Kirim Karya

SKSP Book Store
No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan
No Result
View All Result
SKSP Book Store
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Puisi-puisi Thomas Elisa

Admin by Admin
6 Desember 2024
0
Puisi-puisi Thomas Elisa
Share on TelegramShare on WhatsappShare on Twitter

SOE HOK GIE

Seperti monumen dari bebatuan

Kau kukuh mengekal di ingatan

Pikiranmu yang tak pernah lusuh

Mengupas kulit-kulit kasar kedunguan

Senyum pucatmu adalah sembilu menakutkan

Bagi mereka yang duduk di kursi  singgasana

Tak terasa sudah setengah abad saja

Sejak nafas semeru menidurkan peluhmu

Bersama tembang angin malam yang menentramkan

Namun masih saja, dari beranda kecilku

Suaramu melambai, diantara tawa penipu

Yang diam-diam ingin meracuni kawan sebangsanya

Sekarang aku dan sekalian kecil orang menjadi tahu

Bahwa setiap gulma yang mencoba mematikan akar

Tak akan bertahan lama sebab semesta selalu menyimpan

Sekawanan pelatuk untuk mengakhiri siklus kematian

Surakarta, 2024

TEROMPET AKHIR TAHUN

Aku menyebutnya terompet akhir tahun

Karna ayah membelinya di pengujung Desember

Diantara kecipak malam dan kidung gerimis

Ayah berlari melawan arah angin di ujung trotoar

Demi tangis serakku agar segera  mereda

“Setelah kau tiup terompet maka kamu akan bergembira”’ kata ayah

Aku berteriak riang sambil membunyikan terompet keras-keras

Lantas aku  berlarian mengelilingi malam yang berbentuk labirin

Mengisi lengang kota yang ditidurkan dalam pelupuk hujan

Malam yang memberat terperangkap di terompetku

Dengan riang kuninabobokkan gelap  di tempat tidurku  

“Terompet benar-benar membawa kegembiran” gumamku

Sayup-sayup sebelum kelopak bening mataku mengatup

Kudengar ayah berbisik lirih kepada ibu:

“Uang terakhir yang kita miliki telah kubelikan terompet”

Surakarta, 2024

HOSTI

Lagi-lagi tubuhmu kembali telanjang

Padahal tak ada sehelai kain pun yang kami siapkan

Malahan di tangan kami telah berhimpun

Rajam bebatuan, penipuan, dan manipulasi mengerikan

Yang pada akhirnya kami timpakan secara cuma-cuma

Pada tubuhmu yang mengalir darah daging penuh wangi

Berkali-kali, kami cabik tubuhmu tanpa malu

Memakannya sebagai kurban yang tak pernah selesai

Bila belum puas kami minum pula darah dari dagingmu

Sebagai penutup jamuan yang paling menentramkan

Tuan, maafkan, segala kebiasan buruk kami

Yang tanpa malu memecah-mecah tubuhmu

Sebab kami sudah buta dan tak tahu lagi

Jalan  mencapai negeri Firdaus terjanji

Surakarta, 2024

PENYAIR

Pada akhirnya,

Satu-satunya kata

Yang tak sempat ia tulis

Ialah kata: fana

Surakarta, 2024

KUIL

Cara pertama mengosongkan dirimu

Adalah melupakan pelan-pelan

Tempat dan setiap peristiwa

Yang membuatmu merasa ‘ada’

Surakarta, 2024

RIWAYAT PENYAIR

Thomas Elisa, lahir 21 September 1996 di kota Surakarta. Penulis tinggal di Pucangsawit RT 01/RW 03, Kecamatan Jebres, Surakarta. Penulis telah menempuh jenjang pendidikan di antaranya : TK Kristen Petoran (2001-2002), Sekolah Dasar Kanisius Pucangsawit (2002-2008), Sekolah Menengah Pertama Negeri 20 Surakarta, (2008-2011), Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Surakarta (2011-2014). Penulis juga telah menyelesaikan program Strata-1 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) pada Juni 2018 lalu. Karya terbaru penulis adalah novel fiksi anak berjudul Bangunnya Peri Merah (2017). Penulis mengajar di SMK Mikael Solo. Kontak Penulis: 085802474575 (WA/Telefon). Email: thomithomas78@gmail.com, dan No. rekening: BTN 00191-01-61-018746-7. Instagram: Thomas Elisa P. Karya terbaru penulis dimuat dalam media Poros Pemalang (2021), Tegas.Id  (2021)  Opini.Id  (2021), Marewai (2021), Suku Sastra (2021),  Ruang Jaga (2021), Rembukan.com (2021), Radar Pekalongan (2022), Harian Bhirawa, (2022) Jawapos Radar Madiun  (2023), Media Indonesia (2023), Jawapos Radar Kediri (2023), Sabah360 Online (2023), Takanta (2023), Magrib.Id (2023), Solopos (2023)  dan Majalah Karas Balai Bahasa Jawa Tengah (2023) serta Majalah Sastra Santarang (2023) Puisi penulis masuk dalam Antologi 100 tahun Ch. Anwar (2023) dan meraih juara 3 dalam lomba menulis dengan tema guru (2023) dan masih banyak lagi.

Admin

Admin

SKSP

POPULER

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

Puisi – Puisi Quinta Sabrina

2 Juli 2024

Tentang Redaksi

11 Juli 2024
Puisi – Puisi Tania Rahayu

Puisi – Puisi Tania Rahayu

2 Juli 2024
Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

15 November 2024
  • Disclaimer
  • Kebijakan & Privasi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Esai
    • Esai
    • Esai Terjemahan
  • Puisi
    • Puisi
    • Puisi Terjemahan
  • Cerpen
  • Gurit
  • Galeri
  • Katalog Buku
    • Info Buku
    • Beli Buku
  • Tentang Redaksi
  • Kerjasama Korea Selatan

© 2024 SKSP - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In