Judul Buku : Muslimah Bercahaya
Penulis : Arif Rahman Lubis
Penerbit : Teladan Publishing
Cetakan : I, Juni 2019
Tebal : 223 Halaman
Setiap Muslimah tentunya menginginkan dirin menjadi manusia yang sholehah di mata allah. Namun realiatanya untuk mencapai hal tersebut banyak tantangan dan ujiannya. Penulis juga menjelaskan dalam bukunya ini, untuk menggambarkan bagaimana menjadi wanita sholehah yang ia tujukan khususnya kepada putri-putri penulis. Tentunya setiap manusia pernah melakukan kesalahan baik dalam ukuran sedikit atau banyak. Namun, pada dasarnya manusia tempat salah dan berbuat dosa. Langkah awal yang harus di ambil ialah bertaubat. Memang banyak dari manusia menginginkan melakukannya tapi sudah putus asa sebelum melakukannya dengan alasan akan melakukan kesalahan yang sama dikemudian hari. Saya teringat dengan salah satu pepatah jika wadah yang sudah bersih saja kadang harus terus di bersihkan agar tetap bersih. Dalam artian orang sudah taubat dan tidak melakukan dosa saja mereka taubat apalagi kita yang banyak melakukan dosa. Hal tersebut juga di contohkan oleh rosulullah yang sudah di jamin kema’sumannya beliau tetap beribadah dan memohon ampunan
Dalam perjalanannya pun apabila melakukan kesalahan lagi dan lagi, teruslah bertaubat sampai kamu bosan melakukan dosa. Karena hidayah allah pasti datang kepada orang-orang yang mau mendekatkan diri kepada-NY. Dengan cara bertafakur tentang diri, alam dan segala hal, bisa membuat kita tahu tujuan hidup kita untuk apa, kemana dan untuk siapa. Segala sesuatu bisa terlaksana dengan adanya proses, maka dari itu hargai proses dari tahap ke tahapnya. Karena proses setiap orang berbeda.
Dalam buku “Muslimah Bercahaya”, dijelaskan hal-hal yang yang dapat kita lakukan sebagai muslimah agar dicintai oleh Allah SWT. yaitu kita harus selalu berusaha mendekatkan diri kepada allah dengan cara melaksanakan kewajibannya baik yang wajib atau ibadah sunnah yang Allah sukai. “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,” Allah Ta’ala berfirman: barang siapa menerangi wali (kekasih)-Ku, maka Aku akan meneranginya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang kucintai. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan pada-Ku dengan amalan sunnah sehingga aku mencintainya. Jika aku telahmencintainya. Maka aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tanganya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petujuk pada pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti aku akan melindunginya.”(HR.Bukhori) (Hal.109).
Selain ibadah, muslimah yang Allah cintai ialah muslimah yang selalu tolabul ilmi dimanapun ia berada. Karena seorang muslimah yang cerdas ia akan sadar akan kewajibannya sebagai manusia dalam mencari ilmu. Dengan hal itu juga menyebabkan muslimah akan fokus dengan perubahan-perubahan kecil dan fokus dengan dirinya sendiri bukan lagi dengan orang sekitarnya yang menyebabakan banyak kemudharatan bagi dirinya atau orang lain. Imam syafi’i mengatakan, ilmu itu bisa di dapat dengan : Kecerdasan, semangat, penuh kesabaran, bekal, guru yang membimbing, dan jangka waktu yang panjang. (Hal.84).
Muslimah dalam menjalankan kehidupannya perlu menjadikan waktunya adalah ladang ibadah dan produktf. Dengan meniatkan segala kegiatan karena Allah SWT, juga di barengi dengan keikhlasan yang terus menerus. Dengan menulis tujuan kita dan apa yang harus kita lakukan. Dengan pemaksimalan fokus tentu kita akan mampu menjalankan apa yang harus dilakukan, dalam hal ini pentingnya olahraga, makan dan tidur. Di dalam buku ini juga ada banyak kisah-kisah pendek yang sangat menginspirasi dan memotivasi kita dalam beribadah. Bagi para perempuan baiknya menjadikan buku ini sebagai salah satu buku bacaan yang insfiratif. Harapannya, setelah membaca buku ini para muslimah semakin semangat dalam berbadah, dan memiliki keinginan menjadi perempuan yang dicintai Allah SWT.
RIWAYAT PENULIS
Umi Kulsum binti Jaenudin, berasal dari Garut, Jawa Barat. Sekarang, dia sedang menempuh Pendidikan S1, Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Dia turut aktif di Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) IAIN Purwokerto. Selain itu, dia aktif juga di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Tarbiyah Komisariat Walisongo UIN SAIZU. Karyanya dimuat di buku kumpulan cerpen tiga paragraf “Secangkir Kopi di Pagi Hari” yang berjudul “Pangeran Impian” dan dimuat di Buku Antologi Lomba cerpen “Sahabat Bersama Sampai Syurga”.