Musim Bertumbuh
Musim bertumbuh tidak datang tiba-tiba
Ia datang
didahului hujan
yang dingin mengguyur dada
diiringi matahari
yang membakar tanpa iba
Tanah raga tumbuh dibajak hancur
Ilalang penghibur dibabat hingga sulur
Benih jiwa pecah
dari rahim tanah
yang sunyi dan basah
Akar menjalar
Menelusur tanah, menembus batu
Demi air menghentikan kematian pilu
Tunas tak lahir begitu saja
Ia menjumpa hama dan gulma
Mengejar cahaya
Mengharap pupuk petani tiba
Mengais dan berdoa
Purwokerto, 7 Mei 2025
Kebun Pertama Ibu
Ibu mulai menjadi ibu
saat usianya kurang dari usiaku.
ia menerima kebun pertamanya
sebagai hutan yang rimbun oleh rahasia.
kebun pertamanya itu
bukanlah ladang tamasya
yang berisi buah dan sayur,
yang siap untuk dinikmati saat itu juga.
kebun pertama itu
tidak lain adalah tempat asing
yang tak pernah ibu kenali.
rumput ilalang,
menutupi jalan yang harusnya ia pijaki.
reranting, dedaunan,
menjuntai menutupi apa yang harus ia pandangi.
Belum sampai pada bagaimana
ia menanam benih dan merawatnya,
ia mencoba percaya
tak peduli apa yang ia tau
dan apa yang tidak ia tau
tangan,
kaki,
telinga, dan
jiwanya
tak berhenti bergerak menembus waktu.
Ia ranggas kebun pertamanya
dari gelap dan sesak itu
dengan segenap tenaga
dengan sepenuh jiwa.
Mengubah panggung dan buku, cita-citanya
dari masa lalu,
menjadi anugerah musim panen
yang kini selalu ia tunggu
Purwokerto, 6 Mei 2025
Gubug Bapak
Bapak membuat sebuah gubug
di kebun ibu.
gubug itu sengaja dibuat
dengan kayu jati,
tempat kokoh
untuk berlindung dari hujan dan teriknya hari bertani.
di atap gubug itu
bapak simpan ranting kayu
yang siap di bakar untuk menghangatkan ibu
dindingnya adalah bambu anyam
yang menutupi ibu
dari pandangan ular
dan hewan-hewan seram
Gubug bapak selalu terbuka
untuk ibu
beristirahat di setiap sisa waktu
menggarap kebun cinta
melambung dan melumbungkan doa-doa
tapi gubug bapak
juga menyimpan rahasia
ketakutan
pada hari kayu jati mengeropos
pada hari dinding anyam mulai berlubang
pada hari angin hadir mengguncang
atau pada hari saat ibu mulai jarang datang
Bapak selalu bersiap dalam diam
bersama ibu menyambut petang
dan berjalan meninggalkan gubug
untuk segera berjalan pulang.
Purwokerto, 6 Mei 2025
Matahari
Hal yang paling penting dari perkebunan musim bertumbuh
adalah matahari.
Karena tanpa matahari
garapan kebun dan rencana bertani
hanyalah kesombongan
yang membawa kebun dan tanaman pada kematian
Karena tanpa matahari
benih akan sungkan bertunas
akar akan enggan bertunggang
mereka beku
oleh dinginnya tanah dan rahasia waktu
Hal yang paling penting dari perkebunan musim bertumbuh
adalah matahari.
Sekalipun tanaman bisa dipaksa bertumbuh, ia takkan berbuah
Sekalipun bisa dipaksa berbuah,
ia hanya mengandung rasa yang payah
pucat,
kecil,
tidak manis,
tidak segar.
Karena tanpa matahari
petani hanya pekerja
yang tak tahu kapan musim berpanen tiba
karena tanpa matahari
petani dan musim bertumbuh
tidak memiliki arti.
Purwokerto, 6 Mei 2025
Bunga Lotus
Bunga lotus mengadu pada Tuhan
mengapa ia dilahirkan
Jika lumpur yang melumuri kelahiranku
Jika lumut yang menyelimuti tidurku
Jika rawa dan semak belukar yang menjadi rumahku
bolehkah Tuhan, aku tetap berada di surgamu
Siapa yang akan mendatangiku
jika lumpur basah yang akan menodai kaki mereka
Siapa yang akan mengisi perutku
Jika lumut terus merebut makanan yang kupunya
Siapa yang bersorak menyambutku mekar
Jika rawa, semak belukar lebih tampak seperti rumah keramat yang menakutkan
Bunga lotus mengadu pada Tuhan
mengapa ia dilahirkan
Kau pindahkan aku dari rawa
menuju tempat hiasan ruang tamu
tapi aku sekarat
karena itu bukan rumah sejatiku
Kau pindahkan aku dari ruang tamu
menuju tempat kebun rumah kaca
yang di sana berkumpul ragam bunga-bunga
tapi aku tak bisa berkata-kata
bunga-bunga di sana lebih cantik
dan lebih kaya akan aroma
Tolong kembalikan aku ke rawa saja
Bunga lotus mengadu pada Tuhan
mengapa ia dilahirkan
Aku telah kembali
ke rumah yang semula aku tinggali
tapi rumah itu telah hilang
menjadi tanah kering yang kosong dan gersang
kemana aku harus pergi
kemana aku harus datang
kemana aku bisa pulang
Bunga lotus mendapat jawaban Tuhan
mengapa ia dilahirkan
Tidak lain dan tidak bukan
untuk mensyukuri apa yang kau miliki
dan untuk terus meyakini
kuncup, mekar, hidup, membelukar
atau mati, sekarat, hidup sendiri
ada Aku di sini
yang takkan pernah beranjak pergi
Purwokerto, 6 Mei 2025
RIWAYAT PENYAIR

TANIA RAHAYU, mahasiswi semester 6 Komunikasi dan Penyiaran Islam kelas B meraih Juara I Lomba Cipta dan Baca Puisi Tingkat Nasional, yang diselenggarakan oleh UIN Sultan Thoha Saifuddin (UIN STS) Jambi. Tania juga peraih Gold Medal dalam ajang SEIBA International Festival di UIN Imam Bonjol Padang tahun 2024. Tania Rahayu adalah anggota Sekolah Studi Kepenulisan Sastra Peradaban di dalam Lembaga Kajian Nusantara Raya (LK Nura) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto.