Gandhis
Setiap perjumpaan kau senyumkan aku
dengan bunga-bunga
sukma-sukma
rupa-rupa yang
mendoa-doakan aku
menjadi semut tak berbadaya
tenggelam di kedalaman duarius kujatuh cinta
Perantara
seringkali kau luput melumat lamunmu
saat kutanyakan jumlah pasir di pinggir pantai
kadang kau kaget mengusap mimpimu
saat kunyatakan jumlah bibir di tepian pesan berantai
sesekalinya, kau kadang dan seringkali
menyerupai aku yang
sekadar bertanya
menyapa
demi mendengar suara
Maksa Suka
Tuhan, ia hanyalah sesuatu
sesuaku, sesukaku
sesuka-sukaku
kusesukaitu
Aku Pulang
Saat kubuka,
pintunya tertutup rapat
harap-harap lubang kecil tersemat
memberi udara agar
jarak dan sesak bersimpul
hati melunak
aku memang tak berdaya
di jalan-jalan yang
kau bersamanya menuai duhai
pucuk mawar mengharum merah
tapi kupaling berbahaya
di langit-langit yang
Kau bersamanya menyemai damai
akar tunduk memaklum pasrah
serius, itu aku padamu
duarius, itu aku padamu-Tuhanmu
asal bukan menduakanMu
Rembulan Putih
ikrar tak hanya sangkar
rupa bila menjemui pudar
abaian kosong kaukata sesenggukan
demi cawan berair kelegaan
nyatakah bulan memangku aku
arah belaian di ujung mata yang
lolos begitu saja dari tepismu
untuk sekadar membalik tangan
waktu-waktu yang hilang dalam tahanan
ikrar tak hanya kejar
cukup bila kuncup menjeda tawa
ungkapan kosong kaukata benarkan
sesial panen di musim penghujan
[Tentang Penulis]
Rafli Adi Nugroho lahir di Banyumas 7 Juli 2001. Penulis merupakan mahasiswa program studi Sastra Indonesia Universitas Jenderal Soedirman dan Relawan Pustaka di Rumah Kreatif Wadas Kelir. Karya berupa artikel dan puisi telah publish di media cetak dan online.