DI MALAM yang SEDANG GERIMIS
Lantunan bacaan shalawat
ibu-ibu RT.
Tiba-tiba menjadi lirih, malam itu
tepat di mahalul qiyam.
Rintik-rintik gerimis turun perlahan.
Di malam yang sedang gerimis itu,
Ibu-ibu,
mencoba menghayati dengan sederhana.
Setiap lantunan-lantunannya.
(2024)
MELIHAT TAMAN
Kota selalu berisik
dengan kendaraan.
Kota selalu berisik
dengan omongan-omongan pejabat, di ruang rapat.
Kota tak pernah redam
dengan iming-iming cabup dan cawabup.
Tapi kota bisa di tenangkan.
Dengan hadirinya, taman.
Tempat berkumpul
dengan berbagai macam keluhan, hingga curhatan.
Tempat berkumpul
untuk bercanda, tawa saling tatap dengan keluarga
adalah keromantisan.
(2024)
SEBUAH PANTAI
Bibir pantai.
Sepasang anak kecil
tengah asyik bermain air.
Angin berhembus
Cemara bergoyang
Anak itu, masih asyik dengan air-nya.
Anak itu, tak bisa diganggu.
Ke dua orang tua, sepertinya,
seperti itu.
Tengah asyik ngobrol, saling berpegangan
Lalu terdiam. Saling menatap.
dan, sama-sama melihat ombak ke bibir pantai.
(2024)
KOTA MALAM
Di kota
yang penuh dengan ketidak-pastian.
Sepi,
Orang-orang
tak saling mengenal
apalagi yang menyedihkan, tak saling sapa.
(2024)
MEJA MAKAN
Meja makan
Yang terletak di belakang rumah
Selalu tersedia menu kebahagiaan
Makan sederhana
Canda tawa dengan keluarga.
Makan nasi putih, sambal dan ikan pindang.
Minumnya teh hangat.
Lalu bercerita.
(2024)
MENDENGAR ANAK KECIL BERNYANYI DI TAMAN KOTA
Pagi hari,
Pukul 06.30 WIB.
di sebuah taman kota
ada beberapa anak kecil bernyanyi.
Mereka, tampak menikmati
Setiap lantunan nyanyian itu.
Mereka, berpegangan tangan,
berputar, berpelukan
tanpa ada sedikit dendam.
Mendengar anak kecil, bernyanyi di taman kota.
Seraya mendengar, kicauan burung liar,
Tenang.
(2024)
Riwayat Penyair
Ilham Wiji Pradana. Lahir dan berkarya di Pati, Jawa Tengah. Alumnus IAIN Kudus, Bimbingan Konseling Pendidikan Islam. Dapat dihubungi melalui pesan singkat, No Wa. 085211271451.