Purwokerto, 14 Oktober 2024 – Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban bekerja sama dengan Lembaga Kajian Nusantara Raya sukses menggelar Workshop Puisi bertema “Menyelami Proses Kreatif dalam Penciptaan Bait-bait Puisi”. Acara ini diselenggarakan di Gedung Student Center UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto dan dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Dakwah dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), serta Manajemen Pendidikan Islam (MPI).
Workshop yang berlangsung pada Senin sore, pukul 14.30 hingga 17.00 WIB, ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman para mahasiswa tentang proses kreatif dalam penciptaan karya puisi, mulai dari eksplorasi ide hingga penerbitan. Acara ini menghadirkan tiga narasumber yang memiliki keahlian di bidangnya, yaitu Bayu Suta Wardianto yang berbicara mengenai kepenulisan puisi, Fajrul Alam yang mengupas proses publikasi puisi di media massa, dan Tania Rahayu yang memberikan pelatihan dalam seni pembacaan puisi.
Bayu Suta Wardianto membuka sesi dengan membahas tentang perjalanan kreatif dalam menciptakan puisi. Ia menekankan pentingnya eksplorasi ide dan penggalian tema yang mendalam dalam setiap karya. Menurut Bayu, proses penciptaan puisi adalah bentuk ekspresi pribadi yang memerlukan kesabaran dalam memilih kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan dan pikiran. Dengan pengalaman panjangnya sebagai penulis, Bayu mengajak para peserta untuk tidak takut bereksperimen dengan diksi dan metafora. Ia menekankan bahwa puisi yang kuat adalah puisi yang mampu menggugah perasaan pembacanya sekaligus menghadirkan keindahan bahasa.
Setelah sesi Bayu, giliran Fajrul Alam yang berbagi pengalaman mengenai proses publikasi puisi di media massa. Fajrul, yang telah banyak menerbitkan karya-karyanya di berbagai surat kabar dan majalah sastra, memberikan tips-tips praktis bagi para peserta untuk bisa menembus media. Ia mengupas bagaimana proses seleksi naskah di media massa, jenis-jenis puisi yang biasanya diminati oleh editor, serta teknik untuk memperkenalkan karya ke publik melalui platform digital. Fajrul juga memberikan semangat kepada peserta untuk terus mengirimkan karya mereka, karena menurutnya setiap karya memiliki nilai tersendiri dan patut mendapatkan kesempatan untuk dinikmati oleh pembaca yang lebih luas. Dalam sesinya, Fajrul menekankan pentingnya konsistensi dan ketekunan bagi seorang penulis untuk terus berkarya dan berusaha agar puisinya dapat dikenal di kancah nasional.
Sesi terakhir dibawakan oleh Tania Rahayu, seorang penyair dan performer yang dikenal dengan gaya pembacaan puisinya yang penuh ekspresi. Tania membimbing para peserta untuk memahami bagaimana sebuah puisi bisa ‘hidup’ ketika dibacakan dengan intonasi dan emosi yang tepat. Ia mengajarkan teknik-teknik dasar pembacaan puisi, seperti penggunaan jeda, penekanan pada kata-kata tertentu, hingga ekspresi wajah yang bisa memperkuat makna puisi. Melalui beberapa latihan sederhana, para peserta diajak untuk mencoba membaca puisi mereka sendiri di hadapan para narasumber dan peserta lain, menciptakan suasana yang penuh semangat dan apresiasi terhadap setiap karya yang dibacakan. Tania menekankan bahwa membaca puisi bukan hanya tentang menyampaikan kata-kata, melainkan juga menyampaikan perasaan dan makna yang terkandung di dalamnya kepada pendengar.
Workshop ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk terlibat aktif melalui sesi tanya jawab dan konsultasi singkat dengan para narasumber. Peserta terlihat antusias mengajukan pertanyaan seputar pengalaman menulis, kesulitan dalam memulai puisi, hingga bagaimana menghadapi kritik dari editor media massa. Para narasumber menjawab dengan lugas dan membagikan pengalaman mereka secara mendalam, menciptakan dialog yang hangat antara peserta dan pemateri.
Kehadiran mahasiswa dari berbagai program studi di Fakultas Dakwah UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto menunjukkan minat yang besar terhadap dunia sastra, terutama puisi. Acara ini diharapkan bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi mereka untuk terus berkarya dan menyalurkan bakat mereka dalam bidang penulisan puisi. Pihak penyelenggara, Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban dan Lembaga Kajian Nusantara Raya, mengungkapkan kebahagiaannya atas antusiasme yang ditunjukkan para peserta selama workshop ini.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan muncul generasi baru penulis puisi yang tidak hanya produktif dalam berkarya tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang proses kreatif di balik setiap bait yang mereka ciptakan. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban dan Lembaga Kajian Nusantara Raya dalam mendorong lahirnya karya-karya sastra yang berkualitas dan memperkuat budaya literasi di kalangan mahasiswa. Para peserta yang hadir pun diharapkan dapat menjadi duta-duta literasi yang mampu menyebarkan semangat menulis dan membaca puisi di lingkungan kampus maupun di luar kampus.
ADMIN