Deskripsi
Perkembangan dunia pendidikan setelah pandemi memaksa semua orang yang terlibat di dalamnya harus beradaptasi dengan cepat dan tepat. Pola pembelajaran hari ini tidak mungkin bisa disamakan ketika saya duduk di bangku kuliah (sebagai mahasiswa) dengan ketika saya mengajar di bangku kuliah (sebagai dosen). Pola-pola aktivitas, prilaku, serta pergerakan sosial mahasiswa hari ini tidak pernah lepas barang satu menit pun dari dunia digital. Dunia yang memaksa siapapun untuk patuh dan mengerti bahkan mempelajari kerumitan demi menjalani aktivitas harian yang lebih mudah.
Pembelajaran hari ini, tidak bisa berkutat kepada hanya pada narasi-narasi teori yang dibangun oleh pengajar yang duduk di meja bagian depan kelas. Karena itu, saya jadi teringat dengan Pendidikan yang Membebaskan karya Paulo Freire. Di zaman lampau ketika Freire menulis ini, pendidikan menurutnya, harus terbangun atas dialog dan partisipasi; kesadaran kritis; humanisasi; dan upaya untuk membebaskan. Dalam konsep pendidikan semacam ini, mahasiswa atau peserta didik betul-betul diajak untuk bereksplorasi untuk lebih kreatif dalam mencari cara dan jalan keluar dalam setiap problematikanya. Sehingga tujuan pendidikan bukan hanya untuk mencerdaskan, tetapi juga sebagai upaya agar mahasiswa lebih demokratis dan berpihak pada keadilan sosial.
Sebagai pengajar mereka di kelas, saya tidak ingin dianggap sebagai satu-satunya sumber pengetahuan, melainkan fasilitator yang membantu mereka memahami dan mengkritisi realitas sosial yang terjadi di antara mereka. Akhrinya, saya memaksa mereka (mahasiswa yang mengampu perkuliahan dengan saya) untuk menyusun sebuah projek yang sebetulnya tujuannya agar mereka dapat mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan, baik sebagai individu ataupun kolektif sebagai mahasiswa dalam ruang kelas.
Dalam proses perkembangan perkuliahan bahasa Indonesia, mereka telah cukup baik dalam mengeksplorasi kaidah-kaidah kebahasaan yang dipelajari sampai pertemuan pertengahan (UTS). Selanjutnya, mengimplementasikan pengetahuan kebahasaannya itu menjadi sebuah karya tulis (dalam hal ini esai) dan mengaitkannya dengan keilmuan yang ‘harusnya’ dimiliki, dalam hal ini Ekonomi Syariah. Walaupun saya yakin, mereka belum mengetahui betul ‘teori dan selingkup ekonomi syariah’ karena memang masih semester satu, akan tetapi keingintahuan yang dipaksakan menghasilkan buah pikir yang layak untuk dibaca bagi khalayak.
Buku ini berjudul Menyelami Pola Dunia dengan Kompas Ekonomi hadir sebagai kumpulan esai yang mengulas berbagai dimensi tentang ekonomi syariah, memberikan wawasan sekaligus inspirasi bagi pembaca untuk memahami peran sistem ekonomi syariah dalam membentuk pola ekonomi dunia yang lebih berkeadilan.
Buku ini terbagi ke dalam empat bagian utama yang dirancang untuk mengeksplorasi isu-isu kontemporer dan potensi ekonomi syariah di berbagai sektor. Bagian pertama, Ekonomi Kreatif dan Inovatif di Era Digital, membahas bagaimana teknologi digital memberikan peluang besar untuk ekonomi kreatif berkembang, sembari menghadirkan tantangan baru yang memerlukan inovasi dan adaptasi. Dalam konteks ini, prinsip syariah menjadi pedoman untuk memastikan bahwa kreativitas dan inovasi tetap selaras dengan nilai-nilai etika.
Bagian kedua, Peluang dan Tantangan Masa Depan Ekonomi dan Keuangan Syariah Menuju Sistem Global yang Berkelanjutan, mengupas peran ekonomi syariah dalam menghadapi isu-isu global seperti keberlanjutan, inklusi keuangan, dan stabilitas ekonomi. Dengan meningkatnya kesadaran global tentang pentingnya sistem yang adil dan berkelanjutan, ekonomi syariah memiliki peluang untuk mengambil peran strategis dalam sistem keuangan dunia.
Pemberdayaan UMKM dan Ekonomi Lokal untuk Pembangunan Daerah menjadi fokus bagian ketiga. Esai-esai dalam bagian ini menyoroti pentingnya mendukung sektor UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional, terutama dalam mendorong pembangunan daerah. Ekonomi syariah menawarkan pendekatan berbasis komunitas dan kerja sama yang dapat menjadi solusi efektif untuk memberdayakan UMKM.
Bagian keempat, Isu Ekonomi Syariah, menyajikan analisis mendalam tentang berbagai tantangan yang dihadapi sistem ekonomi syariah, seperti literasi masyarakat yang rendah, persaingan dengan sistem ekonomi konvensional, hingga tantangan adaptasi di era digital. Selain itu, bagian ini juga mengupas bagaimana ekonomi syariah dapat menjawab isu-isu yang kompleks, seperti fintech syariah, pinjaman online, dan judi online.
Melalui esai-esai yang disusun oleh para penulis muda, buku ini tidak hanya menjadi sumber informasi tetapi juga wadah refleksi tentang bagaimana ekonomi syariah dapat menjadi “kompas” dalam menjelajahi pola ekonomi dunia yang terus berubah. Harapannya, pembaca dapat menemukan pemahaman baru dan inspirasi untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah untuk masa yang akan datang.
Ulasan
Belum ada ulasan.