Perbincangan Inti
Apa yang kau bicarakan tadi
Sejujurnya tak begitu aku mengerti
Karena tidak ada suara ramai yang seksama kudengar
Selain suara hatiku
Melihat wajah hatimu bersinar
Bagiku bagian paling menyenangkan
dari berbincang denganmu
Bukan apa-apa yang sedang kau bicarakan
Tapi justru dirimu
Semesta
yang cantik tak berkesudahan
Sumampir, 17 September 2024
Tamu
Jangan datang buru-buru
Aku masih kesulitan membuka pintu
Entah kuncinya yang hilang
atau kau yang belum waktunya datang
Jika kau hadir untuk menginap
Datanglah bersama kunci
Sang Pemilik rumah ini
Tapi jika datangmu demikian
sekadar sebagai tamu
yang mampir lalu pulang
Tolong jangan terlalu sering
berkunjung datang
Aku tak punya banyak teh dan kopi
Apalagi waktu
untuk perbincangan
yang tidak terlalu inti
Bantarbarang, 9 Agustus 2024
Bermain Petak Umpet
Kau aku menjaga
Kau aku sembunyi juga
Kita saling menyelinap
Tapi saling ingin menangkap
Kau aku mencari titik-titik
Persembunyian
Rasa suka cita dan suka cinta
yang jika bertemu kau aku amat bahagia
Bermain petak umpet jangan lama-lama
Karena kau aku akan tumbuh dewasa
Sumampir, 26 Juni 2024
Daster Ibu Robek Sana-Sini
Robekan satu oleh putra sulung rantau
yang enggan bersua kabar
Robekan lainnya oleh putra
yang tak bernyali melepas buaian asi
Robekan berikutnya oleh putri
yang dungu soal harga diri
Ibu menjahit satu-satu
dengan benang cahaya
malam yang mahal sekali harganya
Di sana setiap jahitan bernada jeritan
dan tiap hari bertambahlah jumlah sobekan
Ibu tak pernah punya mimpi
Karena ia tak pernah nyenyak
baju dasternya robek sana-sini
Ia terjaga menimang putra-putrinya
supaya tidak turut robek juga
Bantarbarang, 5 Mei 2024
Ada Pesta Kembang Api
Di pagelaran hati yang lama
Sepi
Meletup-letup di ujung mata
yang malu membuka kemeriahan cinta
Menjadikan diam menjelma
Pesan rindu
Menghapus kemelut mendung ragu
Kau aku terkesima
Pesta ini hanya kita yang punya
Kau aku tak bisa apa-apa
Pada rahasia rencana-rencana-Nya
Sumampir, 18 Maret 2024
Malam Dua Puluh Tujuh
Bersama Fajrul Alam
Kau aku bertaruh
Dipacu oleh geliat waktu
Tak sekalipun boleh menggerutu
Merawat mantra kepulangan
Pada seribu bulan keabadian
Kau aku menenun puisi
yang tak lain adalah senandung sepi
“Jangan risau pada pagi”
Peluk Mahacinta yang sukar ingkar janji
Purwokerto, 6 april 2024
RIWAYAT PENYAIR
TANIA RAHAYU, mahasiswi semester 5 Komunikasi dan Penyiaran Islam kelas B meraih Juara I Lomba Cipta dan Baca Puisi Tingkat Nasional, yang diselenggarakan oleh UIN Sultan Thoha Saifuddin (UIN STS) Jambi. Tania juga peraih Gold Medal dalam ajang SEIBA International Festival di UIN Imam Bonjol Padang tahun 2024. Tania Rahayu adalah anggota Sekolah Studi Kepenulisan Sastra Peradaban di dalam Lembaga Kajian Nusantara Raya (LK Nura) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto.