GADIS MONOKROM
Karya berjudul Gadis Monokrom
ini dibuat oleh seorang siswi kelas 5 Mas Mansyur di SD Manuhiba Kota
Banjarnegara. Di umur yang masih sangat muda, Raisa Putri Ansori bermain dan
belajar bersama di Komunitas Mading Muhiba.
Karya ini dibuat dengan media bolpoin dan spidol pada kertas
berukuran 21 x 29,7 cm. Pengaplikasian membuat karya dengan
pensil dan spidol tentunya memiliki beberapa hal berbeda, karakter warna pada
pensil cenderung lebih soft dan smooth. Sementara itu, warna yang
dihasilkan menggunakan spidol lebih tajam.
Hal tersebut tidak terlepas dari
usaha yang kerahkan untuk mencapai hasil warna yang diinginkan, penggunaan
pensil memerlukan penekanan pada goresan, sementara spidol lebih ringan. Selain
itu, ketebalan kertas juga mempengaruhi kualitas warna, kertas yang tipis lebih
beresiko tembus atau bahkan rusak. Dengan kata lain, penggunaan spidol
memerlukan kesabaran dan perhatian terhadap kualitas media (kertas).
Raisa Putri Ansori dalam karyanya memilih komposisi
warna hitam, dimana kesan dari karya tersebut menghadirkan sifat tenang dan
tajam. Menggambar dengan spidol memiliki tiga teknik yakni arsir, pointilisme
dan blok. Dalam karya ini, Raisa Putri Ansori menggunakan teknik arsir dan
blok. Teknik arsir dilakukan dengan menekankan pada kekuatan garis-garis, Raisa
Putri Ansori melakukannya dengan cara menggoreskan bolpoin dan spidol secara
berulang-ulang. Kemudian, teknik blok merupakan teknik memenuhi area bidang,
teknik ini juga biasa disebut sebagai teknik siluet.
Sementara itu, Raisa Putri Ansori tidak menggunakan
teknik pointilis. Secara sederhana, tenik pointilisme merupakan teknik
menggambar dengan memanfaatkan pola lingkaran, biasanya digunakan oleh sablon (screen
printing). Teknik ini dikembangkan pada tahun 1886 oleh Georges Seurat dan
Paul Signac sebagai cabang seni impresionisme.
(Efen Nurfiana)
Tentang Pelukis
Raisa
Putri Ansori.
Pelukis merupakan siswi kelas 5 Mas Mansyur di SD Muhiba Kota Banjarnegara.
Bermain dan belajar bersama di Komunitas Mading Muhiba.