PERJALANAN LUPA
Kaulihatlah, bagaimana perjalanan lupa
Semula ingatan begitu kuat mengikat, seperti tubuh
Ular melingkar
Sebab batang waru telah doyong ke suatu arah
Kecenderungan yang menyentuh jiwa
Daun lebarnya memayungi, keteduhan yang indah
Ketika itu hari berlapis-lapis legit dan warna
Sebuah gambaran cinta — ah!
Dada pun dipompa oleh si jantung hati
Melambung membawa udara
Kemudian, seisi dunia adalah taman bunga
Awan melukis lengkung pada sudut bibir yang merah
Di sana, di ujung ranting buah rindu menguning
Terbayang bulir sari digigit semenggigit
Seandainya dan segenap harap
Tak terbayangkan sebelumnya
Pisau dengan mata berkilat mengintai
Kenyataan dan memang begitu
Serbuk pun membusuk
Patah dahan menimpa yang sesungguhnya
Irisan buah
Dan daging-daging memar
Kekasih tiada
Waktu-waktu yang memprihatinkan
Jika bisa melepas dan bahagia
MENEMPUH JALAN DAN CARA BIJAK
Berakhirlah duka dan nestapa yang menggigilkan itu
Bersama mencari kebahagiaan
Menempuh jalan dan cara yang bijak
Daripada itu, langit menyusun larik-larik hujan
Nyanyi dan nari, adalah arena hibur
Jiwa merdeka dari tembok yang menghimpit
Burung-burung kita lepas
Ke sana puisi-puisi mekar di antara bunga-bunga bakung
KETIKA TERINGAT LUKA
Ada masanya ketika teringat luka
Biar saja, sebab ia adalah potongan buah
Getah yang menyisakan getir
Bagaimana dulu kita
Meludah dan muntah-muntah mengeluarkan bubur
Kenangan
Sebab setelah itu perasaan menjadi lebih baik
Mengapa tak mau menengok ke belakang
Melihat dulunya kita
Kebodohan dan kekocakan di dalamnya
Sebab setelah berlalu waktu, kita dapat tertawa
Menceritakan luka tanpa duka
APRIL MOP
Abad-abad dunia, kembali dan kembali
Ingatan itu sampai kepada April Mop
Kegelapan yang lebih pekat dari kabut
Kami tak ingin sedih
Dan terus sedih
Kami tak ingin nangis
Dan terus nangis
Betapa semuanya mesti pulih dan beralih
Tanpa kebohongan, tanpa kemustahilan
Abad-abad dunia, kembali dan kembali
MALAM LAGI
0
Angin tembaga
Lelehan air mata
Serial drama
1
O, malam lagi
Pintu terbuka luka
Bahkan tangisnya
2
Ketuk dan ketuk
Di kamar telah gelap
Lelampu sunyi
3
Di batas biru
Biji-biji jenitri
Melepas rindu
4
Patahan hujan
Benang-benang kenangan
Terkapar sunyi
5
Lelap dan senyap
Menyimak keletihan
Bunga terbaring
RIWAYAT PENYAIR
Faris Al Faisal, penyair. Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Indramayu dan Ketua Lembaga Basa lan Sastra Dermayu. Email ffarisalffaisal@gmail.com, Facebook www.facebook.com/faris.alfaisal.3, Twitter @lfaisal_faris, IG @ffarisalffaisal, dan SMS/WA 0811-2007-934. []