kematiannya sendiri dengan uang
dan
anak-anaknya mewarisi satu hal dari ibunya
tidak
masalah kehilangan
asal
memiliki uang.
2022
SI PEMBEDA
aku
suka Si Pembeda ini
seolah-olah
karena ia selalu ingin membuat orang-orang terkesan
kepadaku,
ia pernah merengkuhku dari kesibukan bekerja
mendudukkan
aku di kedai dan membelikan makan
dan
ketika aku akan melakukan hal yang serupa,
selalu
gagal, ia selalu dapat mengelak
baginya
hanya dirinya sendiri yang berhati baik
dan
beginilah jika kau ingin mendalaminya;
tidurlah
bersamanya. ia bahkan tak melewatkan satu hal pun perihal kesempurnaan ketika
akan bermimpi—setengah mati.
bekerja
bersamanya. ia akan lebih sering bicara ketimbang bergerak. bukankah itu yang
lebih sering orang-orang dan kau lakukan? kata-kata adalah segalanya. orang
pendiam adalah batu di bawah telapak kaki orang-orang yang bicara. begitu mudah
ditaklukkan.
berkunjung
ke rumahnya. ia akan terus membuatmu terkesan. bahkan ia menjawab ayahnya,
apalagi aku—apalagi kau.
2022
PEMBUNUH ITU
AKHIRNYA TERBUNUH
satu
hal yang pasti
lelaki
dalam gelap itu adalah penguntit
dan
itulah satu-satunya kesalahan baginya
kendati
ia tak berniat mencuri atau menyetubuhi
tua
bangka di dalam sana
tak
ada yang tahu kebenarannya
ia
diarak dan teraniaya
satu
nafas untuk menyebut Tuhan,
ia
tak diberi kesempatan
kini
lelaki tua bangka itu berpulang
pembunuh
itu akhirnya terbunuh
dan
anak-anaknya yang juga pembunuh
akan
merasakan bagaimana rasanya
ketika
seseorang yang dikasihinya terbunuh.
2022
PERTANYAAN MUDAH
kenapa
kau ingin tahu?
kenapa
hidupku menjadi kegagalan bagimu?
yang
amat kau benci
kenapa
aku salah ketika menjawabnya?
kenapa
aku salah ketika memilih diam?
mengapa
aku salah ketika tak berada di antara keduanya?
2022
SEMUA AKAN
BERBALIK KEPADAMU
kebodohan
terus berulang
orang-orang
akan mengobrol semalaman
sedang
malam adalah
tempat
mereka bergumul dengan lelah tubuh
sebelum
pagi-pagi sekali pergi ke ladang
untuk
menggali liang
atau
kepayahan merapal hafalan salat
beberapa
orang bodoh lain menganggap ini wajar
dan
orang bodoh yang lain lagi hanya mampu menulisnya
ia
selalu bersembunyi di antara kata-kata.
2022
AKU MERINDUKANMU
BAHKAN KETIKA KAU ADA DI SAMPINGKU
dinding-dinding
yang dahulu
berangsur
terbangun
kini
telah memenjarakan kita
dalam
ketidakpedulian
serta
rindu yang enggan bertamu
di
ruang hati
aku
merindukanmu
bahkan
ketika kau ada di sampingku
tiada
waktu dapat terulang
masa
yang akan datang
terus
mempertontonkan penyesalan.
2022
HALAMAN ITU
MEMBACAMU
kau
nyaris gila pagi ini
kau
masih mengantuk,
ketika
diutus ke rumah dokter
kau
tak tidur ketika iring-iringan mayat
lewat
depan rumahmu
kau
tak menyukai uang jalan
kau
bahkan merasa tak pantas menerimanya
kau
memang terbiasa sendiri,
tapi
kesendirian itu amat menyedihkan
tidak
semua kawanmu sekolah
tidak
semua kawanmu bekerja
kau
hanya tak mengenal mereka
barangkali,
kau tak ingin melihat mereka
sama
sekali
kau
sebenarnya tak paham dukuh-dukuh
yang
kau kunjungi
kau
tak terbiasa bertanya
saat
menolak wedang,
tenggorokanmu
adalah padang pasir kala itu
saat
kau menyelesaikannya dan merasa lega
sejujurnya
air mata nyaris berguguran dari mata.
2022
PUISI KETUJUH
BELAS
aku
tidak menyesalinya sama sekali
tak
seperti dahulu
ketika
datuk masih membacakan serakalan
aku
tidak merindukan ibu yang melahirkanku
tapi
berharap ia segera pulang
dan
memasak makan malam
aku
akan pergi dari rumah ini
saat
ini juga
aku
akan memepercayai keajaiban menunggu
aku
butuh tiga puisi
setelah
yang ketujuh belas ini
tiket
tidurku.
2022
SEMOGA ENGKAU
TAK MENCARIKU
dengan
demikian,
tak
perlu aku lagukan
perihal
matinya diriku
di
beberapa kediaman
hari
ini.
2022
Aris Setiyanto
lahir 12 Juni 1996. Karyanya termuat di media daring maupun cetak.