PERJAMUAN TERE
Pada perjamuan Tere yang digelar dengan seksama, khidmat, dan segar
Tersaji beraneka ragam menu menulis yang variatif, inovatif, kreatif, dan imajinatif
Sebagaimana masakan yang terlahir dari tangan-tangan terampil dan mahir
Bahkan sampai ke dalam benak, aromanya tercium teramat semerbak
“Menulis sebagaimana memasak.” Ujarnya
Lezat dan gurihnya masakan bukan diukur
dari sekelibat melihat tutorial
Melainkan sejauh latihan yang tekun dan teratur
Gadis kecil memasak dengan seperangkat alat yang canggih
Sedang emak-emak memasak dengan sederhana, santai, dan lihai
Tapi emak-emak telah lama menemukan takaran yang sepadan
tanpa menghitung berapa butir garam yang tertuang
Gadis kecil bingung kepalang
Menentukan kadar garam
yang patut dipertaruhkan dan dimasukkan
Pada akhirnya ia putuskan untuk mematikan kompor. Geram
Purworejo, Februari 2023
BURYAM
Sepanjang hidupnya, buryam tak sekalipun menyesali nasibnya.
Meskipun kenikmatannya sebatas semangkuk pagi,
Ia tetap dapat bersyukur dan bergembira seraya berkata:
“Selamat pagi”
“Selamat beraktifitas”
“Selamat menunaikan rutinitas”
Ketekunannya dalam menghangatkan pagi telah terbukti
Salah seorang yang bijak bestari, berkata:
“Bubur ayam ialah sebuah seni mengisi kekosongan di pagi hari”
Kebahagiaan buryam mungkin terbilang sederhana, menyajikan pilihan dalam hidup manusia
Lebih-lebih di saat pagi menjemputnya
Mengingat seiring beranjaknya usia
Manusia sering gelisah, hendak mengisi pagi dengan apa dan siapa.
Majenang, 18 Agustus 2022
SAYUR KANGKUNG
Emak menyajikan bahagia melalui masakannya
Ia teramat terampil tampil bahagia
Meski duka tertambat di dadanya
dan luka tertanam di ladang sunyi hatinya
Dipeluknya secara langsung
Tubuh anaknya yang kering, kurus, dan jangkung
Dimasaknya sayur kangkung
Sambut anaknya yang pulang kampung
Cita rasa sayur kangkung emak
Meresap hangat ke dalam benak
Melalap setiap rindu
yang tekun berpacu dengan waktu
Purworejo, Februari 2023
KERIPIK BAYAM
Kiprah bayam tak bisa diragukan lagi
Langkahnya yang sat-set dan berambisi
Mampu menabur senyum di dapur ibu
Dengan laku santun dan lugu
Diperlakukannya ia sebagai keripik
Tercipta nuansa kreatif, asin, dan asyik
Sedemikian gurihnya
Bayam dapat melestarikan gairah manusia
Dalam hal melangsungkan hidup
Dan melantunkan bunyi periuk di tungku dapur
Garut, 16 Agustus 2022
TUGAS KULIAH
Tugasmu itu sebenarnya ringan
Tapi kau sendiri yang menumpuk beban
Dengan duduk khusyuk di beranda Instagram
Atau menyelami facebook yang rentan
berdampak karam
Tuangkan saja
Seperti halnya sebuah cerek
kepada cangkir yang menganga
menengadah terbuka
Jika tak kunjung penuh
atau setetes air pun enggan jatuh
Cobalah buka cerek itu
Barangkali kering, karat, dan lapuk
Purwokerto, Februari 2023
USIA SENJA
Pak Tua yang terlampau
diredupkan oleh waktu
dirapuhkan oleh usia
dilumpuhkan oleh tenaga
Masih saja buas jiwanya
sebagaimana cucunya
yang rakus pengetahuan
sekaligus haus pengalaman
Baginya, usia boleh senja
Umur boleh lanjut
Sedang membaca
Sejauh jantung berdenyut
Purwokerto, Januari 2023
SUARA HATI SAJAK
Pada suatu petang
Tiba-tiba saja, Sajak datang
Ia menyuarakan kerunyaman hidupnya
yang sejak lama dipendam dalam benaknya
Ia merasa hidupnya lebih sering digantungkan
pada sebatang pohon yang rindang oleh kerinduan, kekecewaan,
kekalahan, kegalauan, kegagalan,
dan ketidak berdayaan lainnya.
Sembari mendengarkan rintik hujan
Meminjam rembulan malam
Guna menyisipkan kenangan
Agar sajak lebih berkesan. Katanya
Terakhir, Sajak berpesan:
“Aku dilahirkan oleh aksara
dan dibesarkan oleh kata yang tak hanya mengenal derita.”
“Titik.”
Purwokerto, Januari 2023
MEMAHAMIMU
Jangan harap aku mampu
memahamimu lebih jauh
Membacanya saja, sungguh kuwalahan
Pernah suatu waktu
Aku nyaris terpelanting persis ke bawah
bola mata yang teduh berseri
Hampir terjungkir ke curam lesung pipi
yang lengkung bertepi
Seketika itu, akal terhenti
Mulut terkunci
Bagai macet di jantung kota
Membacamu terbata-bata
Jakarta, Agustus 2022
DI TRIBUN ALUN-ALUN
Pada suatu senja di alun-alun kota
Dari tribun alun-alun yang bertangga
Aku melihat anak kecil saling melempar tawa
Di sebelahnya, anak-anak mengolah bola
Dibuatnya gawangnya dari puing-puing keceriaan
serta keping-keping kegembiraan
yang disusun dengan sandal jepit bertumpukan
Hanyalah senandung adzan maghrib
sebagai peluit tanda paripurna
laga kecil-kecilan
Garut, Agustus 2022
SENJA DI KOTA METROPOLITAN
Sesampainya di kota metropolitan
Lantas keluar dari peron stasiun kereta
Saat itu, senja tampak ranum dan anggun
Meski sekelumit wajahnya yang tampak
di himpitan gedung-gedung
Menyeruaklah senyum dan syukur seketika
Di sana senja seakan hendak menyapa:
“Selamat datang di ibu kota
yang dengan sabar dan seksama
menyimak letup rindu dan bising doa-doa.”
Jakarta, Agustus 2022
RIWAYAT PENYAIR
Fajrul Alam, lahir di Kebumen. Saat ini mengenyam kuliah di UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri sekaligus menjadi Tim Asesor puisi di SKSP. Karya-karyanya pernah masuk di beberapa buku antologi puisi, seperti Khatulistiwa (Kosa Kata Kita, 2021), Reminisensi (SIP Publishing, 2020), dan Senja di Pelabuhan Kecil (Penerbit Kertasentuh, 2021), dll. Pernah masuk pula dalam Majalah Karas, majalah sastra binaan Balai Bahasa Jawa Tengah. Semoga senantiasa diberikan umur dan ilmu yang bermanfaat, dimudahkan dalam menulis serta diberkati gairah berkarya yang menggelora. Dapat dihubungi melalui IG: fajrulalam_ WA: 085799227840. Rekening BSI 1055405286 a/n MUHAMMAD HAMMAM FAJRUL ALAM