Obral!

Bankir Syariah Berbisik

Harga aslinya adalah: Rp75.000.Harga saat ini adalah: Rp55.000.

Kategori:

Deskripsi

Perkembangan dunia pendidikan setelah pandemi memaksa semua orang yang terlibat di dalamnya harus beradaptasi dengan cepat dan tepat. Pola pembelajaran hari ini tidak mungkin bisa disamakan ketika saya duduk di bangku kuliah (sebagai mahasiswa) dengan ketika saya mengajar di bangku kuliah (sebagai dosen). Pola-pola aktivitas, prilaku, serta pergerakan sosial mahasiswa hari ini tidak pernah lepas barang satu menit pun dari dunia digital. Dunia yang memaksa siapapun untuk patuh dan mengerti bahkan mempelajari kerumitan demi menjalani aktivitas harian yang lebih mudah.

Pembelajaran hari ini, tidak bisa berkutat kepada hanya pada narasi-narasi teori yang dibangun oleh pengajar yang duduk di meja bagian depan kelas. Karena itu, saya jadi teringat dengan Pendidikan yang Membebaskan karya Paulo Freire. Di zaman lampau ketika Freire menulis ini, pendidikan menurutnya, harus terbangun atas dialog dan partisipasi; kesadaran kritis; humanisasi; dan upaya untuk membebaskan –upaya membebaskan ini saya maknai agar peserta didik paling tidak bisa membebaskan dirinya sendiri dulu, mulai dari pengetahuannya hingga sampai mengimplementasikan ilmu pengetahuannya. Dalam konsep pendidikan semacam ini, mahasiswa atau peserta didik betul-betul diajak untuk bereksplorasi untuk lebih kreatif dalam mencari cara dan jalan keluar dalam setiap problematikanya. Sehingga tujuan pendidikan bukan hanya untuk mencerdaskan, tetapi juga sebagai upaya agar mahasiswa lebih demokratis, mencari jalan menuju kesejahteraan, dan terpenting berpihak pada keadilan sosial.

Sebagai pengajar mereka di kelas, saya tidak ingin dianggap sebagai satu-satunya sumber pengetahuan, melainkan fasilitator yang membantu mereka memahami dan mengkritisi realitas sosial yang terjadi di antara mereka. Akhrinya, saya memaksa mereka (mahasiswa yang mengampu perkuliahan dengan saya) untuk menyusun sebuah projek yang sebetulnya tujuannya agar mereka dapat mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan, baik sebagai individu ataupun kolektif sebagai mahasiswa dalam ruang kelas.

Dalam proses perkembangan perkuliahan bahasa Indonesia, mereka telah cukup baik dalam mengeksplorasi kaidah-kaidah kebahasaan yang dipelajari sampai pertemuan pertengahan (UTS). Selanjutnya, mengimplementasikan pengetahuan kebahasaannya itu menjadi sebuah karya tulis (dalam hal ini esai) dan mengaitkannya dengan keilmuan yang ‘harusnya’ dimiliki, dalam hal ini Perbankan Syariah. Walaupun saya yakin, mereka belum mengetahui betul seluk-beluk ‘teori dan selingkup perbankan syariah’ karena memang masih di tahun awal perkuliahan, akan tetapi keingintahuan yang dipaksakan untuk mereka ternyata dapat menghasilkan buah pikir yang layak untuk dibaca bagi khalayak.

Buku berjudul “Bankir Syariah Berbisik” disusun untuk memberitahu khalayak tentang satu alternatif sistem keuangan yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip Islam. Dengan mengedepankan nilai-nilai keadilan, transparansi, dan kemitraan, perbankan syariah tidak hanya berfungsi sebagai institusi keuangan, tetapi juga sebagai sarana untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan beretika. Buku ini mengajak pembaca untuk menyelami berbagai sisi perbankan syariah secara mendalam, dari konsep dasar hingga tantangan yang dihadapi di era digital.

Antologi ini terbagi menjadi beberapa bagian penting yang menggambarkan luasnya cakupan perbankan syariah dalam kehidupan modern. Bagian pertama mengupas definisi, sistem, akad-akad, peran, hingga perkembangan teknologi digital banking yang mengubah wajah industri perbankan, termasuk perbankan syariah. Pembahasan ini memberikan pondasi untuk memahami bagaimana prinsip-prinsip syariah diterapkan dalam sistem keuangan kontemporer.

Selanjutnya, buku ini juga membahas fenomena paylater dan pinjaman online, yang semakin populer di kalangan masyarakat. Di tengah perkembangan teknologi finansial, muncul pertanyaan tentang bagaimana konsep ini dapat diterapkan sesuai dengan prinsip syariah. Di sisi lain, keberadaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi sorotan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Peran perbankan syariah dalam optimalisasi, pengelolaan tantangan, serta kebijakan yang mendukung sektor UMKM menjadi fokus penting dalam pembahasan.

Bagian menarik lainnya adalah analisis tentang judi online dalam pandangan perbankan syariah, sebuah isu yang relevan mengingat maraknya aktivitas perjudian berbasis digital di masyarakat. Buku ini juga mengulas investasi sebagai instrumen yang sesuai syariah, serta koperasi dan asuransi yang menjadi bagian penting dalam membangun sistem keuangan Islam yang inklusif.

Bankir Syariah Berbisik dirancang untuk menjawab berbagai pertanyaan fundamental maupun praktis terkait perbankan syariah di tengah arus perkembangan zaman. Dengan menyajikan analisis yang mendalam dan narasi yang reflektif, buku ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dan referensi, baik bagi akademisi, praktisi, maupun masyarakat umum yang ingin memahami lebih jauh tentang keuangan syariah. Di tengah persaingan dan tantangan global, mari kita simak bagaimana suara bankir syariah dapat memberi arah yang lebih bijak dalam mengelola keuangan. Selamat membaca.

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Bankir Syariah Berbisik”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *